Langsung ke konten utama

Ide dalam Realitas

Mengenai sebuah ide sebenarnya banyak sekali manusia yang memiliki ide yang hebat-hebat dan mungkin ide tersebut telah melampaui pada masanya tersendiri. Namun sayang memang kebanyakan sebuah ide itu gugur atau hilang begitu saja. Alasannya tentu beragam entah karena tidak masuk akal, bukan orang terpandang, sulit untuk diwujudkan dan masih banyak lagi alasan mengapa sebuah ide brilian itu haru hilang. 


Memang sangat di sayangkan sebuah ide yang cemerlang itu harus sirna akibat kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Dan memang pada kenyataannya seperti itu dimana sebuah ide itu dapat terwujud ketika bisa diterima dalam realitas sosial. 


Setiap manusia tentu memiliki ide dalam pikirannya. Apalagi para introvert yang hari-harinya dihabiskan untuk berpikir dan merenung dan pasti dalam pikirannya memunculkan berbagai macam ide dan gagasan. Namun sayang memang si introvert tak berani untuk mengungkapkan isi pikirannya karena merasa pikirannya tidak cocok untuk diterapkan. 


Perwujudan ide dalam realitas memang tidak ada sesuatu yang benar-benar murni sesuai dengan ide. Pasti akan selalu ada penyesuaian dan perubahan-perubahan yang terjadi. Sebuah ide memang bisa muncul dari sebuah realitas namun ada juga sebuah ide yang muncul entah darimana hal ide tersebut tiba-tiba saja muncul dari isi kepala.


Ide yang tak melihat fakta memang sering diabaikan oleh banyak orang karena dianggap tidak masuk akal bahkan menabrak kebiasaan umum. Yang namanya ide memang seperti itu ia selalu diluar kebiasaan umum bahkan realitas. Ini memang menjadi sebuah tantangan bagaimana sebuah ide itu bisa diwujudkan dalam realita. 


Memang disebutkan tadi ide itu muncul banyak di kepala setiap orang namun tidak semua id tersebut adalah ide yang brilian. Bisanya ide yang brilian muncul dari par pemikiran yang berani di luar nalar, berani tampil beda dan berani tampil tidak masuk akal. 


Kita banyak ketahui bahwa orang-orang jenius di dunia pasti pikirannya aneh dan diluar batas kebiasaan nalar berpikir. Pada awalnya ide mereka dianggap sampah oleh masyarakat umum karena tadi idenya sulit untuk diterima. 


Seperti para nabi yang mendakwahkan ajaran agama pada masyarakat umum. Apakah mereka akan menerimanya begitu saja, tentu saja pasti banyak yang menolaknya karena ide yang ia bawa tidak sesuai dengan budaya pikiran pada masanya. Bagi kita mungkin masyarakat tersebut adalah yang bodoh karena tidak menerima kebenaran. Iya kit mungkin bisa bicara seperti itu karena kita berpikir dan berargumen pada masa setelahnya bukan hidup pada peristiwa tersebut coba saja jika kita hidup pada masa tersebut mungkin pikiran kita akan sama seperti masyarakat pada masa tersebut. 


Memang sulit menerima sebuah kebenaran yang baru, karena kita terbiasa dengan kebenaran lama. Secara umum banyak orang yang menganggap demikian bahwa kebenaran adalah sesuatu yang pahami secara umum. Padahal belum tentu bisa saja sebuah kepercayaan yang dianut oleh banyak orang itu adalah kebohongan yang tak pernah terungkap sehingga harus diungkap dengan kebenaran baru. 


Mungkin semua orang percaya sebetulnya bahwa kebenaran baru itu lebih baik daripada yang lama namun bagaimana jika sudah terlanjur memang sulit untuk melepaskan kebiasaan pikiran lama.


Memang sebuah ide itu tidak hanya sekedar brilian saja akan tetapi apakah idenya bisa diterima oleh masyarakat namun jika tidak apa yang dilakukan untuk tetap menerapkan idenya tersebut. Tidak hanya pikiran cemerlang tentu harus ada upaya politik dimana sebuah pikiran yang konyol pun akan diterima oleh banyak orang ketika orang terpandang yang mengatakannya. 


Memang seperti inilah realitanya dimana sebuah ide itu pasti tidak akan jauh-jauh dari politik. ide ketika dipolitisasi makanan akan menjadi sebuah ideologi. Tanpa politik ide itu tentu tidak akan pernah bisa menyebar ke seluruh negeri ia tentu pada akhirnya hanya tersimpan dalam pikiran dan akhirnya menguap begitu saja. 


Namun sayangnya sebuah ide yang dipolitisasi hanya akan menjadi tunggangi oleh banyak kepentingan. Pada akhirnya ide yang awalnya seperti ini namun ketika disebarkan akan bergeser narasi dan pemaknaannya. Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa ide yang diwujudkan dalam realitas pada akhirnya akan berubah dimana ide tersebut mungkin tidak sama seperti pada awalnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...