Langsung ke konten utama

Tak Apa Jika Tak Ada Yang Suka

Manusia memang adalah mahluk sosial, ia adalah mahluk membutuhkan orang lain untuk hidup. Manusia tentunya takut akan kesepian walaupun Ia introvert sekalipun tentu Ia membutuhkan teman.

Manusia sejatinya akan mencari orang yang memiliki karakter yang sama dengannya baik itu hobi, kesukaan, pembicaraan, dan semacamnya. Ketika kita berteman dengan orang lain tentunya kita ingin sama dengan mereka dan menyenangkan mereka. Rasanya ketika menyenangkan mereka kita juga merasa terhibur karena kita diakui keberadaannya. Apa lagi jika orang tersebut adalah orang yang disukai. Tentunya kita akan bersemangat untuk menyenangkan hatinya. 

(Pixabay.com)

Namun apa jadinya jika kita melakukan sesuatu hal untuk menyenangkan orang lain tetapi pribadi kita tidak menyenanginya. Tentunya hal tersebut akan membuat kita tertekan. Kita memaksa diri kita untuk melakukan hal-hal yang tidak disukai untuk menyenangkan orang lain. Memang memberi kebahagiaan kepada orang lain itu baik, hanya saja tidak seperti itu caranya. 

Jika kita ingin menyenangkan orang lain, tentunya diri kita dulu yang harus disukai. Biasanya orang akan merasakan kebahagiaan jika kita memang benar-benar bahagia. Namun apa jadinya jika diri sendiri menyenanginya tetapi orang lain tidak menyenanginya. 

Ada dua hal yang menyebabkan hal tersebut. Pertama, karena kamu salah dalam persepsi menyenangkan orang lain. Bisa jadi kamu senang tetapi orang lain tidak enang, seperti misalnya mengejek orang lain. Memang kita akan merasa senang jika mengejek orang lain, tetapi belum tentu orang lain merasa senang, bisa saja orang yang diejek malah tersinggung, sehingga membenci kita jadinya.

Kedua, karena memang pada mereka tidak menyenangi kita. Terkadang dalam pertemanan itu ada orang yang dikucilkan atau merasa tidak dianggap. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk berusaha disenangi, tetapi pada ujungnya memang mereka tidak menyenanginya. Mungkin karena status sosial yang berbeda, sehingga mereka menganggap rendah orang lain. Atau bisa jadi hal lain mungkin mereka sudah merasa bosen dan sudah tidak satu frekuensi lagi. 

Lebih parahnya lagi ketika mereka hanya memanfaatkan kamu. Kamu harus mengikuti permintaan teman kamu agar mereka senang. Jelas-jelas itu adalah hal yang salah. 

Jika permasalahan pertama mungkin kamu bisa memperbaiki pribadi kamu agar tidak menyakiti orang lain. Berbicaralah dengan merek pa yang tidak disukai dalam diri kamu, sehingga kamu bis memperbaiki diri kamu agar lebih baik lagi dan bis menyenangkan teman kamu. 

Namun apa jadinya yang terjadi adalah yang kedua. Bisa jadi kamu perlu menghindari orang-orang tersebut karena bisa saja jika berteman dengan mereka lama-kelamaan kamu terkena toxic relationship.

Sebetulnya bukan hal yang wajib jika  kamu harus menyenangkan orang lain, karena ketika orang lain senang belum tentu kamu senang, begitu juga sebaliknya. Belajarlah untuk tidak peduli dengan orang lain. Bukan berarti harus bersikap egois tetapi pikirkan apa yang kamu mau, apa yang kamu inginkan dan apa yang kamu senangi. 

Kemudian kamu tidak harus memikirkan apakah mereka suka atau tidak suka. Cara pandang setiap orang terhadap kamu tentunya berbeda beda, kamu tidak bisa memaksakan orang lain agar suka kamu, jika ada yang suka diusahakan memang Ia tulus bukan ada maunya. Sehingga tidak dimanfaatkan orang lain.

Tak apa jika ada orang lain yang tidak menyukaimu. Hal itu memang berada diluar kendali kamu, kamu tidak bisa mengendalikan pikiran dan hati seseorang. Berjalan kemana-mana sendiri adalah cara yang bisa kamu lakukan, agar supaya kamu tahu apa yang kamu senangi. Kamu bebas menjadi apa yang kamu inginkan, tidak diatur-atur oleh orang lain dan tidak ada yang melarang kamu.

Memang berat apa lagi ketika kamu berbeda dengan orang lain dan tidak ada yang menyukaimu, tetapi itu lebih baik dari pada kamu berada di dalam pertemanan yang toxic. Anggaplah perbedaan itu menjadi sebuah anugerah buat kamu, bahwa kamu adalah orang yang spesial dan istimewa untuk diri sendiri. Apa salahnya berbeda dengan orang lain, justru orang yang berani tampil beda adalah orang yang hebat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...