Masa Tua mungkin Ia adalah masa yang dihindari banyak orang, namun hal tersebut tidak lah mungkin bis kita hindari. Selama kita diberi usia panjang usia panjang maka usia tua pun akan selalu datang.
Banyak hal yang telah hilang ketika tua, penglihatan yang mulai rabun, rambut yang memutih, kulit yang tak kencang, punggung yang membungkuk, pikun, pendengaran yang kurang, sulit tidur, penyakit komplikasi dan menjadi beban bagi anak-anak kita. Tidak ada yang enak ketika tua itu tiba, mati tak segan hidup pun tak nyaman.
![]() |
(Pixabay.com) |
Ini menjadi bukti bahwa kita adalah manusia yang lemah dan tidak kekal. Namun tetap saja ada manusia-manusia yang sombong, seakan Ia bisa berkuasa selama-lamanya. Padahal mereka lemah dan tak berdaya. Lahir dengan keadaan tidak berdaya, lalu kemudian tua dalam keadaan tidak berdaya.
Mereka yang sudah merasakan usia tua mungkin akan merasakan hal yang sama. Menjadi sebuah akhir dalam penantian hidup kita, hanya menatap kematian di depan entah kapan ajal itu tiba. Pahit manisnya hidup telah dialami semasa hidup. Datang dan perginya manusia yang bersama kita sudah menjadi hal biasa. Semuanya sudah hilang teman sebaya tak punya kekasih tati pun sudah tiada.
Anak-anak mulai dewasa kemudian menikah lalu punya keluarganya masing-masing. Semuanya sesibuk, kita dilupakan bahkan diri kita pun lupa, siapa diri kita.
Ketika usia tua itu datang, ternyata apa yang kita banggakan sudah tiada artinya. Semuanya hanya seperti mimpi yang telah lalu. Masa muda kini telah hilang, hanya menyisakan sebuah kenangan. Memang ini menjadi sebuah takdir dari ilahi. Takdir dimana kenikmatan-kenikmatan yang kita miliki kini sudah diambil oleh maha kuasa. Yang ridha dengan ketentuan tuhan akan pasrah dengan keadaan, dan yang tidak hanya menyisakan sebuah penyesalan.
Maka dari itu, sebelum tua itu mendatangi kita, semestinya kita harus berpikir sebelum bertindak, memikirkan secara matang dan mapan. Jangan sampai ketika kita melakukannya justru hanya membawa sebuah penyesalan. Penyesalan adalah hal yang tidak penting untuk dilakukan, selagi kita diberi kesempatan untuk merubah diri kita untuk memperbaiki yang telah berlalu.
Kesehatan harus tetap dijaga agar tidak susah dikala tua. Jangan hanya sibuk memikirkan dunia karena mati bisa saja sebelum tua. Hidup tidak ada yang menduga, selagi tuhan memberikan kesempatan waktu, maka manfaatkanlah kesempatan itu.
Penyakit tua yang sering hadir dikala muda adalah Lupa. Lupa selalu menghampiri anak muda yang terlena dengan kenikmatan dunia. Sehingga secara tidak sadar, usia tua pun telah tiba, tak terasa ternyata waktu itu. Waktu telah berlalu begitu cepatnya, seperti mata hari terbit lalu kemudian tenggelam.
Apa yang kita lakukan tentu akan dipertanyakan apa yang dipertanyakan tentu akan dipertanggungjawabkan. Jika kita lupa atau khilaf terhadap apa yang kita perbuat, sanggupkah kita menjawabnya dan mempertanggung jawabkannya. Semuanya sudah tertulis didalam Catatan ilahi tidak ada yang bisa mengelak. Tuhan itu maha melihat dan tidak pernah lupa apa yang kita perbuat.
Manusia memang makhluk pelupa, akan tetapi bukan berarti harus lupa diri, apalagi lupa kepada sang pencipta. Berbuat baik antara sesama adalah hal yang bisa kita lakukan, setidaknya bisa saling mengingatkan. Mari kita saling mengingatkan kepada sesama manusia jangan sampai lupa dan terlena oleh kenikmatan dunia. Dunia ini hanyalah rumah sementara kita sebelum menuju rumah sesungguhnya kita di akhirat kelak.
Komentar
Posting Komentar