Berbicara cinta memang tidak pernah-pernah habis untuk dibahas. Ia selalu ada dalam kehidupan kita. Cinta memang selalu menyatukan kedua insan yang berbeda. Bukan hanya menyatukan lawa jenis cinta juga bisa menyatukan berbagi kalangan, seperti cinta keluarga, cinta sesama suku, cinta negara dan lainnya.
Untuk sekarang mungkin akan lebih membahas cinta dengan lawan jenis yang dimana memang sering dibahas oleh banyak manusia. Jika berbicara pasangan, apakah cukup hanya dengan cinta. Cinta seakan menjadi pokok utama dalam berpasangan dan menjadi magnet bagi insan yang berpasangan.
![]() |
Namun cinta saja tidaklah cukup, apalagi berbicara masa depan. Cinta dalam hal biologis adalah hormon oksitosin, Ia menjadi pemicu datangnya kebahagiaan. Tanpa hormon ini manusia mungkin tidak akan pernah merasakan kebahagiaan.
Bicara tentang hormon, tentu Ia akan habis seiring digunakan. Seperti bensin, apabila digunakan secara terus menerus maka Ia akan habis. Lalu jika hormon itu sudah tak ada, apakah cinta itu masih ada. Memang sayang, ternyata masih banyak pasangan yang lebih baik putus karena alasan tidak cinta lagi.
Cinta itu tidak bisa menilai baik ataupun buruknya seseorang. Jadi, jika cinta tanpa akal hanya lah cinta buta. Cinta buta hanyalah akan membuat kita lupa tentang diri kita dan semua urusan kita. Atau sebaliknya jika menikah karena cinta, maka selingkuh pun juga karena cinta, hanya saja cinta yang salah. Cinta yang disisipi oleh hawa nafsu hanya membawa kebinasaan.
Maka dari itu, sebelum cinta itu hadir, alangkah lebih baiknya mempersiapkan terlebih dahulu. Melatih diri dan memantaskan diri agar ketika cinta itu hadir, maka sudah matang dan sudah siap.
Hadirnya cinta maka harus siap mental juga, tanpa mental yang kuat cinta akan goyah jika masalah datang. Pondasi agama juga haruslah di bangun, karena cinta tanpa menghadirkan tuhan adalah hal yang omong kosong. Apabila cinta menjauhkan diri kepada tuhan maka suatu saat cinta itu akan sirna.
Hal ini tentu akan membuktikan bahwa cinta saja tidak cukup, apalagi ini untuk jangka yang panjang. Perjalanan menuju masa depan tentu tidak cukup jika hanya berbekal dengan cinta. Selain cinta ada beberapa hal yang perlu kita miliki dalam diri, yakni seperti komitmen, moralitas, tanggung jawab, mental, kapasitas diri, kontrol diri, kemampuan belajar, cerdas dan masih banyak lainnya.
Bukan hanya kesiapan diri saja, menilai pasangan juga penting. Cinta itu tidak apa adanya justru ada apanya. Menilai pasangan sangatlah penting, agar tidak alah pilih pasangan. Kita memang tidak bisa pilih anak namun bisa pilih pasangan, pilihan dimana itu merupakan pilihan terbaik bagi kita. Pasangan yang mampu membimbing kita kejalan yang baik.
Tidak harus yang kaya, tidak harus yang berkarya, dan tidak harus yang rupawan. Yang terpenting adalah akhlaknya, tutur katanya yang baik, sopan dan tidak menyakiti, tidak suka berbuat kasar, baik terhadap orang tuanya, temannya, sesama manusia dan kepada Tuhan.
Cinta berasal dari tuhan dan syariat hadir untuk cinta. Syariat adalah hal yang utama dibandingkan dengan cinta, karena syariat bisa mengatur cinta dengan semestinya, agar hak dan martabat kita bisa terjaga. Jika syariat dijaga maka cinta pun akan terjaga dengan semestinya.
Kita berharap cinta itu hadir sampai tua dan bahkan sampai ajal menjemput. Tujuan cinta bukan hanya saat hidup di dunia, namun juga sampai ke akhirat kelak. Menuju Jannahnya Tuhan yang maha kuasa, bahagia selama-lamanya.
Komentar
Posting Komentar