Langsung ke konten utama

Nilai Guna dalam kehidupan

Keseharian dalam hidup, sebenarnya apa yang sering kita lakukan dari bangun tidur sampai tidur kembali lagi. Dalam keseharian kita tidak pernah terlepas dari konsumsi. Dari mulai mandi makan mencuci dan lainnya itu semua itu adalah sebuah konsumsi hidup. 

Konsumsi ini dilakukan untuk keberlangsungan hidup kita, jika kita tidak makan sehari saja maka tubuh kita akan kekurangan gizi. Begitu juga dengan kebutuhan hidup lainnya yang mana itu harus dipenuhi. Tidak hanya kebutuhan pokok saya yang harus dipenuhi, namun kebutuhan seperti hiburan menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan terutama di era modern ini. Manusia hidup memang tidak lepas dari hiburan, apapun itu bentuknya. 

(Pixabay.com)

Beragamnya pilihan barang yang akan dikonsumsi membuat kita menjadi bingung dan sering kali salah pilih, apa yang harus di pilih dan digunakan. Kadang kita berpikir bahwa ingin mendapatkan semuanya. Pemenuhan hasrat memang sulit terkontrol sebuah keinginan jika memang bukan sesuatu hal yang perlu dipenuhi lebih baik ditunda terlebih dahulu. 

Konsumsi hidup tentunya berkaitan dengan waktu. Berapa lama konsumsi itu berlangsung dan sebagain besar digunakan apa untuk hidup ini. Masih banyak yang tidak menggunakan waktunya dengan baik sehingga waktu terbuang sia-sia. Waktu itu adalah konsumsi hidup, dimana Ia berbarengan dengan konsumsi lainnya, Ia gratis namun tidak dapat dibeli dan tidak dapat kembali lagi. Maka dari itu waktu sangatlah berharga dibandingkan yang lainnya. 

Kualitas hidup kita itu tergantung dari bagaimana cara memanfaatkan waktu kita sebaik mungkin serta konsumsi apa yang sering digunakan setiap harinya. Semakin padat dan berisi waktu kita maka semakin bagus pula waktu yang digunakan. Namun ini juga perlu diperhatikan, apakah waktu yang digunakan tersebut diisi dengan hal-hal positif atau tidak. 

Persamaan antara sibuk dengan orang produktif adalah padatnya waktu yang digunakan sehungga hampir tidak ada celah kelonggaran dalam waktu pada dirinya. Namun yang membedakan antara orang sibuk dengan orang produktif yakni kejelasan dan kebermanfaatan waktu tersebut. Orang sibuk hanya mengisi waktu dengan percuma, meski banyak melakukan banyak hal namun tidak ada yang menghasilkan meski adapun juha tidak seberapa. Berbeda dengan orang produktif yang hanya fokus pada beberapa hal namun mendapatkan hasil yang berguna. Meski apa yang dilakukan tidak banyak namun Ia fokus dan jelas hasilnya. 

Agar menjadi orang yang produktif tentu dapat dilihat dari aktifitas dan konsumsi apa yang di pilih. Antara aktifitas membaca dengan bermain game lebih bain pilihlah membaca buku karena Ia lebih banyak manfaatnya. Memilih konsumsi mana yang harus dipilih, apakah harus memilih sayur atau mie. Mungkin kedua-duanya sama-sam mengenyangkan dan mie memang lebih nikmat dari pada sayur namun gizinya tidak sebaik sayur.

Memilih sesuatu itu penting karena itu akan menentukan seperti apa kita kedepannya. Pilihlah sesuatu yang berguna secara material dari pada hanya mencari sebuah kesenangan saja. Sebuah kesenangan itu sifatnya sementara, sedangkan barang yang memiliki nilai guna tentu manfaatnya dirasakan di kemudian hari. Seperti yang dicontohkan sebelumnya antara memilih mie dan sayuran. Aktifitas pun juga seperti itu juga, pakah kita lebih baik menghabiskan waktu untuk hiburan atau untuk mempelajari sesuatu yang baru. 

Mungkin hiburan seperti bermusik dan bermain game adalah sesuatu yang berguna namun hanya sementara. Sedangkan belajar itu memiliki kegunaan yang panjang. Jadi, kita bisa menilai dan melihat apakah yang pantas untuk dipilih dan tidak. Itu semua akan menentukan sesuatu dimasa depan, maka pilihlah sesuatu yang bermanfaat kedepannya. 

Sebuah nilai guna pasti ada gunanya dan bermanfaat bagi manusia. Namun setiap kegunaan sebuah barang pasti memiliki tingkat kegunaan yang berbeda-beda. Ada barang yang digunakan akan merusak namun itu memberi efek yang menyenangkan, ada barang yang digunakan tidak merusak namun memberi efek yang menyenangkan, ada juga barang yang berguna namun tidak menyenangkan dan ada juga barang yang berguna dan menyenangkan. Namun, yang lebih utama, pilihlah barang yang memiliki nilai guna yang besar dan berkelanjutan. Meski itu adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, maka lebih baik untuk dilakukan. Karen kesenangan sifatnya sementara dan mudah berubah. Sesuatu yang berguna namun tidak menyenangkan, jika dilakukan setiap hari maka akan menjadi hal yang menyenangkan juga. 

Sebua hidup akan bermakna jika memang kita isi dengan hal-hal yang berguna dan bermanfaat tidak hanya mencari kesenangan sesaat saja. Waktu kita hidup ini sangatlah sedikit jadi manfaatkanlah waktu yang sedikit ini. Rugi rasanya jika waktu tidak digunakan sesuatu yang bermanfaat dan berguna. Sebelum menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, terlebih dahulu jadikan diri menjadi bermanfaat untuk diri sendiri. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filsafat Diri (Fenomena dan Nomena)

Fenomena adalah sesuatu yang sifatnya nampak dan bisa diamati. Sedangkan nomena adalah sesuatu yang tidak nampak namun bisa diamati. Fenomena itu misalnya seperti kursi, gunung, sungai dan semacamnya, sedangkan nomena seperti ilmu, sifat, pemikiran, emosi dan semacamnya.   Selain dari perwujudannya yang membedakan fenomena dan nomena adalah sisi subjektifitasnya. Fenomena hanya memiliki satu subjek saja yakni apa yang nampak, sedangkan nomena memiliki subjek yang berbeda-beda. Masing-masing orang tentu akan membunyikannya secara berbeda-beda.  Walaupun berbeda, fenomena dan nomena ini memiliki keterkaitan. Suatu fenomena jika dilihat lebih dalam dari sisi nomena maka akan menciptakan fenomena baru. Misalnya ada seorang wanita cantik dan ramah, pada awalnya mungkin kita akan mengira bahwa dia adalah orang yang baik. Tetapi ketika di telusuri dari dalam ternyata tidak seperti fenomenanya. Hal inilah yang membuat kita tertipu dan keliru, kita selalu menyimpulkan bahwa kebena...

Catatan Lapang Riset di Desa Cikeusal (Awal)

. Catatan Awal Sebuah Perjalanan di Bawah Kaki Gunung Kromong Sabtu 20 Maret 2021, pukul 12.30 saya bersama teman saya berangkat dari Pondok Pesantren Ulumuddin menuju desa yang hendak dijadikan aktifitas turun lapang, yakni desa Cikeusal. Diperjalanan tepatnya di Palimanan, kami terjebak hujan, dan memutuskan untuk meneduh di suatu warung. Pukul 13.00 di warung tersebut kita sempat berbincang-bincang sedikit dengan pemiliknya (kami lupa menanyakan namanya). Kami bertanya kepada pemilik warung rute menuju desa Cikeusal. Setelah memberitahu rute, Pemilik warung menceritakan sedikit mengenai desa Cikeusal, bahwa desa tersebut merupakan salah satu desa binaan dari pabrik Indocement, desa binaan lainnya yaitu Palimanan Barat, Cupang, Walahar, Gempol, Kedungbunder, Ciwaringin. Pada pukul 13.30 kami merasa hujan ini akan awet dan akhirnya kami memutuskan untuk berangkat menuju lokasi. Ketika menuju desa Cikeusal terlihat jalanan penuh lubang, dan banyak mobil truk pembawa batu a...

Perlukah Seorang Perempuan Memiliki Pendidikan yang Tinggi

. Dilema Perempuan antara memilih mengurus Keluarga atau Melanjutkan Pendidikan Berbicara tentang perempuan dan pendidikan, tentunya ini menjadi dua hal yang menarik untuk dibicarakan. Sejak puluhan tahun yang lalu emansipasi wanita sering disebut-sebut oleh Kartini, sehingga kemudian hal ini menjadi sesuatu yang penting oleh sebagian kalangan. Namun, pada kenyataannya, dalam banyak hal wanita masih kerap ketinggalan, seolah memiliki sejumlah rintangan untuk bisa mendapatkan sesuatu yang terbaik, salah satunya dalam bidang pendidikan. Ilustrasi (Pixabay.com) Meski sampai saat ini semua perempuan dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah seperti halnya pria, namun tidak sedikit juga perempuan yang enggan untuk melakukannya. Sebagian besar wanita merasa puas dengan pendidikan yang hanya menamatkan bangku SMA saja, bahkan ketika bisa menyelesaikan sarjana saja. Hanya sedikit perempuan yang punya keinginan untuk menempuh S2 dan juga S3, dan tentu saja jumlah untuk dua jenjang pendidikan...