Langsung ke konten utama

Tugas Filsafat dalam Kehidupan

Tugasnya filsafat itu secara umum sebenarnya hanya tiga, yaitu: Pertama, memperjelas konsep. Kedua, menyusun argumen dan Ketiga, mengkritisi. 

Kalau pertama yang memperjelas konsep itu banyak membahas konsep-konsep. Filsafat tidak suka kalau ada orang yang berbicara dengan konsep yang tidak jelas. Itu sepertu mahasiswa baru yang menggunakan istilah keren tetapi dia sendiri tidak tahu maksudnya apa dan artinya apa. Maka filsafat itu inginnya orang berbicara dengan jelas konsepnya, banyak diskusi, berjalan dan diskusi terjadi tanpa jelas konsepnya. Atau yang berdiskusi ini konsepannya berbeda. Yang satu mendefinisikan A dan yang satu mendefinisikan B, mungkin itulah yang terjadi hari ini dengan kata-kata viral. Coba di cek lagi dan belajar terlebih dahulu. Filosof itu sukanya apapun ditanyakan mengenai apa maksudnya itu namanya memperjelas konsep. 

Selanjutnya kedua menyusun argumen. Kalau ini pertanyaannya biasanya mengapa. Mengapa itu biasanya jawabannya alasan. Mengapa kuliah mengapa sekolah mengapa makan dan seterusnya. Untuk hidup yang lebih bertanggungjawab sering-seringlah bertanya. Termasuk mengapa kit harus beragama tentu harus punya argumen, jangan-jangan beragama hanya sekedar ikut-ikutan saja. Jadi, sering-sering bertanya mengapa. Mengapa harus mengaji jika disekolah formal saja sudah diajarkan. Tentu argumennya disekolah kurang pembahasannya. Mengapa tidak jelas apakah karena malas atau materinya yang kurang, itu adalah mengapa. 



Setelah itu kemudian kritisasi. Kalau konsepnya jelas alasannya jelas maka yang ketiga mengkritisi posisioning. Kalau ada yang tidak pas dan tidak cocok maka diluruskan. Jangan anti sama kritik, siapapun yang anti kritik Ia tidak akan pernah maju susah untuk berkembang. Berterima kasihlah jika masih ada orang yang mau mengkritik diri kita. Berarti Ia perhatian dan harusnya lebih berterima kasih sama teman yang bisa mengkritik membandingkan dengan teman yang tiap hari hanya sekedar setuju atau baik saja semua yang kita lakukan sebenarnya mereka tidak terlalu peduli dengan kita.

Berbeda dengan orang yang peduli, kalau tidak cocok maka Ia bilang memang tidak cocok meskipun kritik harus menyampaikannya dengan baik. Banyak kritik yang hasilnya justru tidak malah menjadi baik. Maka sebelum mulut bicara atau mengetik coba ditanya ini kira-kira baik atau tidak.

Kalau mengkritik tentang kebenaran, juga harus sabar. Orang yang mau dikritik itu merupakan ciri orang yang tidak sombong dan tidak selalu merasa dirinya benar. Kalau anti kritik itu tanda-tanda orang merasa selalu benar. Dengarkan terlebih dahulu kritiknya kalau tidak cocok tinggal dijawab. 

Tinggal dijawab saja, bahwa orang tidak percaya jawaban kita yasudah. Tetapi hari ini segalanya jadi rumit. Membela pikiran, pokoknya hidup mati demi gagasan. Sebenarnya untuk apa mati-matian demi gagasan karena bisa salah. Jadi untuk apa membela gagasan mati-matian, nanti kalau salah dan mati maka itu tidak wajar. Jadi dibela sewajarnya tidak harus mati-matian. 

Kalau ada yang memberi masukan itu kita mendapatkan masukan baru sehingga mendapatkan wawasan baru. Apa yang kit bicarakan pasti tidak akan pernah pas dan tidak selalu seperti ini. Hakikatnya pasti tokoh ini menurut saya dan tidak boleh merasa puas. Sangat merasa puas jika apa yang kita bicarakan justru menginspirasi kita sehingga ingin menggali lebih jauh dan mendalam. Dibandingkan jika hanya menerima begitu saja. 

Terhadap diri juga harus seperti itu dan bisa mengkritik diri sendiri. Dalam agama itu disebutnya muhasabah yakni menghisab dirinya sendiri. Kalau bisa itu mungkin lebih bagus lagi. kalau tidak mampu maka tak apa jika orang lain mengkritik kita, karena irang lain lebih objektif. 

Menurut Slayer Makher mengatakan bahwa pembaca itu bisa memahami pengarang lebih bagus dari pad pengarang memahaminya diri sendiri. Maka, jangan haramkan diri kita atas bacaannya orang lain. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...