Langsung ke konten utama

Kesadaran Palsu

.

Definisi Kesadaran Palsu

Kesadaran palsu adalah kesadaran yang menyimpang dari kesadaran sebelumnya. Kesadaran palsu ini faktor penyebabnya karena, pertama cara yang digunakan tidak benar atau melanggar aturan. Misalnya seperti ingin bersedekah tetapi dengan cara mencuri. Memang tujuannya mulia ingin berbagi tetapi caranya salah maka hal tersebut tidak dibenarkan. Memang disisi lain menguntungkan orang lain yakni mendapatkan pemberian, namun disisi lainya Ia malah merugikan orang lain. 

Kedua, memiliki tujuan yang salah. Ketika seseorang memiliki tujuan yang tidak baik, walau pun caranya benar tetap saja hal itu tidak dapat dibenarkan. Misalnya seperti belajar tetapi tujuannya bukan untuk pintar tetapi hanya untuk mendapatkan ijazah. Apa yang dilakukan sebetulnya sudah benar Ia belajar dan mengerjakan tugas dengan benar, terlebih lagi mendapat nilai yang besar. Hanya saja ini bisa dikatakan tidak benar karena Ia memiliki tujuan yang salah yakni Ia hanya menginginkan ijazah saja. Padahal tujuan dari belajar yakni agar kita pintar, bisa menyelesaikan sebuah masalah dan bisa membantu orang banyak. 

Agar lebih memahami seperti apa proses terjadinya kesadaran palsu, kamu bisa lihat bagan di bawah ini: 


Kesadaran palsu timbul karena adanya anggapan-anggapan keliru dalam memahami benar dan salah. Ia merasa apa yang dilakukan adalah benar padahal justru kebalikannya. Kesadaran palsu ini memang berbeda dengan kesadaran palsu menurut karl marx mengenai kelas sosial, dan juga orientasinya bukan seperti yang dibicarakan karl marx. Adapun kesadaran palsu yang saya maksud adalah kesadaran yang menyimpang dari kesadaran sejati. Orientasinya juga lebih kepada diri pribadi terutama mengenai hati, pikiran dan perilaku.

Hubungan Mindset dengan Kesadaran Palsu

Mindset adalah pola pikir yang bisa menentukan suatu keberhasilan atau kesuksesan.  Dengan memahami mindset, seseorang dapat mengenali dan memahami diri sendiri. Mind set adalah titik awal dari awal dalam membentuk kesadaran. Jika mindsetnya sudah benar maka kedepannya akan benar pula, tetapi jika sebaliknya, jika mindsetnya salah maka kedepannya juga salah. Makannya dalam membentuk mindset sangatlah penting, karena mindset mempunyai andil besar bagi kehidupan sehari-hari.

Tindak kejahatan tentunya berasal dari kesadaran palsu dan kesadaran palsu berasal dari mindset yang salah. Bisa dikatakan mindset adalah faktor dalam diri manusia, dimana yang bisa mengendalikannya adalah dirinya sendiri. Percuma kalau misal berada di lingkungan yang baik tetapi dengan mindset yang salah maka hal tersebut percuma. Ia akan tetap menjadi bersikap tidak baik sampai ada Ia merubah dirinya. Untuk mindset sendiri kemungkinan saya akan lebih membahas banyak di artikel lain karena tidak akan cukup membahas mindset dalam satu artikel ini.

Kesadaran yang Menyimpang

Seperti yang disebutkan di atas mindset menentukan tujuan dan tindakan seseorang. Tetapi tetap saja ada faktor selain mindset. Misalnya ketika mindsetnya sudah benar tetapi tiba-tiba bisa jadi salah, hal ini karena adanya kesadaran yang menyimpang. Kesadaran yang menyimpang ini awalnya kesadaran yang baik kemudian berubah menjadi buruk. Adapun kesadaran menyimpang ini terdiri dari dua pola, yaitu: 

1. Penyimpangan pada tujuan

Mungkin bisa saja awalnya mereka memiliki tujuan yang pasti, namun seiring berjalan karena ada hal yang menggoda atau tertarik dengan hal baru, sehingga berpaling kepada tujuan awal. Misalnya seperti perselingkuhan. Sebelum terjadinya perselingkuhan memang awalnya berkomitmen menikah janji sehidup semati. Namun seiringnya berjalan ternyata ada orang lain yang ternyata lebih baik lebih cantik dan mempesona. Sehingga terjadilah perselingkuhan, maka bisa dikatakan hal ini adalah kesadaran palsu karena perselingkuhan tentunya bukan tujuan awal dan itu adalah hal yang salah

2. Penyimpangan pada tindakan

penyimpangan ini terjadi karena tindakannya berubah seiring waktu berjalan. Misalnya seperti seorang mahasiswa yang rajin kuliah, belajar dengan giat dan aktif berdiskusi dengan tujuan agar mendapatkan nilai yang baik dan tanpa mencontek. Tetapi lama kelamaan ternyata produktifitas menurun dan malas melakukannya, sehingga yang terjadi tidak mau belajar dan mencontek saat ujian, agar nilainya tetap bagus. Hal ini merupakan contoh dari penyimpangan pada tindakan, karena ia bertindak dengan tidak sesuai namun masih memiliki tujuan yang sama. 

Ciri-ciri Kesadaran Palsu

Adapun Ciri-Ciri Orang yang Mengalami Kesadaran Palsu, yaitu: 

- Salah dalam memahami kebenaran

- tidak mau mendengarkan orang lain

- merasa paling benar

- berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu

- mudah tertipu

- keliru dalam memahami sesuatu

- terlena dengan kenikmatan dunia

Dari sebab-sebab dan ciri-ciri di atas, kita bisa menggunakannya sebagai pisau analisis. Ini bisa sebagai indikasi seseorang ketika terkena kesadaran palsu. Mungkin itu saja, apabila ada kekurangan bisa tulis di kolom komentar. Untuk kedepannya saya akan menulis banyak mengenai kesadaran palsu dalam kehidupan nyata.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...