Langsung ke konten utama

12 Alasan Mengapa Kamu Malas Berolahraga

Olahraga merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan oleh setiap orang. Dengan berolah raga, badan kamu akan menjadi tetap sehat dan bugar. Namun di zaman sekarang ini banyak orang yang malas olah raga dengan beberapa alasan. Padahal olahraga itu penting untuk dilakukan demi kesehatan tubuh. Sebetulnya apa saja sih alasan orang yang malas untuk berolahraga: 

(Pixelab.com)

1. Punya Riwayat Sakit

Kebanyakan orang menganggap bahwa orang sakit apalagi punya penyakit turunan, misalnya seperti asma. Anggapan mereka bahwa orang yang punya riwayat sakit lebih baik tidak berolahraga, agar sakitnya tidak kambuh sehingga hany bermalas-malasan. Padahal olahraga punya manfaat untuk mengurangi penyakit tersebut, tentunya hal ini dilakukan dengan arahan dari dokter, agar tidak terjadi komplikasi dalam tubuh.

2. Kecelakaan

Sebetulnya ini hampir mirip dengan yang di atas, tetapi yang saja maksud disini kecelakaan yang menyebabkan patah tulang, memar dan semisalnya. Banyak dari kita yang rutin berolahraga tetapi karena ada insiden yang terjadi, sehingga berhenti untuk berolahraga. Alasannya sama yakni agar tidak cedera. Memang ketika orang mengalami kecelakaan biasanya sering mengalami trauma cedera, tetapi hal ini bukan menjadi suatu alasan untuk berhenti berolahraga. Lebih baik konsultasikan terlebih dahulu ke Dokter mengenai hal ini. 

3. Mudah Lelah

Namanya berolahraga tentunya akan sangat melelahkan. Apa lagi buat orang yang jarang berolahraga kemudian mencoba berolahraga kemudian saking semangatnya kemudian kelelahan. Setelah itu malah berhenti berolahraga karena takut kecapean. Padahal berolahraga itu ada proses dan tahapannya. Buat yang jarang atau baru berolah raga, disarankan berolahraga dengan intensitas sedang terlebih dahulu jangan langsung yang berat-berat. Misalnya kalau ingin bisa lari, sebelum langsung lari lebih baik jalan kaki terlebih dahulu, setelah merasa tidak lelah saat berjalan kaki, baru kemudian ketahap selanjutnya. Namanya olahraga pasti melelahkan, tetapi jika ditekuni terus dengan tahapan yang benar maka akan mendapatkan dampak positifnya berolahraga. 

4. Suka Pegal-pegal dan Asam Urat

Siapa nih yang suka olah raga tetapi langsung pegal-pegal dan asam urat. Orang yang pertama kali melakukan olahraga atau jarang melakukannya, tentu akan merasakan sakit yang luar biasa saat setelah berolahraga. Memang biasanya pada awalnya tubuh akan merasakan sakit, karena memang tubuh belum terbiasa untuk bergerak. Justru olahraga adalah obat yang mujarab untuk mengatasi sakit dan pegal-pegal. Pada awalnya memang akan merasakan sakit, tetapi lama-kelamaan jika dirutinkan, sakit itu akan menghilang secar perlahan-lahan.

5. Sibuk

Terkadang ad saj orang yang malas untuk. Berolahraga dengan alas tidak memiliki waktu yang banyak. Seperti misalnya harus kerja pagi-pagi, kemudian pulang ke rumah lelah, atau aktifitas rumah tangga seperti mengurus rumah dan mengurus anak, sehingga tidak sempat untuk melakukannya. Padahal, Jika karena alasannya sibuk, tentu semua orang yang berolahraga juga punya urusan lain selain itu, namu mereka bis melakukannya karena menyempatkan waktu untuk berolahraga. Olahraga sebetulnya tidak membutuhkan waktu banyak kok. Cukup jalan kaki 10 menit saja sudah cukup, atau tambah dengan gerakan senam ringan. Paling lama pun orang yang gym hanya 1 jam sisanya aktifitas lainnya. Jadi sebetulnya bukan tidak punya waktu tetapi tidak menyempatkan waktu.

6. Tidak Ada yang Mengajak

Sering biasanya orang berolahraga dengan semangat namun harus dengan teman, bisanya alasannya karena malu jika sendirian. Padahal mau ada itu teman yang mengajak atau tidak tetap saja olahraga itu kebutuhan masing-masing individu. Jika ingin hidup sehat, jangan menunggu orang lain hidup sehat juga. Tetapi seharusnya dalam menjaga kesehatan itu dimulai dari kesadaran masing-masing bukan dari orang lain. 

7. Gagal Diet

Memiliki badan yang langsing dan seksi, tentunya ini adalah dambaan bagi setiap orang. Namun, apa jadinya jika sudah berusaha untuk berolahraga kurangi asupan makanan, dan minum obat pelangsing, ternyata gagal hasilnya. Sehingga akhirnya tidak ingin berolahraga lagu. Padahal tujuan dari olah raga itu bukan sekedar melangsingkan badan tetapi untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Masalah tubuh langsing atau tidak itu urusan belakangan, yang terpenting rutin dan konsisten dalam melakukannya. Setiap orang punya kondisi tubuh yang berbeda-beda, ada yang cepat turun berat badannya dan juga ada yang sulit. Jangan mengharapkan hasil yang cepat butuh kesabaran dan keseriusan dalam menekuninya. 

8. Takut Kurus

Ini mungkin kebalikannya dari poin di atas. Terkadang ada orang yang tidak mau berolah raga karena menganggap bahwa olahraga bis membuat badan menjadi kurus kering karena aktifitas fisik yang cukup menguras tenaga. Padahal dengan berolahraga justru penyerapan nutrisi bisa secara maksimal sehingga membuat orang yang kurus menjadi gemuk. Untuk yang kurus, harus dibarengi dengan asupan makanan yang banyak setelah berolahraga agar penyerapan nutrisi jadi maksimal. 

9. Malas Gerak

Mager atau malas gerak ini adalah alasan yang klasik sebetulnya. Kebiasaan ini memang sulit untuk dihindari, terlebih lagi untuk anak-anak muda yang sudah kecanduan teknologi sehingga apa saja yang dilakukan harus instan, cepat, praktis dan tidak membuang-buang energi. Namun yang namanya tubuh tetaplah tubuh biasa bukan seperti robot yang digerakkan oleh mesin. Tentunya tubuh butuh bergerak agar tidak mudah lelah, menjaga imun tubuh dan tidak membuat otot menjadi kaku.

11. Sudah Berumur

Usia senja memang usia yang cocok untuk bersantai-santai, sehingga banyak lansia yang lebih memilih berbaring di atas kursi. Padahal yang namanya olahraga itu, baik tua maupun muda harus tetap melakukannya. Untuk orang yang sudah lanjut usia boleh berolahraga dengan intensitas sedang. Penting sekali olahraga ini untuk usia tua apalagi lansia cukup rentan dengan osteoporosis. Sehingga dengan berolahraga mampu menjaga kepadatan tulang. 

11. Merasa Sehat

Kita sebagai manusia seharusnya jangan merasa sombong. Mentang-mentang sehat terus sehingga tidak mau untuk berolahraga. Padahal jika dicek ke dokter belum tentu tubuhnya baik-baik saja bisa jadi terjadi komplikasi tanpa disadari. Namanya penyakit bisa saja datang tanpa gejala termasuk dalam keadaan fisik yang prima. Dengan berolah raga, ini merupakan antisipasi kita ketika datang penyakit yang tidak terduga.

12. Obat Kesehatan dan Alat Kesehatan Saja Sudah Cukup

di zaman yang canggih ini memang banyak perusahaan yang menawarkan berbagai produk kesehatan baik dari obat-obatan maupun alat kesehatan. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa hal tersebut sudah cukup dalam menjaga kesehatan, tanpa harus cape-cape berolahraga. Padahal anggapan itu salah, tubuh kita tetap membutuhkan olahraga terutama untuk kesehatan jantung kita. Merawat jantung hanya dengan obat saja tentunya tidak cukup, jantung harus tetap dilatih agar otot jantung kuat dan elastis. 


kira-kira apa nih alasan kamu malas berolahraga, coba tulis di kolom komentar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Diri (Fenomena dan Nomena)

Fenomena adalah sesuatu yang sifatnya nampak dan bisa diamati. Sedangkan nomena adalah sesuatu yang tidak nampak namun bisa diamati. Fenomena itu misalnya seperti kursi, gunung, sungai dan semacamnya, sedangkan nomena seperti ilmu, sifat, pemikiran, emosi dan semacamnya.   Selain dari perwujudannya yang membedakan fenomena dan nomena adalah sisi subjektifitasnya. Fenomena hanya memiliki satu subjek saja yakni apa yang nampak, sedangkan nomena memiliki subjek yang berbeda-beda. Masing-masing orang tentu akan membunyikannya secara berbeda-beda.  Walaupun berbeda, fenomena dan nomena ini memiliki keterkaitan. Suatu fenomena jika dilihat lebih dalam dari sisi nomena maka akan menciptakan fenomena baru. Misalnya ada seorang wanita cantik dan ramah, pada awalnya mungkin kita akan mengira bahwa dia adalah orang yang baik. Tetapi ketika di telusuri dari dalam ternyata tidak seperti fenomenanya. Hal inilah yang membuat kita tertipu dan keliru, kita selalu menyimpulkan bahwa kebena...

Catatan Lapang Riset di Desa Cikeusal (Awal)

. Catatan Awal Sebuah Perjalanan di Bawah Kaki Gunung Kromong Sabtu 20 Maret 2021, pukul 12.30 saya bersama teman saya berangkat dari Pondok Pesantren Ulumuddin menuju desa yang hendak dijadikan aktifitas turun lapang, yakni desa Cikeusal. Diperjalanan tepatnya di Palimanan, kami terjebak hujan, dan memutuskan untuk meneduh di suatu warung. Pukul 13.00 di warung tersebut kita sempat berbincang-bincang sedikit dengan pemiliknya (kami lupa menanyakan namanya). Kami bertanya kepada pemilik warung rute menuju desa Cikeusal. Setelah memberitahu rute, Pemilik warung menceritakan sedikit mengenai desa Cikeusal, bahwa desa tersebut merupakan salah satu desa binaan dari pabrik Indocement, desa binaan lainnya yaitu Palimanan Barat, Cupang, Walahar, Gempol, Kedungbunder, Ciwaringin. Pada pukul 13.30 kami merasa hujan ini akan awet dan akhirnya kami memutuskan untuk berangkat menuju lokasi. Ketika menuju desa Cikeusal terlihat jalanan penuh lubang, dan banyak mobil truk pembawa batu a...

Perlukah Seorang Perempuan Memiliki Pendidikan yang Tinggi

. Dilema Perempuan antara memilih mengurus Keluarga atau Melanjutkan Pendidikan Berbicara tentang perempuan dan pendidikan, tentunya ini menjadi dua hal yang menarik untuk dibicarakan. Sejak puluhan tahun yang lalu emansipasi wanita sering disebut-sebut oleh Kartini, sehingga kemudian hal ini menjadi sesuatu yang penting oleh sebagian kalangan. Namun, pada kenyataannya, dalam banyak hal wanita masih kerap ketinggalan, seolah memiliki sejumlah rintangan untuk bisa mendapatkan sesuatu yang terbaik, salah satunya dalam bidang pendidikan. Ilustrasi (Pixabay.com) Meski sampai saat ini semua perempuan dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah seperti halnya pria, namun tidak sedikit juga perempuan yang enggan untuk melakukannya. Sebagian besar wanita merasa puas dengan pendidikan yang hanya menamatkan bangku SMA saja, bahkan ketika bisa menyelesaikan sarjana saja. Hanya sedikit perempuan yang punya keinginan untuk menempuh S2 dan juga S3, dan tentu saja jumlah untuk dua jenjang pendidikan...