Langsung ke konten utama

Jiwa-jiwa Kapitalisme Manusia

Bicara tentang kapitalisme kita sering memahaminya dalam hal ekonomi. Kapitalisme mengajarkan bahwa kita harus mendapatkan untuk sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya, meski imbasnya merugikan banyak orang namun mereka tidak peduli itu semua. 

Kapitalisme tidak hanya hidup dalam siklus kehidupan secara global namun kapitalisme juga masuk ke dalam jiwa-jiwa manusia. Mungkin kapitalisme ini hadir sebelum abad ke 15 atau empat belas, bahkan lebih dari itu semua. Timbulnya perang tidak menutup kemungkinan karena sikap kapitalisme manusia. Baik keserakahan dan kapitalisme memiliki kesamaan, yakni sama-sama ingin memiliki semuanya secara terus-menerus tanpa ada rasa kepuasan.

(Pixabay.com)

Adapun yang membedakan tamak dengan kapitalisme yakni dari keaktifannya. Tamak itu sifatnya konsumtif sedangkan kapitalis sifatnya produktif. Ketamakan mungkin akan habis disaat hartanya hilang, sedangkan kapitalisme Ia justru semakin lama semakin membesar. Ia adalah keserakahan yang cerdas karena dapat beradaptasi dan hidup secara lama. 

Kapitalisme itu lebih dari sebuah ketamakan, karena  Ia selalu berkembang dan berkembang. Berbeda dengan ketamakan yang hidupnya konsumtif hanya demi kebahagiaan pribadinya, karena konsumtif maka Ia sangat ketergantungan. Mereka yang kapitalis lebih dari tamak, karena Ia memanfaatkan ketamakan orang tamak untuk ketamakan dirinya. Entah apa tujuannya kapitalisme ini memperkaya dirinya, bisa saja Ia ingin menguasai dunia. 

Perbedaan manusia dengan makhluk lainnya tentu dari sifat ketamakannya. Setiap orang pasti memiliki rasa ketamakan dalam dirinya Ia hadir karena Ia telah menghilangkan batasan pada diri, jika batasan pada diri sudah hilang maka jiwa tamak pun telah bangkit dan memulai sebuah kehidupan yang kapitalis. 

Memang seseorang belum dapat dikatakan kapitalis sebelum ada hubungan secara sosial. Kapitalis tidak akan muncul tanpa adanya hubungan sosial, jika tidak ada hubungan sosial maka tidak ada yang bisa diperalat atau dimanfaatkan. Manusia yang tamak tentu tidak akan bisa muncul tanpa adannya keberadaan orang lain, karena tidak mungkin seseorang bisa cepat kaya jika hanya mengandalkan dirinya saja, tentu Ia harus membutuhkan orang lain untuk memperkaya dirinya. Percuma Ia memiliki modal yang besar dan perusahaan yang besar jika tidak ada ada orang yang menjalankan usahanya itu semua. 

Biarpun membutuhkan sosial namun jiwanya kapital jiwa serakah akan selalu dalam dirinya. Ia tidak akan mau membatasi dirinya selama dirinya tidak sadar. Sadar bahwa apa yang Ia lakukan bukanlah sesuatu yang baik. Kapitalisme akan selalu hadir jika tidak ada yang membatasinya. Mereka selalu menjadi orang yang berlebihan dalam melakukan segala hal, hingga pada akhirnya banyak menimbulkan banyak kerusakan. 

Sistem dunia saat ini di dominasi oleh kapitalisme, sistem ini membuat jiwa-jiwa manusia semakin konsumtif. Mereka menjadi manusia yang tamak, melihat segalanya dengan uang. Hingga tak heran jika banyak yang beranggapan bahwa uang adalah segala-galanya, mereka tidak bisa melakukan apapun tanpa uang membuat manusia candu akan uang. Orang-orang tamak yang bodoh dengan bangganya bisa membeli banyak hal, padahal Ia telah dibodohi oleh mereka para kapitalisme.

Kapitalisme selalu memunculkan ide brilian untuk membodohi orang-orang tamak menciptakan barang yang seakan dapat menyuguhkan kesenangan dan membuat citra dirinya menjadi hebat dimata orang lain. Pad akhirnya uang mereka habis secara percuma, diserap habis oleh kaum kapitalisme.

Sekarang manusia sudah banyak beralih dari sifat tanam menuju kapitalisme. Hal ini ditandai dengan banyaknya orang-orang yang lebih memilih berinvestasi ketimbang, membeli banyak hal. Memang tidak ada salahnya dalam berinvestasi, namun perlu disadari bahwa yang menciptakan pasan saham adalah tetap kapitalisme juga. Ternyata akalnya tidak akan pernah habis dalam mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan. 

Memang sulit rasanya dalam memutus atau menghilangkan sifat ini, Ia akan berhenti ketika terjadi sebuah kekosongan dan banyak manusia yang sudah tidak ketergantungan terhadap sistem ini. Memang ini sulit butuh adanya kesadaran secara kolektif yang kontinuitas, idealis, dan independen. Semua itu dimiliki oleh kaum kapitalis namun mereka tidak memiliki rasa kepedulian sosial. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...