Langsung ke konten utama

Apa yang Membuat Setiap Sifat Manusia Berbeda

Karakter diri kita ini sebenarnya apakah murni benar diri sendiri atau ini adalah sebuah campuran. Bahkan jangankan karakter, bicara pun kita dipengaruhi oleh sosial. Sebuah pembentukan karakter diri kita sebenarnya dibentuk dari sejarah-sejarah yang telah lampau. 

Genetik dari nenek moyang kita itu bercampur bersatu menjadi diri kita yang saat ini. Jika kita urut dari buyut kita misalnya, ada sekitar 14 genetik yang ada dalam diri kita. Pada setiap genetik terbelah lalu terbelah hanya menyisakan sedikit genetik saja. Namun tetap saja itu berpengaruh pada diri kita. Mungkin reingkarnasi itu tidak namun jika pewarisan genetik dari nenek moyang jelas pasti ada. 

Tidak hanya secara biologis yakni genetik. Ada juga berasal dari historisitas sosial, dimana sebuah karakter diri kita itu dibentuk atas sosial-sosial yang telah lalu. Misalnya kakek dan nenek kita mengajarkan kepada ibu kita dan ayah kita lalu mengajarkan kepada kita dan akhirnya karakter tersebut ada pada diri kita. Memang tidak ada jaminan bahwa itu adalah faktor utama dalam membentuk diri kita. Namun ada beberapa karakter sosial yang tidak dapat kita lepas, seperti bahasa, pola pikir, cara pandang, meski sebetulnya pada akhirnya akan mengalami pergeseran. Namun pengaruhnya tentu masih ada, dimana Ia adalah sebuah bentuk pengembangan nantinya. 

(Pixabay.com)

Dalam sejarah pembentukan karakter diri kita, mungkin kita kan mengalami berbagai rentetan waktu dan peristiwa yang akan sering dialami dari masa ke masa. Jika di hari ini kita adalah anak yang cengeng, mungkin dimasa depan akan menjadi orang yang pemberani atau bisa saja sebaliknya. Semuanya bisa terjadi dan semua itu bisa terjadi karena sebab akibat. 

Memahami sebab akibat dalam suatu fenomena diri tidak semudah memahami secara logika. Dalam memahami manusia itu tidaklah hanya sekedar logika saja, namun rasa, jiwa, intuisi, indrawi dan lainnya semuanya harus main semuanya. Tidak bisa memahami manusia dengan satu perspektif saja atau satu alat saja. Manusia adalah sebuah kesatuan yang utuh yang beragam. 

Di dunia ini tidak ada manusia yang memiliki karakter yang sama persis. Ketika latar belakang manusia itu berbeda maka karakternya berbeda pula. Meski Ia adalah seorang yang kembar pun tentu Ia memiliki sebuah kebebasan dalam memilih mau seperti apa kedepannya. 

Bicara kebebasan memilih karakter ini lebih kompleks lagi dari faktor sebelumnya. Manusia memiliki kebebasan untuk meu seperti apa dirinya. Meski manusia terikat pada sosio biologis namun tidak menutup kemungkinan ada faktor lain yang membuat dirinya menjadi berbeda dengan yang lainnya. Misalnya saudara kembar pun tentu memiliki sebuah perbedaan. Ada pasti beberapa variabel yang membuat dirinya mengapa berbeda dari kembarannya. 

Jika kita rumuskan maka akan menjadi A+B + (C+D... ) = karakter diri. A dan B adalah karakter dasar yang berasal dari genetik biologis dan genetik sosial. Sedangkan huruf lainnya merupakan variabel yang membentuk karakter diri. Bahkan dalam hidup ini terkadang manusia memiliki sebuah sejarah yang sama dan pengalaman yang sama. Namun, diantara persamaan tersebut apakah memunculkan karakter yang sama. Tentu jawabannya bisa Ia bisa tidak.

Jika ada dua orang yang mengalami pengalaman peperangan yang mengerikan. Mungkin di saat selesai perang mereka memiliki karakter yang berbeda. Jika yang satu mungkin penakut dan yang satu menjadi pemberani bahkan keduanya juga bisa. Inilah yang memang sulit dimengerti dalam dirinya manusia, yakni mengapa antara satu dengan manusia yang lainnya itu berbeda. 

Jawabannya tentu saja jiwanya. Kita perlu akui bahwa jiwa ini adalah sesuatu yang sulit untuk dinalar, bahkan seorang ahli psikolog pun tidak tahu bagaimana rupa jiwa yang sesungguhnya. Ia hanya mengetahui jiwa dari fenomena, ciri atau tanda yang muncul bukan rupa yang sesungguhnya. Jiwa ini sampai saat ini adalah masih sesuatu yang misteri, Ia ada dalam diri, yang mana jiwa ini merupakan faktor yang paling utama dalam membentuk karakter diri kita. 

Kita bisa merasa pada jiwa kita apakahjiwa kita tersiksa, bahagia, susah, senang dan sebagainya. Itu semua dapat dirasa namun hanya diri lah yang dapat merasakannya. adalah sebuah kebohongan jika ada yang bisa merasakan perasaan orang lain, itu bukan merasa namun mengira-ngira saja membayangkan bagaimana menjadi dirinya. Entah apakah ada sebuah teknologi di masa dapat yang dapat meneliti jiwa ini. Apakah bisa kita mencampurkan dua jiwa atau menukar sebuah jiwa ini masih menjadi sebuah misteri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...