Hari rabu tanggal 11 Desember 2019 saya berangkat ke Kuningan, kec. Darma Desa Sagarahiang. Saya berangkat dengan mobil elf saya berangkat sekita pukul 7 pagi. Saya tiba pukul 9:30 di sepanjang awal gerbang masuk terhampar banyak sekali kebun seperti kol, sawi, bayam, secim, cabai, bawang daun, jagung, tomat labu siam dan masih banyak lagi. Sagarahiang adalah desa tertua di Kabupaten Kuningan bahkan usianya melebihi usia Kabupaten Kuningan Itu sendiri, desa ini diperkirakan ada sekitar tahun 1300 M dan bahkan bisa lebih tua lagi dari itu, hal ini dibuktikan dengan banyaknya situs-situs megalitikum di sana.
![]() |
(Situs Megalitikum Desa Sagarahiang) |
Setelah tiba saya beristirahat, saya tinggal dirumahnya bapak sandi. Pak sandi tinggal disini bersama istrinya namun anaknya pergi merantau. Kemudian saya melanjutkan perjalanan menuju kebun, menyusul teman yang lainnya yang sudah sampai di perkebunan, jaraknya lumayan jauh sekitar 2 kilo. Tanah disini hampir semuanya ditanami sayur mayur dan hampir tidak ada padi yang ditanam, karena memang dataran disini kurang cocok untuk ditanami oleh padi, karena posisi air berada dibawah sedangkan ladang berada di atas sehingga tidak bisa untuk mengaliri kebun. Ada pun tanaman yang disini adalah tanaman yang tidak harus dialiri oleh air seperti layaknya padi.
Setelah sampai ke lokasi saya melihat sungai yang kecil berada dibawah ladang warga. Kemudian saya membantu untuk memetik sayuran. Setelah selesai kami pun beranjak pulang kembali tetapi sebelum pulang ke rumah kami makan bersama di pinggir ladang dengan pemandangan yang indah dimana banyak hamparan kebun yang tersebar dimana-mana kebun di desa Sagarahiang ini sangatlah luas mungkin sekitar 70% daerah sini adalah kebun. Kami pun makan dengan lahannya walaupun makanannya sederhana tetapi ketika ada rasa kekeluargaan sungguh terasa nikmat dimana budaya seperti ini jarang sudah jarang sekali diperkotaan. Setelah selesai makan saya dengan yang lainnya berbincang-bincang sebentar dengan pak sandi
Setelah makan kemudian kami melanjutkan perjalanan. Setelah sampai saya istirahat sebentar karena ternyata lumayan melelahkan juga berjalan dari kebun lokasi tempat tinggal. Setelah beristirahat, kemudian saya dengan yang lainnya akan melakukan penelusuran ke dusun-dusun. Saya kebagian daerah utara dimana dusun sang saya singgahi yakni dusun kliwon, dusun puhun dan dusun jambu yang paling jauh.
Perjalanan lumayan melelahkan jaraknya sekitar 2 kiloan lebih untuk ke dusun jambu dimana jalannya juga cukup licin dan curam. Ketika saya sampai di sebuah jembatan, rupanya dibawah jembatan ada sungai dan juga di sana banyak sekali sampah berada di sungai.
Cuaca mulai mendung, menandakan akan turun hujan. Saya dengan teman saya bergegas untuk menelusuri jalan. Setelah sampai di sana kemudian kami menelusuri jalan-jalan sekitar dusun jambu. Setelah menelusurinya, kemudian kami bergegas untuk pulan karena sudah mulai gerimis. Setelah mau sampai ketempat tinggal tiba-tiba hujannya besar kemudian kami berteduh di mushola sekalian shalat. Setelah hujan reda, kemudian kami melanjutkan perjalanan untuk pulang.
Komentar
Posting Komentar