Langsung ke konten utama

Fisik Hanyalah Sebuah Hiasan

Fisik adalah sebuah sebuah perwujudan yang nyata, dimana ia bisa dirasakan oleh indera kita. Terutama mengenai badan ini tentu menjadi sesuatu hal yang sering diperbincangkan orang banyak baim dari wajah sampai ujung kaki semuanya sering dibahas. 


Terutama dalam hal menilai seseorang, tentu yang dinilai bukan wataknya atau sifatnya seperti apa karena itu adalah sesuatu yang abstrak. Tentu manusia lebih mudah alam menilai manusia lain itu dengan melihat bentuk fisiknya. Dari fisik kita akan tahu ia dari ras mana dan keturunan siapa apakah ia cantik atau tampak, tinggi atau kurus semuanya tentu bisa menilainya. 


Hanya saja manusia dalam pikirannya selalu menambahkan narasi-narasi berlebihan soal fisik. Dimana misalnya seperti memandang rendah orang kulit hitam, menganggap malas orang yang gemuk dan semacamnya. Memang bentuk fisik itu bisa mencerminkan seperti apa ia berperilaku namun tetap saja fisik bukanlah hal yang menentukan faktor utama. 


Mengapa manusia selalu memandang orang lain dari fisiknya. Bahkan dirinya sendiri selalu fokus pada perawatan fisik. Sebenarnya ada apa dengan fisik bukankah ia hanyalah sebuah pakaian namun. Jika pakaian diciptakan tentu harus ada yang memakainya. Tanpa ada yang memakainya maka pakaian itu tidak memiliki arti apa-apa. Namun tubuh tanpa pakaian pun juga akan terasa aneh rasanya dimana ini lah fungsi pakaian yakni untuk menutup diri, sedangkan selebihnya bukanlah hal yang utama. 


Begitu pula dengan fisik yang mana fisik hanyalah sebuah penunjang bukan sesuatu yang esensial. Jadi jangan terlalu fokus pada fisik karena fisik hanyalah sekedar hiasan, ia tidak abadi dan lama kelamaan akan semakin luntur. 


Bukan berarti merawat fisik itu adalah sesuatu hal yang terlarang, merawat fisik adalah penting terutama menunjang kesehatan. Bukan berarti menjadi baik itu harus berpakaian lusuh, tetap saja harus berpakaian rapi juga. Karena sesuatu yang ada dalam diri tentu harus ada perwujudannya dan perwujudan itu merupakan praktik dari kebaikan pada diri.


Memang saat masih banyak yang terjebak dengan narasi-narasi fisik. Fisik memang bisa menjadi daya tarik utama bagi sebagian orang, sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk mempermak fisiknya. Entah itu dengan mengenakan make up, editing atau menggunakan sebuah filter. 


Penyataan perempuan mengenai dirinya yang tak memandang fisik adalah sesuatu hal yang munafik. Ini adalah sesuatu yang kontradiktif dari perempuan ia tidak memandang fisik lawan jenisnya namun ia selalu ingin tampil cantik di depan mata orang lain. Jika fisik tak penting mengapa harus cape-cape bermake up, mengenakan filter sambil berpose-pose di belakang pemandangan yang indah. 


Memang tidak semua orang berperilaku seperti itu karena untuk menarik perhatian orang banyak. Namun mungkin saja ada kepuasan pada diri ketika melihat jepretan dirinya di dalam sebuah kamera. 


Sebenarnya pada intinya yang ingin disampaikan adalah menilai sesuatu dari segi fisik adalah sah-sah saja. Namun perlu diingat fisik tentunya adalah sesuatu yang sementara dan fisik bukan faktor utama dalam menentukan baik buruknya seseorang. 


Seringnya manusia terkecoh yang selalu memandang dari fisiknya dimana jika ia cantik maka ia adalah baik padahal tidak demikian meskipun ia tahu namun tetap saja jika nafsu berkata maka ia tidak bisa menghindari itu semua.


Jika dipikir-pikir fisik itu hanyalah sebatas indah untuk dipandang saja. Lalu mengapa banyak yang mengagumi sebuah fisik. Karena memang sudah jelas bahwa, orang yang memandang fisik dan fokus pada fisik itu berarti orang yang bernalar rendah karena ia tidak bisa berpikir lebih dari sebatas apa yang dilihat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...