Langsung ke konten utama

Benturan Pikiran dan Kebebasan

Sebuah kebebasan yang sering diinginkan oleh banyak orang. Sebuah kebebasan melambangkan tidak adanya sebuah beban hidup yang mewajibkan sesuatu, yang bisa dilakukan adalah bersenang-senang bebas tanpa batas. 

Namun, kebebasan dalam pikiran itu sangatlah sulit untuk diterapkan. Pikiran manusia itu beragam, sedangkan kita hanya memiliki satu dunia saja. Sehingga apa yang kita lakukan haruslah dipikir dan dipertimbangkan terlebih dahulu, apakah kebebasan itu akan membuat manusia lainnya tidak bebas. 

Sebuah kebebasan membuat manusia di dunia ini menjadi beragam. Bermacam-macam budaya, suku, bahasa, agama dan pemikiran semuanya membentuk sebuah kelompok yang satu kesamaan. Manusia itu memang bisa bebas namun kebebasan itu haruslah ada pemicunya atau media. 

Sebuah burung dapat terbang bebas karena sayap dan dorongan udara. Ikan berenang dilautan yang bebas karena sirip dan air laut. Setiap kebebasan itu tentu ada syarat yang menentukan, kebebasan membutuhkan unsur yang tetap agar Ia bisa bebas. Sebuah kebebasan juga harus melihat kemampuan dirinya juga, seorang tidak akan dikatakan bebas jika dia tidak memiliki kemampuan. 

Baik antara media, kemampuan, dan keinginan itu harus ada dalam unsur kebebasan. Tanpa itu semua hanyalah sebuah kekosongan. Kekosongan apakah itu dikatakan sebuah kebebasan, padahal kebebasan itu adalah sesuatu yang ada bukan yang tiada. 

Tidak hanya unsur-unsur yang harus terpenuhi, tetapi juga Ia tidak berbenturan dengan kebebasan yang lainnya. Seperti yang telah dikatakan bahwa media kita terbatas, kemampuan kita terbatas, yang tidak terbatas hanyalah keinginan kita. Keinginan manusia akan sesuatu ini adalah hal yang tidak terbatas dan tidak ada yang dapat membatasinya kecuali pikirannya sendiri. Namun, keinginan pun terbatas juga sebenarnya. Ia akan ada jika ada gambaran material pada dirinya, pikiran material ini diproses dengan cara pandang yang berbeda sehingga membentuk sebuah kreatifitas. Dari kreatifitas membentuk sesuatu yang baru sehingga memunculkan sebuah keinginan yang baru. Keinginan itu adalah sesuatu yang ada pada benak kita, Ia muncul karena sebuah fenomena yang muncul lalu hati terdorong untuk memikirkannya. 

Pikiran yang bebas memang dapat membuat dunia ini menjadi beragam. Sehingga membentuk sebuah harmonisasi pikiran dimana antar pikiran satu dengan yang lainnya itu saling mendukung dan saling menghubungkan. Jika ada sebuah keinginan maka ada yang mengabulkannya. Keinginan adalah permintaan sedangkan penyedianya adalah barang dan jasa. Seseorang yang ingin berlibur tentu harus ada penyedia jasanya, mana mungkin seseorang memiliki tujuan namun perwujudan tujuan itu tidaklah ada. 

Sebuah kebebasan memang tidak hanya membuat sebuah keragaman hidup namun bisa menjadi sebuah benturan. Memang ada beberapa oknum yang tidak senang jika ada yang tidak sependapat. Menganggap bahwa keberagaman adalah sesuatu yang salah pikiran harus tetap satu. Ini sebenarnya pikiran yang konyol, manusia itu tidak seperti ayam yang dapat diseragamkan, manusia memiliki cara pandangnya tersendiri dalam memahami sesuatu. 

Sebuah benturan hebat pada akhirnya dimana dua kubu yang bersebrangan, karena memiliki sebuah cara pandang yang berbeda. Manusia senang berperang hanya demi mempertahankan eksistensi dirinya. Ia sebenarnya tidak mempertahankan sebuah pemikiran namun eksistensinya. Ia merasa terancam jika pikirannya itu terkikis karena banyak yang tidak mau mengikutinya. Padahal hilang tidaknya sebuah pemikiran itu karena relevansinya dalam hidup. Jika tidak relevan dalam dunia nyata maka memang harus ditinggalkan. 

Sebuah zaman itu berkembang, karena perubahan pikiran dan perubahan pikiran itu karena perubahan zaman. Manusia memang saling mempengaruhi antar individu atau kelompok yang lainnya. Sehingga membentuk sebuah roda perputaran zaman. Popularitas, trend, budaya, fashion, teknologi, komunikasi, dan semacamnya itu akan selalu berubah-ubah. Hal ini tentunya tidak dapat ditahan, menahan perubahan zaman sama saja menahan sebuah sungai yang deras. Mana bis Ia dapat menahan dengan kedua tangannya meski banyak yang menahan Ia tetap tidak akan bisa dihentikan, Ia akan terus menerobos sampai pada akhirnya menenggelamkan orang yang menahannya. Yang hebat bukanlah orang yang menahan arus namun mereka adalah orang yang berjalan diatasnya dengan menggunakan sampan, namun jangan sampai terbawa arus pula. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...