Langsung ke konten utama

Semakin Bebas Maka Semakin Bingung

Sebuah kebebasan merupakan hal yang diinginkan oleh banyak orang. Meski sebenarnya banyak orang yang tidak tahu untuk apa Ia bebas. Mereka hanya sebatas berpikir yang penting lolos dari belenggu penyiksaan. Namun tetao saja harus ada langkah selanjutnya yang harus dituju. 

Jika kita lihat mengenai kondisi dunia saat ini mungkin sudah tidak ad yang namanya peperangan. Meski sebetulnya dunia belum damai karena masih banyak yang menderita. Namun dengan penderitaan tersebut banyak yang kuat dalam menjalani hidup. 

Berbeda dengan orang zaman sekarang yang mana mereka begitu lemah mentalnya. Tidak terbiasa merasakan rasa sakit sehingga ketika muncul rasa sakit sedikit pun maka rasanya begitu luar biasa sakit. Semakin manusia jarang mengalami sakit maka semakin besar penerimaan rasa sakit tersebut. 

Kebebasan sebenarnya bukanlah akhir kebahagiaan akan tetapi Ia merupakan sebuah awal perjalanan yang panjang. Entah akhir dari sebuah perjalanan itu sampai kapan yang pasti selama hasrat itu masih hidup maka tujuan itu tiada akhir meski sudah wafat sekalipun. 

Banyak anak muda yang enggan untuk dikekang karena tidak merasa nyaman dengan kekangan, tidak bisa menjadi diri sendiri seutuhnya dan pad intinya ingin mencari dunia yang lebih luas lagi.

Anak muda dan kaum perempuan saat ini menggaungkan sebuah kebebasan kemudian Ia membentuk sebuah organisasi untuk menyuarakan kebebasan. Sebenarnya apakah kebebasan itu buruk tentu saja tidak.

Namun kebebasan tanpa aturan dan tujuan merupakan sesuatu hal yang membingungkan. Apakah Ia manusia bisa bebas dari sesuatu hal. Memang pada awalnya Ia merasa bebas pada akhirnya merasa bebas seenaknya melakukan apapun. Hingga pada akhirnya kebebasan itu hanyalah mengekang kebebasan lainnya.

Mengenai kebebasan saat ini apakah kebebasan yang dituju adalah sesuatu yang mencerahkan atau justru di balik kecerahan itu dibawahnya ada jurang yang begitu dalam. Hingga pada akhirnya tentu haruslah teliti dalam memahami sebuah kebebasan jangan sampai kebebasan justru mengekang diri kita. 

Semisal orang yang bebas untuk merokok dan minum alkohol. Mungkin tidak ada orang yang melarangnya untuk merokok dan minum alkohol. Akan tetapi kebebasannya untuk merokok dan minum alkohol itu justru membuatnya terkekang pada akhirnya. Dimana uangnya habis untuk itu, waktunya habis untuk itu dan fisiknya pun habis hanya karena Ia bebas dalam mengkonsumsi hal tersebut. Hingga pada akhirnya apakah itu yang namanya kebebasan, kalau memang Iya mengapa justru merusak dirinya. 

Hingga pada akhirnya berkesimpulan bahwa sebenarnya tidak ada yang namanya kebebasan. Meski ada sebuah pilihan bukan berarti itu adalah pilihan yang membebaskan. Yang pasti saat ini bukanlah berpikir untuk mencari sebuah kebebasan tetapi mencari apa yang bermanfaat dan apa yang tidak.

Dan kita tidak akan pernah bebas karena pasti dihadapan kita akan selalu ada masalah yang menghadang. Masalah bukanlah sesuatu yang buruk, masalah bisa saja sesuatu yang membuat kita lebih kuat dan berkembang. Dan masalah itu tidak akan pernah selesai-selesai, dan itu lah tujuan kita agar tetap hidup dimana manusia itu bergerak dari satu masalah ke masalah lain bukan dari kekangan menuju kebebasan. 

Dari sebuah masalah yang ada manusia tumbuh, dan berkembang dengan mempelajari masalah yang ada. Jadi orang yang menginginkan kebebasan adalah orang yang lemah, orang yang penakut, suka lepas tanggung jawab. Ia seakan manusia yang bebas akan tetapi Ia hanyalah manusia yang lari dari masalah hingga pada akhirnya Ia hanyalah menjadi orang yang bingung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...