Dewasa ini kita selalu dituntut agar hidup mandiri. Menjadi mandiri itu sering dianggap sebagai orang yang segalanya bisa dilakukan oleh sendiri. Memiliki keuangan yang stabil, bisa mengurus diri sendiri dan bisa mengatur diri sendiri. Apapun bisa dilakukan oleh diri sendiri.
Kemandirian juga bisa dikatakan sebuah kebebasan dalam hidup, karena ia sudah lepas dari ketergantungan pada orang lain. Memang ketergantungan itu bisa membuat nyaman namun hal terebut bisa menjadi sebuah ketidaknyamanan ketika orang yang digantungi itu tidak ada. Pada akhirnya mengalami sebuah kebingungan entah harus bagaimana menghadapi perubahan tersebut. Hingga pada akhirnya memang terpaksa untuk mandiri.
Mandiri adalah sebuah seni bertahan hidup. Ketika manusia tidak bisa mandiri, maka ia tidak akan bisa bertahan lama dalam menghadapi hidup. Dunia ini tentunya begitu keras, jika tidak bisa berdiri di kaki sendiri maka keada siapa sandaran kita jika selai diri kita.
Namun sebuah kemandirian sebenarnya ada baik dan ada buruknya. Sisi baiknya memang banyak seperti menjadi orang yang tidak ketergantungan orang lain dan tidak menyusahkan orang lain.
Namun sisi negatifnya, tentu orang yang mandiri itu cenderung egois dan ingin berdiri di atas orang lain. Ketika manusia itu sudah berdiri maka ia tentu ingin berdiri di atas orang lain. Artinya apa, manusia itu memang tidak pernah puas dengan satu pencapaian saja. Ia pasti akan selalu terus dan terus mengejar sesuatu.
Atau sisi negatif lainnya manusia menjadi individualis atau hanya memikirkan dirinya sendiri. Kita lihat di negara-negar maju yang mana sedari sekolah sudah diajarkan kemandirian. Mereka dididik keras untuk belajar mandiri, dan akhirnya mereka tidak bergantung pada orang lain.
Ketika manusia tidak bergantung pada orang lain maka sebenarnya hubungan sosial akan semakin renggang. Apalagi manusia saat ini merasa bahwa dirinya tidak perlu kasih sayang dari orang lain. Bahkan bagi sebagian perempuan yang telah berkarir apalagi karirnya sudah meningkat maka ia lebih memilih karirnya daripada harus menikah. Menganggap bahwa pernikahan itu adalah sebuah pilihan bukan keharusan.
Memang sebuah kemandirian itu baik, namun jika pada akhirnya memilih untuk sendiri lantas apa artinya hidup ini. Apakah semuanya dianggap sebagai NPC sedangkan diri kita adalah MC jadi seakan-akan hidup ini sepertu sebuah dunia game kita ramai namun berjiwa individualis.
Apa artinya jika kita berdiri di atas puncak namun yang lain masih di bawah kita. Kita memang sering menganggap bahwa di dunia ini kita berlomba-lomba untuk meraih kesuksesan dan bersaing satu sama lain dan itulah dunia saat ini disetting sedemikian rupa.
Kita memang harus mengartikan ulang kembali mengenai apa arti dari sebuah kemandirian. Tentunya menjadi mandiri tidak sama seperti orang yang egois apalagi individualis. Seorang yang mandiri bukan berarti ia tidak membutuhkan orang lain atau ia juga tidak sungkan-sungkan meminta bantuannya.
Seorang yang mandiri mestinya adalah orang yang bisa membantu orang lain. Tidak hanya menjadikan dirinya di atas puncak, namun ia juga bisa membantu orang lain dari sebuah keterpurukan. Manjadi mandiri kemudian memandirikan orang lain dan inilah sebuah konsep saling memandirikan.
Komentar
Posting Komentar