Jika bicara soal bisnis atau keuntungan sebenarnya bukan usaha apa yang dilakukan jika bicara bisnis namun peluang apa yang dapat menghasilkan keuntungan. Bisnis bukan bicara usaha karena yang berusaha adalah orang lain, yang dipikirkan oleh para pebisnis hanyalah bagaimana barangnya bisa laku.
Mengenai sebuah bisnis bahkan para pebisnis bisa menghasilkan sebuah keuntungan ditengah kerugian. Kerugian disini tentunya kerugian yang dialami oleh masyarakat. Kacaunya dunia memang selalu ada saja yang memperumit suatu keadaan.
Para pebisnis yang seakan-akan mencari sebuah solusi namun di balik itu semua ia merencanakan niat sesuatu. Ia bukan mencari sebuah solusi namun mencari keuntungan di dalam kekacauan. Sungguh sebenarnya mereka itu cerdas atau biadab mungkin bisa keduanya.
Dalam sebuah kekacauan mereka memberikan sebuah solusi ia membuat sebuah produk yang mana produk itu bisa membatu ditengah kekacauan yang sedang terjadi. Semisal menciptakan alat pendingin ruangan disaat suhu udara yang semakin meningkat. Memang ini terlihat memberikan sebuah solusi dalam kekacauan, namun jika kita memahami hal tersebut lebih tajam dan luas, sebenarnya apakah kita benar-benar membutuhkan AC atau tidak. Bukankah dulu manusia tidak ada yang menggunakan AC, karena memang pada masa lalu suhu udara masih sejuk. Jika kita lihat sekarang apakah kita bisa hidup tanpa AC apalagi di wilayah yang begitu panas.
Padahal yang mestinya dicari solusi bukan menciptakan AC ruangan akan tetapi bagaimana caranya untuk merendahkan suhu bumi. Jadi kita memang harus cerdas dalam menganalisa dimana sekiranya mana yang namanya solusi dan mana yang mencari keuntungan di dalam kekacauan.
Bahkan untuk saat ini kekacauan-kekacauan yang sedang terjadi saat ini itu justru diciptakan atau bahkan kita sadar bahwa kekacauan itu sudah terjadi namun kita dibiaskan oleh sebuah fakta.
Kekacauan yang diciptakan semisal menimbun sebuah barang yang mana barang itu merupakan barang pokok dan semua orang membutuhkannya. Tentu ini adalah sebuah kekacauan yang direncanakan yang mana ketika kekacauan terjadi maka di balik itu seakan-akan ia menjadi seorang pahlawan kesiangan padahal ia hanya mencari keuntungan di balik itu semua.
Ada juga sebuah kekacauan yang tidak terjadi namun itu sebetulnya dibuat-buat. Seperti misalnya kebutuhan palsu yang mana kebutuhan palsu ini bahkan melebihi kebutuhan pokok atau kebutuhan pokok yang berlebihan. Seperti konsumsi akan rokok atau alkohol misalnya, sebenarnya itu bukanlah kebutuhan yang penting bahkan jika ditinggalkan pun tidak berdampak apa-apa. Namun bagi yang sudah kecanduan hal tersebut tentu menciptakan sebuah kekacauan yang mana kekacauan diciptakan karena efek ketergantungan kepada suatu barang. Padahal sebenarnya, ketika barang itu hilang sebenarnya tidak berdampak apa-apa.
Di tengah kekacauan saat ini terutama, ita tidak tahu apakah yang hadir untuk membantu kita adalah orang yang tulus atau modus. Namun sebenarnya hal tersebut bisa dibedakan yang mana modus itu pasti akan menciptakan ketidakmandirian atau melemahkan kekuatan masyarakat dengan cara menyuplaian barang sehingga membuat manusia semakin konsumtif. Namun jika memang tulus maka yang dibangun adalah sebuah kemandirian dimana bagaimana menciptakan sebuah kedaulatan bagi masyarakat.
Kuncinya dalam menyelesaikan sebuah kekacauan yang sedang terjadi itu haruslah dengan cara kemandirian individu atau setidaknya tidak ketergantungan secara berlebih pada suatu barang produk. Permasalahan tidak akan pernah selesai jika manusia itu tidak mandiri.
Komentar
Posting Komentar