Langsung ke konten utama

Teori Kesadaran Diri

(Pixabay.com)

Definisi Kesadaran Diri

Kesadaran adalah suatu perubahan yang mencangkup sifat, pemikiran, perilaku, dan tindakan untuk tujuan merubah keadaan yang pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya niat untuk melakukan hal-hal baru baik itu demi kepentingan diri sendiri maupun kepentingan sosial. 

Unsur Kesadaran Diri

Adapun unsur-unsur kesadaran, yakni sebagai berikut: 

  • Perubahan
  • Dasar Pemikiran
  • Tindakan
  • Tujuan

Syarat Kesadaran Diri

adapun syarat-syarat terjadinya sebuah kesadaran, yakni:

  • Ada Kebiasaan yang dilakukan Sebelumnya. Kesadaran tidak mungkin bisa terjadi tanpa ada kebiasaan yang dilakukan sebelumnya. Kebiasaan lama akan menjadi sebuah pemicu atau latar belakang dalam melakukan suatu perubahan. Kebiasaan lama ini seperti diibaratkan tesis. Jika tidak ada tesis maka tidak akan muncul sintesisnya (kesadaran)
  • Memiliki dasar pemikiran. Suatu kesadaran tidak akan ada tanpa ada dasar pemikiran. Dasar pemikiran yang kuat bisa ada dengan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki, latar belakang, keyakinan dan tujuan yang jelas. Dasar pemikiran ini digunakan sebagai bahan untuk menilai sesuatu apa yang terjadi sebelumnya. bahwa, apa yang dilakukan sebelumnya adalah hal yang tidak tepat bahkan bisa jadi salah. Tanpa dasar pemikiran ini, kesadaran yang akan dilakukan akan tidak jelas arahnya dan tidak memiliki keberlanjutan.
  • Mindset diri. Ketika sudah punya dasar pemikiran, kemudian ilmu-ilmu dan cara memahaminya tersebut akan menjadi sebuah mindset. Mindset ini menjadi titik awal dalam menentukan sebuah tujuan dan tindakan. Maka sangat penting dalam membentuk mindset yang benar agar kedepannya tidak salah langkah. 
  • Ada tindakan yang dilakukan. kesadaran bukan hanya mengetahui saja tetapi juga perlu adanya suatu perilaku dan tindakan yang dirubah. Memang dalam melakukan suatu perubahan butuh adanya gagasan, tekad kuat dan ilmu pengetahuan, tetapi itu saja tidak cukup. 
  • Adanya perubahan yang timbulkan. Antara tindakan dan perubahan itu memiliki kaitan yang saling berhubungan. Tindakan adalah aksi sedangkan reaksinya adalah perubahan. Perubahan ini akan terlihat jelas hasilnya itu tergantung cara, tekad, kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
  • Tujuan kontinuitas dan jelas. Perbedaan antara kesadaran dengan pencapaian adalah adanya keberlangsungan yang terus menerus. Karena kesadaran itu dilakukan untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik serta memiliki tujuan yang jelas. Kejelasan suatu tindakan itu tergantung dari dasar dalam tindakan. Semakin jelas dasarnya maka semakin jelas juga tindakan yang dilakukan.
  • Memiliki kepentingan yang khusus. Salah satu syarat dari kesadaran adalah memiliki kepentingan yang khusus atau memiliki satu tujuan, tidak ada niat lain selain hal yang akan dicapai. Seseorang tidak bisa dikatakan memiliki kesadaran jika kesadarannya itu menyimpang dari yang sebelumnya. 
  • Bukan atas dasar perintah orang lain. Kesadaran timbul bukan karena suruhan orang lain tetapi memang timbul dari diri sendiri. Ini adalah syarat yang paling utama dan mendasar. Walaupun seseorang memiliki dasar yang kuat, tindakan, tujuan, dan perubahan, tetapi jika itu bukan atas dasar kemauan diri sendiri maka itu belum bisa dikatakan kesadaran.
  • Memiliki kemampuan untuk melakukannya. Suatu kesadaran itu tidak akan tercapai tanpa adanya kemampuan untuk melakukannya. Kemampuan ini meliputi pemahaman, pengalaman, kontrol diri maupun kekuatan yang Ia miliki.
  • Terbuka dengan hal-hal baru. Seseorang yang memiliki kesadaran yang tinggi Ia harus terbuka dengan hal-hal baru, karena memang dunia ini terus berubah-bah. Apabila Ia ingin bisa beradaptasi dengan dunia yang selalu berubah-ubah, maka salah satu syaratnya Ia harus bisa terbuka dengan hal-hal baru.

Ciri-ciri Kesadaran Diri

Mengenai ciri-ciri kesadaran sendiri memang sulit untuk dideteksi, karena sifatnya berada dalam diri. Walaupun misalnya ada orang yang melakukan tindakan yang sama dan tujuan yang sama namun belum tentu memiliki kesadaran yang sama. Misalnya seperti kuliah, setiap orang tentunya memiliki tindakan dan tujuan yang sama menjadi seorang mahasiswa yaitu untuk bisa menjadi seorang sarjana, namun setiap orang memiliki kesadaran yang berbeda-beda entah itu sadar karena kuliah untuk mendapatkan ilmu atau dia menjadi mahasiswa hanya ingin memiliki status sosial yang tinggi. Akan tetapi secara umum memiliki beberapa ciri sebagai berikut: 

- melakukan sesuatu atas kehendak sendiri, bukan berasal dari suruhan orang lain.

- memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap apa yang diinginkannya.

- tidak terpaksa dalam melakukannya.

- sudah keluar dari zona nyaman.

- memiliki cara pandang yang berbeda dari sebelumnya.

- punya prinsip yang kuat

Kesadaran Diri Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya kesadaran terdiri dari tiga bentuk, yakni sebagai berikut: 

1. Fisik

Bentuk kesadaran ini memiliki ciri yang terlihat jelas. Setiap manusia mampu melihat perubahan yang Ia lakukan. Misalnya seperti kesadaran untuk hidup sehat, hal ini tentunya kita dapat melihat perilakunya dalam kehidupan sehari-hari pola makannya, pola tidurnya dan rutin berolahraga. 

2. Rohani

Bentuk kesadaran rohani memang perubahan yang tidak bisa kita lihat. Yang tahu perubahan-perubahannya hanya dirinya sendiri yang mengetahuinya. Misalnya seperti kesadaran spiritual, kesadaran spiritual ini hanya disadari oleh dirinya sendiri, walaupun memang dari prilakunya bisa terlihat oleh mata, tetapi itu tidak menjadi jaminan jika ia sadar. Bisa saja Ia rajin sholat tetapi ternyata hatinya condong kepada dunia.

3. Campuran

Kesadaran campuran adalah kesadaran yang memiliki dua bentuk sekaligus, yakni fisik dan rohani. Misalnya seperti kesadaran ilmu pengetahuan. Orang yang memiliki perubahan dalam hal ilmu pengetahuan memang sifatnya tidak bisa dilihat. Adapun cara untuk melihatnya yakni dengan cara mengujinya dengan mengetes wawasannya.

Kesadaran Diri Berdasarkan Perubahannya

Dari segi perubahannya kesadaran terbagi menjadi tiga, yakni: 

1. Meningkat

Perubahan yang dialami dalam kesadaran ini karena keinginan untuk meningkatkan kualitas dalam diri. Adapun kesadaran sebelumnya yang pernah dilakukan, bukan kesadaran yang salah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri agar menjadi lebih baik lagi. Misalnya pada awalnya Ia makan hanya untuk memenuhi perut saja hanya saja karena ingin meningkatkan kualitas hidup sehingga makan saja tidak cukup tetapi harus juga dengan gizi yang seimbang. 

2. Pembaruan

Perubahan yang dialami dalam kesadaran ini adalah terjadinya pembaruan atau perbaikan dari kesadaran sebelumnya yang dianggap ada kekeliruan. Hal ini dilakukan dengan dua perubahan yakni tujuan dan cara. Kesadaran sebelumnya juga sifatnya tidak merusak tetapi rugi jika tidak dirubah. Seperti misalnya kuliah yang awalnya hanya ingin mendapatkan gelar kemudian dirubah tujuannya untuk mendapatkan ilmu. 

3. Melawan

Perubahan ini dilakukan karena adanya kesalahan mengenai kesadaran sebelumnya. Kesadaran sebelumnya ini sifatnya merusak sehingga jika dibiarkan begitu saja akan berdampak kerusakan yang lebih besar lagi. Maka cara merubahnya yakni dengan melawan kesadaran tersebut. Misalnya patriarki, dimana patriarki ini adalah kesadaran yang menganggap bahwa laki-laki adalah mahluk yang paling unggul dibandingkan wanita sehingga kesadaran ini perlu dilawan dengan kesadaran kesetaraan gender dimana kesetaraan gender ini mengganggap bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki kedudukan yang sama. 

4. Pengembalian

Terkadang ada orang yang sudah menuju kesadaran baru namun Ia kembali lagi ke kesadaran lama, karena ada hal yang Ia sadari. Ternyata kesadaran lama justru lebih baik dibandingkan dengan kesadaran baru. Hal ini tentunya bukan berarti terjadi menurunnya kualitas diri, tetapi Ia sadar bahwa kesadaran yang baru adalah kesadaran palsu. Misalnya seperti seks bebas melanggar aturan norman, lalu kemudian Ia pergi keluar negeri negara yang tidak memiliki aturan norman kemudian Ia membawa kesadaran baru yakni seks bebas adalah boleh selama tidak merugikan.  Namun dalam hati dan pikirannya Ia sadar bahwa ternyata walaupun seks bebas misalnya dilakukan dengan baik pun ternyata akan berdampak buruk juga. Lalu kemudian Ia sadar dan kembali kepada kesadaran lama. 

Kesadaran Diri Berdasarkan Kuantitasnnya

Dalam kaitannya dengan kuantitas, kesadaran terbagi menjadi dua, yakni: 

1. Kesadaran personal

Kesadaran ini hanya dilakukan oleh seseorang saja dan demi kepentingan diri sendiri. Kesadaran ini dilakukan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi kedepannya. Kesadaran ini juga sifatnya bebas dan tidak terikat dengan orang lain. Hubungan yang dijalin adalah hubungan personal dimana bagaimana caranya untuk memahami diri sendiri dengan lebih baik. 

2. Kesadaran kolektif

Kesadaran Kolektif adalah kesadaran antar individu yang memiliki kesadaran yang sama. Kesadaran ini dilakukan atas dasar pemikiran bersama sehingga membentuk suatu komunitas demi satu tujuan. Kesadaran kolektif ini terdiri dari dua bentuk, pertama kesadaran individu kemudian diikuti oleh individu lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Diri (Fenomena dan Nomena)

Fenomena adalah sesuatu yang sifatnya nampak dan bisa diamati. Sedangkan nomena adalah sesuatu yang tidak nampak namun bisa diamati. Fenomena itu misalnya seperti kursi, gunung, sungai dan semacamnya, sedangkan nomena seperti ilmu, sifat, pemikiran, emosi dan semacamnya.   Selain dari perwujudannya yang membedakan fenomena dan nomena adalah sisi subjektifitasnya. Fenomena hanya memiliki satu subjek saja yakni apa yang nampak, sedangkan nomena memiliki subjek yang berbeda-beda. Masing-masing orang tentu akan membunyikannya secara berbeda-beda.  Walaupun berbeda, fenomena dan nomena ini memiliki keterkaitan. Suatu fenomena jika dilihat lebih dalam dari sisi nomena maka akan menciptakan fenomena baru. Misalnya ada seorang wanita cantik dan ramah, pada awalnya mungkin kita akan mengira bahwa dia adalah orang yang baik. Tetapi ketika di telusuri dari dalam ternyata tidak seperti fenomenanya. Hal inilah yang membuat kita tertipu dan keliru, kita selalu menyimpulkan bahwa kebena...

Catatan Lapang Riset di Desa Cikeusal (Awal)

. Catatan Awal Sebuah Perjalanan di Bawah Kaki Gunung Kromong Sabtu 20 Maret 2021, pukul 12.30 saya bersama teman saya berangkat dari Pondok Pesantren Ulumuddin menuju desa yang hendak dijadikan aktifitas turun lapang, yakni desa Cikeusal. Diperjalanan tepatnya di Palimanan, kami terjebak hujan, dan memutuskan untuk meneduh di suatu warung. Pukul 13.00 di warung tersebut kita sempat berbincang-bincang sedikit dengan pemiliknya (kami lupa menanyakan namanya). Kami bertanya kepada pemilik warung rute menuju desa Cikeusal. Setelah memberitahu rute, Pemilik warung menceritakan sedikit mengenai desa Cikeusal, bahwa desa tersebut merupakan salah satu desa binaan dari pabrik Indocement, desa binaan lainnya yaitu Palimanan Barat, Cupang, Walahar, Gempol, Kedungbunder, Ciwaringin. Pada pukul 13.30 kami merasa hujan ini akan awet dan akhirnya kami memutuskan untuk berangkat menuju lokasi. Ketika menuju desa Cikeusal terlihat jalanan penuh lubang, dan banyak mobil truk pembawa batu a...

Perlukah Seorang Perempuan Memiliki Pendidikan yang Tinggi

. Dilema Perempuan antara memilih mengurus Keluarga atau Melanjutkan Pendidikan Berbicara tentang perempuan dan pendidikan, tentunya ini menjadi dua hal yang menarik untuk dibicarakan. Sejak puluhan tahun yang lalu emansipasi wanita sering disebut-sebut oleh Kartini, sehingga kemudian hal ini menjadi sesuatu yang penting oleh sebagian kalangan. Namun, pada kenyataannya, dalam banyak hal wanita masih kerap ketinggalan, seolah memiliki sejumlah rintangan untuk bisa mendapatkan sesuatu yang terbaik, salah satunya dalam bidang pendidikan. Ilustrasi (Pixabay.com) Meski sampai saat ini semua perempuan dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah seperti halnya pria, namun tidak sedikit juga perempuan yang enggan untuk melakukannya. Sebagian besar wanita merasa puas dengan pendidikan yang hanya menamatkan bangku SMA saja, bahkan ketika bisa menyelesaikan sarjana saja. Hanya sedikit perempuan yang punya keinginan untuk menempuh S2 dan juga S3, dan tentu saja jumlah untuk dua jenjang pendidikan...