Langsung ke konten utama

Filsafat Diri (Historisitas)


Dalam kehidupan ini, setiap manusia memiliki sejarahnya masing-masing. Sejarah tidak hanya dipahami sebagai rentetan waktu dan peristiwa tetapi lebih dari sekedar itu, dalam sejarahnya apa yang terjadi di saat ini pasti dibentuk atas dasar masa lalunya. Sebagian orang mungkin membenci sejarah masa lalunya, hal ini mungkin dikarenakan masa lalunya yang menyakitkan. Biarpun itu dikatakan masa lalu dan telah terlampau jauh, tetapi itu merupakan bagian dari diri kita.

Diri kita pribadi sejatinya tidak bisa lepas dari masa lalu kita. Tidak mungkin bisa kita lupakan begitu saja sejarah hidup kita, karena tetap saja dengan adanya masa lalu biarpun menyakitkan itulah yang membentuk jati diri kita. Rentetan sejarah dari mulai lahir sampai saat ini adalah pembentuk diri kita dan sampai saat ini kepribadian kita mungkin akan terus berubah dan terus berlanjut selama kita masih hidup. 

Dalam memahami orang lain maupun diri sendiri itu harus bisa dilihat dari historisitasnya. Karena pembentukan karakter kepribadian kita itu tidak bisa muncul secara tiba-tiba pasti ada waktu sejak kapan dan mengapa itu bisa terjadi. Orang yang paling memahami kita tentu adalah orang yang sudah lama bersama dengan kita, karena Ia menjadi saksi sejarah hidup kita seperti apa perkembangan dan perubahan hidup kita. Terutama orang tua biasanya lebih tahu tentang kepribadian anaknya karena Ia melihat secara langsung sejarah hidup anaknya. 

Jika kita ingin memahami seseorang, maka pahami dahulu sejarah hidupnya seperti apa. Terkadang kita mudah menilai seseorang dari awal bertemu padahal itu hanya sedikit dari potongan sejarah. Sehingga kita dalam memahami orang tersebut hanya sekedar potongan sejarahnya saja dan dalam memahaminya tidak secara lengkap seutuhnya. 

Bagi diri kita yang ingin memahami diri kita lebih dalam maka pahami juga historisitas diri. Aku yang seperti ini pasti ada sebabnya,  kapan itu terjadi dan mengapa bisa terjadi. Menggali sejarah diri merupakan sesuatu yang penting ahar kita lebih memahami diri kita lebih dalam, jika perlu memang dituliskan. Biarpun memang ada sejarah yang memang membuat trauma dan sakit hati tetapi itu perlu kita pelajari. Penting memang dalam mempelajari sejarah hidup itu secara menyeluruh meskipun memang ada mas kelamnya tetapi itu bisa menjadi pelajaran bagi kita agar kita berhati-hati kedepannya jangan sampai terulang kembali.

Mereka yang enggan untuk menggali sejarah dirinya tentu tidak akan memahami dirinya dan tidak bisa menghargai dirinya dan Ia tidak akan bisa berubah menjadi lebih baik. Bagaimana mungkin seseorang mampu merubah dirinya dan menghargai dirinya jika itu tidak tahu sejarah dirinya, karena dengan mengetahui sejarah diri maka kita akan tahu apa kekurangan diri kita untuk diubah menjadi lebih baik lagi. Sebuah sejarah diri jangan hanya sekedar menjadi album kenangan saja tetapi bisa dijadikan motivasi hidup agar bisa lebih baik lagi dari sebelumnya dan kita bisa menghargai hidup ini.

Dalam sejarah diri ada beberapa hal yang membentuk diri kita, yakni pertama, ilmu pengetahuan. Jika kita memahami lebih dalam tentang pengetahuan kita sampai sekarang pasti akan ada hubungannya dengan masa lalu, kita yang saat ini bisa membaca dan menulis tak lain karena dulu kita diajarkan untuk membaca dan menulis. Kemudian ilmu pengetahuan kita berkembang dan berkembang, hingga pada akhirnya pengetahuan itu terkumpul dan kita mengetahui berbagai hal. Orang yang wawasannya luas di hari ini adalah orang yang dulunya mungkin tidak tahu apa-apa. 

Kedua, pengalaman. Pengalaman mungkin hampir mirip dengan ilmu pengetahuan dan memang pengalaman ini menjadi bagian dari ilmu pengetahuan. Namun ada sedikit perbedaan dimana pengalaman tentunya berhubungan dengan rasa. Pengalaman memang selalu menyajikan rasa yang dikenang kemudian itu diproses menjadi sebuah ilmu pengetahuan. Pengalaman juga menjadi sebuah proses yang menjadikan kita menjadi orang yang mahir dalam melakukan sesuatu. Tidak dapat dipungkiri orang yang profesional sekalipun dulunya Ia adalah seorang pemula, namun karena seiring bertambahnya pengalaman sehingga Ia bisa menjadi orang yang profesional. 

Ketiga, pilihan. Alur kehidupan kita ini tentunya selalu disajikan berbagai pilihan, entah itu pilihan yang sifatnya memaksa atau kita pilihan atas kehendak kita. Dibalik pilihan itu pasti selalu ada saja kejutan yang hadir. Mungkin yang kita anggap pilihan tersebut adalah pilihan terburuk, mungkin dimasa depan adalah pilihan yang terbaik. Begitupun juga dengan sebaliknya, terkadang pada saat memilih itu bisa aja pilihan yang dianggap baik namun pada akhirnya justru berujung peda keburukan. Berbagai pilihan dalam hidup kita ini tentu akan banyak mengisahkan sebuah cerita dan hikmah lalu pada akhirnya pilihan itu lah yang membentuk pribadi kita di saat ini.

Jika kamu masih hidup sampai saat ini, berarti sejarah hidupmu masih terus berlanjut. Apa yang dimasa lalu jangan dibuang begitu saja, karena sejarah masa lalu bisa menjadi sebagai bahan ajar dan pertimbangan hidup kita kedepannya. Mungkin akan ada saja sesuatu yang tidak kita ketahui sebelumnya di masa yang akan datang, yang terpenting tetap melangkah meskipun tak tahu arah. Jika salah arah maka kita harus yakini bahwa ada arah yang salah itu bisa menuntun kita menuju arah yang benar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...