Langsung ke konten utama

Kelebihan adalah kekurangan

Memiliki banyak bakat atau kelebihan tentu hal tersebut merupakan sesuatu hal yang diimpi-impikan oleh banyak orang. Apalagi pintas, berprestasi, atletis, baik dan segudang bakat lainnya semuanya pasti banyak yang mengaguminya. Bagi pandangan orang lain mungkin ini adalah hal yang bagus dan keren. Namun bagi dirinya belum tentu demikian. Bisa saja ia tidak menyukai apa yang dimilikinya. 


Lalu apakah orang yang diberi banyak kelebihan tidak bersyukur dengan apa yang dimilikinya? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Iya karena memang orang yang memiliki banyak kelebihan tentu selalu ingin lebih dan selalu merasa apa yang dimilikinya itu masih kurang dan tak pernah terpuaskan. Atau mungkin saja tidak karena iya dengan kelebihannya selalu dipaksa untuk sempurna di mata orang lain. Padahal ia hanyalah manusia biasa yang ingin dipandang biasa oleh orang lain dan pasti memiliki banyak kekurangan. 


Dari kedua jawaban ini mengapa orang yang memiliki kelebihan justru adalah orang yang memiliki kekurangan. Karena itu tadi dimana jelas ia sadar bahwa dirinya bukanlah orang yang sempurna. Pernyataan ini hanya berlaku bagi orang yang sombong dimana ia kekurangan namun ia menutupi kekurangannya. Namun orang yang berbakat atau diberi kelebihan tentu tidak demikian. 


Katanya semua orang itu spesial dan istimewa. Sebenarnya tidak juga karena jika semua orang spesial tidak ada kata spesial lagi, spesial itu bukannya adalah sesuatu yang berbeda dari keumuman. maka tetap saja orang yang istimewa itu adalah orang yang memiliki kelebihan dan orang yang memiliki kelebihan pasti adalah orang yang menonjol dan tidak semua orang itu memilikinya.


Orang yang memiliki kelebihan terkadang ia ingin seperti orang biasa. Karen mengapa? Orang yang biasa itu mudah dalam mendapatkan teman karena teman pada hakikatnya adalah orang yang memiliki banyak kesamaan. Sedangkan orang yang memiliki banyak kelebihan tentu sulit untuk mendapatkan teman karena di samping jarang yang sepadan dengannya serta juga ia memiliki standar yang tinggi tentunya. 


Memiliki banyak kelebihan tentu segalanya akan dimudahkan dan bagi orang yang memiliki banyak kelebihan tentu ini bertentangan dengan jiwanya yang selalu menginginkan sebuah tantangan. Tentu orang yang memiliki banyak kelebihan membuat hidupnya terasa membosankan karena hidupnya terlalu mudah untuk dijalani. 


Orang memiliki kelebihan memang kekurangannya satu yakni malas. Karena ia mudah dalam melakukan segala hal pada akhirnya membuat dirinya menjadi malas. Inilah cobaan terberat bagi orang yang memiliki kelebihan mengenai bagaimana agar tidak menyepelekan sesuatu, bahkan ia mungkin akan memiliki rasa sombong atas kekurangan yang dimiliki oleh orang lain. 


Pada akhirnya mereka yang memiliki banyak kelebihan justru orang yang tidak bahagia. Memang ini bertolak belakang dengan pemikiran yang umum dimana jika orang diberi kelebihan harusnya beruntung. Nyatanya justru tidak demikian semakin orang itu memiliki banyak kelebihan tentu ia semakin depresi alasannya mungkin sudah dijelaskan di atas. 


Aneh memang manusia itu. Diberi kekurangan salah diberi kelebihan juga salah. Memang apapun yang diberikan Tuhan kepada manusia selalu serba salah, ia Tuhan memang salah karena Tuhan memberikan hasrat pada manusia. Begitulah tabiat manusia jika diberi hasrat, ketika diberikan kelebihan tentu ia selalu merasa kurang dan selalu ingin lebih dan lebih. 


Kelebihan adalah kekurangan sementara kekurangan adalah kelebihan. Ini memang narasi yang membagongkan. Namun memang realitanya seperti itu. Ketika manusia itu diberikan kelebihan maka apa yang diberi selalu saja merasa kurang, sedangkan ketika diberi kekurangan selalu saja ada sebuah keajaiban ia bisa memutar otaknya untuk mencari potensi apa yang dimilikinya sehingga itulah yang menjadi kelebihannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...