Langsung ke konten utama

Hanyalah Sebatas Kata-kata

Suatu yang mengherankan dalam hidup ini adalah mengenai status orang-orang penuh dengan makna filosofis kehidupan. Entah mereka yang membagikan hal tersebut apakah mereka paham dan sadar tentang apa yang Ia bagikan dalam status. Rupanya banyak memang, apa yang mereka posting hanya sebatas kata-kata. Ia menarik untuk dibaca namun enggan untuk melaksanakannya. 

(Pixabay.com)

Entah apa yang dipikirkan manusia saat ini mereka seakan hidup dengan penuh kegelisahan. Mereka yang menyuruh tenang tentang dunia nyatanya adalah orang yang sibuk memikirkan dunia. Lalu apa makna sebuah rangkaian kata jika Ia hanya sebagai hiasan belaka. Nasihat kini hanya menjadi hiasan belaka, tanpa ada dampak pada dirinya. Mereka melihat namun buta, mereka mendengar namun tuli, mereka berpikir namun gila. Raga mereka ada namun jiwanya entah kemana. Semuanya terbelenggu oleh hawa nafsu. 

Saat ini manusia seperti sebuah ilusi, yang ditampilkan nampak nyata tetapi saat dilihat secara langsung nyatanya jauh dari realita. Seorang pendakwah yang selalu menyuruh orang lain untuk berbuat baik, padahal hanya untuk menarik simpatisan orang banyak. Sebuah kalimat yang menggugah jiwa namun tak memberikan sebuah solusi dan harapan, hanyalah sebuah kiasan yang tak memberikan sebuah kepastian. Sebuah kata yang penuh makna namun hidupnya tidak bermakna. Mereka sebagai juru penyelamat nyatanya tidak mampu menyelamatkan dirinya dari kegelapan hidup.

Lalu siapa yang harus didengar dan siapa yang harus diikuti jika semuanya saling menuduh sesat. Selalu berdebat seakan Ialah yang paling benar,  padahal apa yang diperdebatkan hanyalah sebuah omong kosong. Sebuah perdebatan yang tak membuahkan sebuah solusi hanya sekedar asumsi-asumsi saja. 

Sebuah kata-kata yang penuh dengan makna tidaklah membuat diri berkarisma. Sikap, sifat, perilaku keseharian adalah bukti kata-kata yang hidup. Tidak hanya hidup secara fisik namun juga Ia hidup di dalam sanubari hati. Semua manusia itu berakal, namun tidak semua manusia itu menggunakan akalnya. Orang yang menggunakan akalnya, belum tentu menggunakannya dengan benar. Mereka yang menggunakan akal tentu harus disandingkan dengan hati yang tulus.

Seorang yang berhati tulus jika Ia mendengar perintah kebaikan, maka Ia akan segera melaksanakannya tanpa perlu berpikir panjang. Tidak seperti orang yang berakal yang selalu memperhitungkan baik buruknya. Hati yang tulus memang tak bisa melihat keburukan, semua yang Ia pandang hanyalah sebuah kebaikan. 

Manusia yang tulus kini sulit untuk dicari. Yang aku lihat saat ini hanyalah sebuah pikiran yang egois yang tak bermoral. Entah apakah masih ada secercah kebaikan dihatinya, ataukah hatinya telah mengeras. Kini, manusia tidaklah seperti manusia, Ia hanyalah segumpal daging yang berlapiskan pernak pernik hiasan, setelah mati lalu Ia terlupakan.

Kemanakah hati dan pikiran berada, apakah Ia tertumpuk oleh noda-noda nikmat yang fana dan perbuatan dosa. Tak pernah dibersihkan,  sampai-sampai cahaya pun tak mampu untuk menembusnya. Sebuah kisah manusia yang kini penuh dengan kegundahan dan kegelisahan, mereka berjalan entah mau kemana tak tahu arah mana yang harus Ia tuju, tersesat lalu diterkam oleh waktu. 

Ini memang hanyalah sebatas kata-kata, selalu terlupakan dan dilupakan oleh manusia yang pelupa dan lalai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...