Langsung ke konten utama

Filsafat Diri (Politik Kehidupan)

Jika bicara politik pasti kita mengaitkannya dengan sebuah partai dan menghubungkannya sistem pemerintahan. Memang secara lingkup negara politik memang dipahami sepertu itu. Banyak dikalangan kita yang tidak menyukai politik termasuk mungkin diri kita sendiri, karena menggambarkan bahwa politik itu sesuatu yang tidak baik dan merusak. Sebenarnya politik tidaklah salah, hanya saja yang salah adalah tujuan dari tindakan politik itu semua. Karena memang kita sering melihat bahwa politik itu jelek maka kita selalu mempersepsikan politik itu sesuatu yang harus dihindari, jangan ikut campur nanti bisa menjadi koruptor. 

Padahal tidak demikian sebenarnya hidup kita ini juga butuh politik, bahkan dalam urusan cinta pun kita butuh namanya politik. Untuk sekarang kita buang jauh-jauh terlebih dahulu makna politik yang tidak karuan tersebut. Dalam lingkup individual maupun sosial kita sebenarnya butuh namanya politik. Politik adalah cara bagaimana mendapatkan sesuatu dan mempertahankan hal tersebut. 

(Pixabay.com)

Manusia di turunkan di bumi ini menjadi khalifah di muka bumi, entah dalam hidup nya menjadi seorang pemimpin negara, pemimpin keluarga atau pemimpin bagi dirinya sendiri. Memimpin diri sendiri yakni bagaimana mengendalikan perasaan dan pikiran kita. Seorang yang pemimpin yang baik pastilah Ia dapat mengendalikan hawa nafsunya. 

Jangan jauh-jauh dalam lingkup pemerintahan, kita misalnya kalau ingin mendapatkan sebuah pasangan tentu kita butuh namanya cara dalam mendapatkannya. Tidak mungkin secara tiba-tiba bilang langsung suka, pasti yang terjadi adalah penolakan. Tentu ada tahap-tahapnya, melihat apa potensi kita, peluang yang ada dan bagaiman cara mendapatkannya. Dari situ sebenarnya kita sudah berpolitik, yakni untuk mendapatkan orang yang dicintai. 

Setelah mendapatkannya pasti harus berpikir lebih lanjut bagaimana mempertahankan hubungan tersebut. Karena tidak mungkin setelah mendapatkannya mana mungkin harus tiba-tiba putus ditengah jalan. Tentu harus ada cara bagaimana Ia mempertahankan hidupnya.

Manusia itu memang makhluk yang berpolitik, bahkan mereka yang tak suka politik pun Ia dalam kehidupannya juga berpolitik. Dalam hidup kita politik tidaklah bisa dihindarkan, karena Ia bagian dari hidup kita. Dimana ada cara hidup di situlah manusia berpolitik. Hidup kita pasti tidak akan jauh dari keinginan dan permasalahan, baik keduanya pasti harus ada cara dalam menyelesaikannya dan mencapainya. Tidak mungkin hal suatu masalah bisa selesai tiba-tiba dan tidak mungkin mendapatkan sesuatu tanpa usaha. 

Selain mendapatkan sesuatu dalam mempertahankan apa yang dicapai juga tentu harus ada caranya. Banyak yang terkecoh dengan sebuah pencapaian, dikira bahwa setelah mendapatkannya sudah selesai begitu saja padahal ada hal yang lebih berat yakni bagaimana mempertahankannya. Di posisi ini, manusia banyak yang tumbang pada akhirnya mudah dalam meraihnya tak semudah dalam mempertahankannya.

Jika kita ingin mempertahankan apa yang dicapai maka diri kita juga harus lebih kuat dari apa yang dicapai. Tidak menutup kemungkinan mereka yang ingin merebut pencapaian kita pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya. Ketika lengah tiba-tiba hilang begitu saja, seperti itu lah hidup kadang di atas dan kadang dibawah. Memang hanya dua cara yang bisa dilakukan, mempertahankannya lalu menjadi kuat atau melepaskannya lalu cari pencapaian lain. 

Dalam hidup memang kita selalu dihadapkan dengan perubahan zaman dan kompetisi, inilah yang membuat hidup itu harus berpolitik agar kita bisa bertahan hidup. Dalam politik hidup, kita tidak hany mengandalkan pribadi saja tetapi juga mengandalkan yang lain juga. Bagaimana mempertahankan hidup dengan cara memanfaatkan orang lain.

Politik dalam hidup memang seperti sebuah benalu, bertahan hidup dengan cara mengendalikan orang lain. Maka dari itu kita juga harus cerdas dalam berpolitik, menjadi orang yang bermanfaatkah atau menjadi orang yang dimanfaatkan, kedua hal tersebut pasti akan ada dalam hidup kita. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...