Pada hari kamis tanggal 12 desember 2019 saya bangun pukul 4 pagi udara disini sangat dingin seperti hari-hari biasanya.
Saya memulai kegiatan ekspedisi sekitar jam 9 saya berencana ingin menelusuri jalan yang belum saya telusuri karena kemari hujan. Sehingga hari ini saya melanjutkan wilayah mana yang belum saya telusuri. Saya pergi bersama temen saya yang bernama Fikron menggunakan motor.
![]() |
(Kebun Sawi) |
Setelah sampai saya beristirahat di depan mushola nurul huda yang berlokasi di dusun jambu. Kemudian saya melanjutkan perjalanan menelusuri daerah dusun jambu. Dusun jambu adalah dusun yang terjauh di daerah lima dusun lainnya. Pemukiman di dusun jambu ini dibatasi perkebunan-perkebunan dan juga lebih jauhnya lagi dibatasi oleh hutan TNGC.
Jalan di dusun jambu ini jalannya sempit dan curam juga masih banyak jalan yang belum di aspal sehingga akses kendaraan bermotor pun agak sulit. Ketika berada di awal jalan dusun jambu ini terdiri dari dua cabang jalan dimana kedua jalan ini akan tersambung ke desa karang sari.
Setelah pergi ke dusun jambu, kemudian saya melanjutkan perjalanan ke kantor desa saya meminta data profil desa beserta peta desa. Saya berbincang-bincang dengan kadus kliwon yaitu pak wawan mengenai desa ini di sana ada kepala dusun jambu dan kepala dusun Kliwon. Banyak hal yang saya obrolkan dengan kepala dusun. Terutama mengenai sumber mata air yang ada di desa dan juga sedikit menyinggung mengenai situs di desa. Setelah banyak mengobrol kemudian saya bergegas untuk pulang.
Kemudian setelah waktu dhuhur telah lewat, pak Syatori dengan rekan Budi tiba di tempat lokasi yang saya tinggali. Kemudian kami mempresentasikan hasil temuan yang kami cari di desa ini. Ada satu hal yang mungkin menjadi PR saya yaitu mengenai mata air yang di Desa ini.
Saya mendapat kritikan dimana data yang saya dapatkan belum valid terutama mengenai sumber air. Kami diskusi sampai pukul 5 sore. Setelah selesai pak Syatori, Ka Budi dan Neni pamit untuk pergi.
Komentar
Posting Komentar