Langsung ke konten utama

Kesadaran Diri Berdasarkan Kebutuhan

Kesadaran ini muncul karena adanya kebutuhan terhadap sesuatu. Sehingga Ia akan berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan tersebut. Berdasarkan kebutuhannya memiliki kaitan erat dengan bentuknya sehingga kesadaran ini terdiri dari dua bagian, yakni: 

(Pixabay.com)

A. Kesadaran Diri Berdasarkan Kebutuhan Materi

Kesadaran ini menganggap bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia hanyalah untuk memenuhi untuk memenuhi kebutuhan jasmaniyah saja karena sifatnya yang nyata bisa dilihat oleh indra. Adapun kesadaran material ini terbagi menjadi beberapa macam, yakni: 

1. Kesadaran Hewani

Kesadaran Hewani adalah kesadaran yang mendasar dalam pribadi manusia. Kesadaran ini muncul karena setiap makhluk hidup di dunia ini memang membutuhkan makanan, minuman, dan bernapas. Hal ini tentunya baik hewan maupun manusia memiliki kesadaran ini. Kesadaran ini memang sifatnya mengikat, manusia tidak lepas dari ini kodrat ini. jika tidak, maka akan terjadi kerusakan dalam diri.

2. Kesadaran Seksual

Kesadaran seksual adalah kesadaran yang berada diantara hewani dan hedonis. Disisi lain ia adalah kesadaran hewani karen seks karena Ia sadar bahwa seks adalah kebutuhan untuk berkembanbiak. Tetapi di sisi lainnya ia juga merupakan kesadaran hedonis karena memiliki tujuan untuk bersenang-senang.

3. Kesadaran Hedonis

Kesadaran ini muncul karena ada anggapan bahwa manusia hidup di dunia ini selain memenuhi kebutuhan perut, manusia juga memiliki tujuan untuk bersenang-senang atau memenuhi keinginan mereka. Kesadaran ini adalah kesadaran tingkat kedua dan kesadaran paling rendah dalam derajat manusia.  Misalnya makan, dimana makan ini  bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan perut saja tetapi juga makanan tersebut harus nikmat dan lezat.

Orang yang berada pada tingkat kesadaran ini hanya melakukan apa yang disenanginya tanpa melihat baik buruknya dari apa yang Ia perbuat. Kesadaran ini juga memiliki sifat yang konsumtif. Walaupun ia bisa menghasilkan sesuatu tetapi hasilnya dihabiskan untuk bersenang senang. 

4. Kesadaran guna

Kesadaran ini muncul, karena kebutuhan manusia itu bukan hanya sekedar untuk bersenang-senang saja, tetapi juga harus memiliki manfaat bagi tubuh. Dalam kesadaran ini manusia sudah sadar bahwa kebutuhan materialistis itu bukan hanya untuk bersenang-senang semata tetapi juga harus memiliki manfaat yang baik. Kesadaran ini memiliki kesamaan dengan hedonis yakni sifatnya yang konsumtif, hanya saja kesadaran guna ini ia sadar akan batasan diri.

Orang yang memiliki kesadaran ini akan mempertimbangkan manfaat yang di dapat dari barang yang dibeli atau tindakan yang dilakukan. Misalnya mengkonsumsi makanan, dimana makanan tersebut bukan hanya enak tetapi juga harus menyehatkan bagi tubuh. Jika kesadaran hedonis akan menghambur-hamburkan uang, maka kesadaran guna akan manfaatkan penghasilannya dengan sebaik mungkin

5. Kesadaran Hobi

Kesadaran Hobi adalah kesadaran karena Ia sudah sadar bahwa dalam menggunakan suatu barang, bukan hanya dilihat dari segi manfaatnya saja, tetapi juga bagaimana caranya agar barang tersebut bisa meningkatkan kemampuan diri. misalnya jika ada orang yang senang makan dan tertarik mengenai dunia kuliner, lalu kemudian Ia sadar bahwa ia ingin mencoba untuk mengembangkan bakatnya untuk memasak, namun ini bisa saja hanya sekedar hobi atau kesenangan saja. 

6. Kesadaran Kreasi

Kesadaran kreasi adalah kesadaran yang muncul dari kesadaran sebelumnya yakni kesadaran bakat Ia sadar bahwa apa yang Ia lakukan bukan hanya sekedar hobi tetapi bisa saja menjadi sebuah profesi lalu kemudian mengembangkan bakatnya lebih serius. Lalu pada akhirnya Ia bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat nagi orang banyak. Pada kesadaran ini Ia sudah sadar bahwa kebutuhan manusia bukan hanya secara konsumtif saja tetapi juga harus bisa menghasilkan sesuatu atau menghasilkan suatu karya. Ia lebih dari sekedar membutuhkan tetapi ia lah orang yang dibutuhkan. Semua manusia pada puncaknya bisa menghasilkan sesuatu bisa berbentuk barang atau jasa. Misalnya ketika ia hobi masak kemudian Ia serius menekuni bakat tersebut dan akhirnya menjadi seorang juru masak. 

7. Kesadaran Apresiasi

Kesadaran apresiasi adalah kesadaran yang muncul karena Ia membutuhkan pujian dari banyak orang ketika Ia melakukan suatu hal. Ia membutuhkan pengakuan dari seseorang dalam melakukan sesuatu, tanpa apresiasi Ia kurang termotivasi dalam melakukan suatu hal. Ia akan bekerja maksimal apabila Ia dipuji oleh banyak orang. Misalnya Ia menjadi seorang juru masak lalu ketika menyajikan makanan tentunya Ia butuh apresiasi dari orang banyak, karena Ia telah berusaha untuk melakukan hal yang terbaik. 

8. Kesadaran Profesional

Kesadaran professional adalah kesadaran yang muncul dari kesadaran sebelumnya, yakni kesadaran apresiasi. Dalam kesadaran ini sudah sadar bahwa dalam bekerja tidak harus ada apresiasi dan pengakuan dari banyak orang, karena jika seorang pekerja berharap pujian maka yang terjadi pekerjaannya akan tidak maksimal dan tidak konsisten dalam pengerjaannya. Sehingga Ia menjunjung tinggi profesionalitas dalam melakukan sesuatu hal Ia menganggap bajwa apresiasi hanyalah bonus yang Ia dapatkan sedangkan yang lebih utama ialah bekerja dengan keras dan sepenuh hati tanpa berharap pujian dari orang banyak. 

B. Kesadaran Berdasarkan Kebutuhan immateri

Kesadaran ini muncul karena Ia mulai sadar bahwa kebutuhan manusia itu bukan hanya dari materi saja tetapi juga immateri. Adapun kesadaran berdasarkan kebutuhan immateri adalah sebagai berikut: 

1. Kesadaran Insting

Kesadaran insting adalah kesadaran dasar baik itu hewan maupun manusia untuk bertahan hidup, seperti berburu untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Kesadaran insting ini bisanya dimiliki oleh manusia purba. Berbekal ilmu pengetahuan yang minim, Ia hanya melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja.

2. Kesadaran belajar

Kesadaran belajar adalah kesadaran yang muncul dari kesadaran sebelumnya yakni kesadaran insting. Dalam kesadaran ini Ia sudah berfikir maju. Ia sadar bahwa belajar adalah suatu kebutuhan. Ia butuh ilmu-ilmu baru agar bisa mengembangkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya, kemudian menciptakan pengetahuan baru. Misalnya seperti berburu sebelumnya dengan tombak kemudian diganti dengan cara jebakan agar efisien. Kesadaran belajar ini sampai saat ini manusia terus mengembangkan pengetahuannya.

3. Kesadaran Moral

Kesadaran moral adalah kesadaran yang muncul karena Ia menganggap bahwa pintar dan cerdas saja tidak cukup, tetapi harus dibarengi dengan moralitas. Karena pada kenyataannya memang banyak yang memiliki kesadaran belajar tetapi tidak kesadaran moral. Sehingga yang terjadi adalah kerusakan yang diakibatkan oleh pengetahuannya. Maka, moralitas ini dibutuhkan ahar ilmu pengetahuan yang ada digunakan untuk kebaikan bersama. 

4. Kesadaran cinta

Kesadaran cinta adalah kesadaran yang muncul karena manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Ia butuh kasih sayang dari orang lain. Tanpa kasih sayang, kehidupan manusia akan terasa hambar. Berbeda dengan kesadaran moral, kesadaran cinta sifatnya mendalam dan khusus. Tidak seperti moral yang yang berorientasi kepada kebaikan. 

5. Kesadaran Illahi

Kesadaran illahi adalah kesadaran yang muncul karena Ia menganggap bahwa manusia harus kembali kepada yang fitrah. Manusia pada fitrahnya adalah suci, maka harus kembali suci lagi pada akhirnya. Pada kesadaran ini Ia berupaya untuk menyucikan jiwanya dari dosa-dosa. Ia sadar bahwa jika ingin kembali kepada pangkuan illahi ia harus suci jiwanya. Kesadaran Illahi adalah puncak dari segala puncak tingkat kesadaran. Berbeda dengan kesadaran sebelumnya yang selalu membutuhkan sesuatu, kesadaran ini justru sebaliknya Ia akan melepas segala kebutuhan manusiawinya demi mendapatkan jiwa yang suci. Yang Ia butuhkan saat ini hanyalah Tuhan semata. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...