Langsung ke konten utama

Mereka Menghasilkan Namun Tak Pernah Menikmati Hasilnya

(Pixabay.com)

Pernahkan kita berpikir tentang makanan yang kita makan, seperti dari mana asalnya dan bagaimana prosesnya sampai kepada kita sebagai konsumen. Tentu orang yang hanya tahu sekedar makan, mereka malas untuk mencarinya. Mereka mungkin berpikir "makan ya tinggal makan tidak harus banyak bertanya". 

Padahal penting sekali kita mengetahui dan mempertanyakan darimana asal makanan kita dan bagaimana proses makanan itu tiba sampai ke mulut kita. Hanyalah orang-orang yang egois dan tidak mau tahu tentang asal makanan kita. Mereka dengan seenaknya membuang-buang makanan, tidak pernah tahu perjuangan yang ada pada setiap makanan itu. 

Memang sebagai konsumen kita enak untuk memilih pilihan berbagai makanan mana yang sekiranya enak untuk dimakan dan mana yang masih segar. Kita hanya tahu makanan itu dari super market atau toko kelontong akan tetapi kita tidak pernah tahu seperti apa pertaruhan dalam memproduksinya

Mereka adalah para petani, peternak dan nelayan. Mereka adalah orang-orang awal dalam sistem pangan di dunia ini. Tanpa mereka kita akan kelaparan, mereka adalah penyangga utama dalam kehidupan kita, namun mereka juga orang-orang yang rentan akan kesulitan dan kemiskinan. Memang saya agak sulit dalam membahasakan ini. 

Secara simpelnya misalnya kita makan beras, beras itu tentunya didapat dari petani, petani kemudian menanam padi dan menjadi pare. Setelah panen pare itu kemudian digiling  lalu menjadi beras dan beras pun siap di edarkan  berbagai daerah. Namun ternyata tidak sesimpel itu, banyak ternyata hal-hal yang membuat para petani menderita. Bukannya sekedar lelah dalam menjalankan tugasnya, akan tetapi juga dari pupuk yang mahal, perebutan lahan sampai pertengkulakan yang selalu merugikan para petani. 

Terutama mengenai pertengkulakan ini, kita memang jarang yang mengetahui tentang tengkulak ini. Mereka seperti agen yang menyuplai barang-barang keberbagai daerah. Hanya saja disini banyak terjadi kecurangan, dimana mereka suka menekan harga yang murah dan kemudian menjual harga tersebut mahal. Hal ini lah yang menyebabkan harga barang menjadi mahal. Semakin banyak tangan-tangan yang ikut campur maka semakin mahal pula harganya. 

Bukan hanya disitu saja, sistem produksi yang mahal tentu membuat mereka mengeluh, terutama dalam hal pupuk. Di sisi lain pupuk itu mahal akan tetapi tengkulak membelinya dengan harga jual rendah. Hal ini tentu akan menyulitkan mereka sebagai para petani terutama untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Makannya mengapa banyak petani yang miskin padahal merekalah yang seharusnya yang paling sejahtera.

Ini mungkin dari satu profesi yakni petani dan petani pun tentu akan banyak lagi jenisnya, tergantung apa yang dia tanam. Tetapi mereka banyak kesamaan, dimana masih banyak rupanya pertengkulakan didalamnya. Dimana membuat mereka semakin menderita. Ini mungkin masih satu profesi, belum yang lainnya seperti nelayan dan peternak. 

Mereka yang semestinya bisa makan enak dari apa yang mereka hasilnya, rupanya tidak. Banyak yang menderita kelaparan dan kemiskinan karena penghasilan mereka sedikit. Apa yang kita makan dari apa yang mereka produksi belum tentu mereka menikmati hasilnya. Coba kalian lihat, apakah pernah melihat seorang petani dan nelayan bisa duduk enak didalam sebuah restoran? Tentu saja tidak, padahal bisa saja apa yang ada di restoran bisa aja hasil dari jerih payah yang mereka lakukan selama di sawa. 

Mereka tetap aja akan makan dengan seadanya, miskin dan kekurangan gizi. Mereka yang sudah berjuang dan bersusah payah untuk menghasilkan makanan kepada kita. Namun sayangnya mereka jarang menikmati hasil dari mereka lakukan. Mereka selalu dalam kondisi tertekan dan rentan, jika mereka rentan maka akan sangat berdampak terhadap kita. 

Petani, nelayan dan peternak merupakan penyangga utama dalam negara. Ibarat seperti bangunan, mereka adalah pondasi dasarnya. Ketika pondasi itu tidak kuat untuk menopang bangunan, maka bangunan itu pun akan ikut roboh semuanya.

Seperti inilah keadaan kita saat ini, negara kita sebetulnya rapuh. Rapuh karena para petani, peternak dan nelayan kita sudah lelah dalam menghadapi kelelahan dunia ini. Ditambah lagi sedikitnya generasi muda yang ingin menjadi seperti mereka. Padahal mereka lah sejatinya seorang pahlawan di negeri ini. Tanpa mereka kita akan kelaparan.

Maka dari itu, kita jangan hanya tahu makannya saja tetapi kita juga harus tahu seperti apa proses yang ada dalam memproduksi makanan kita selama ini. Setidaknya hargai makanan, apa yang kita makan tentu ada pertaruhan nyawa di dalamnya. Semoga saja ada yang peduli terhadap mereka yang telah berjuang bagi kita semua. 

Lalu, apakah kita saat ini harus menyia-nyiakan makanan kita, padahal mereka telak susah payah untuk menghasghasilkannya. Setidaknya hargai usaha dan perjuangan mereka dengan tidak menyia-nyiakan makanan. Jangan sampai lelah dan keringat mereka menjadi suatu yang sia-sia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...