Memang menjadi sebuah kritikan di dunia ini dari zaman dulu sampai sekarang yakni mengenai sebuah kelas sosial yang mana memang akan selalu ada dari zaman ke zaman. Memang tidak bis dipungkiri bahwa manusia selalu ingin menjadi orang yang lebih dibatas orang lain. Ia merasa tinggi, paling istimewa memiliki kelebihan dan semacamnya membuat dirinya meras paling tinggi di atas yang lainnya.
Sering kita bertanya-tanya mengapa saya lahir disini dari keluarga ini dengan kondisi seperti ini dimana tidak seperti orang yang lahir di keluarga yang enak. Memang sebuah kehidupan sepeti itu dunia sudah tercipta akan berbagai kelas dan perbedaan. Ini adalah sebuah fakta yang tidak bisa ditutup-tutupi. Kita tidak bisa menjadi sesuatu yang kita ingin kan semestinya.
Dari satu orang yang merasa tinggi kemudian ada pemberontakan sehingga satu kelompok itu menjadi bersatu dan menciptakan suatu kelompok kebersamaan. Namun ia akan menjadi kelompok yang unggul diantara yang lainnya sehingga ia pun menjadi kelas yang tinggi dari satu kemudian teru dan terus ini memang tidak kan habisnya.
![]() |
(Pixabay.com) |
Bahkan Tuhan pun juga menciptakan sebuah kelas yang mana kela itu adalah kelas ketakwaan. Semakin tinggi kelas ketakwaan seseorang maka semakin tinggi pula derajatnya di hadapan Tuhan. Semakin buruk akhlaknya maka itupun semakin rendah di hadapan Tuhan.
Apakah mengenai kelas ini adalah sesuatu hal yang buruk? Itu semua sebenarnya tergantung dari bagaimana cara kita memandangnya. Sebuah kelas jika diposisikan dengan tepat maka itu akan menjadi sesuatu hal yang menjadi lebih baik.
Tanpa kelas dan menganggap semua sama dan setara manusia tidak akan berlomba-lomba dalam mencapai sesuatu. Sebuah kesetaraan sebetulnya bukanlah tabiat manusia. Manusia itu memiliki hasrat ingin mendapatkan sesuatu Ia merasa akan terpuaskan dan merasa hebat ketika hal tersebut tercapai.
Akan tetapi tentunya perlu adanya sebuah keadilan yang mana manusia diberi kesempatan yang sama dan peluang yang sama. Kesalahan dunia saat ini memang karena yang telah di atas puncak mereka tidak ingin turun gunung Ia selalu ingin di atas puncak dan menghalangi siapapun yang mau menuju puncak. Dan inilah pada mulanya yang menjadi kekacauan dunia yang mana orang-orang yang berada di atas tidak mau mengalah yang mana Ia semakin lama semakin membesar dan membesar sehingga banyak menginjak orang lain.
Sebuah tekanan dimana mereka yang hanya segelintir orang yang berada di atas kepalanya orang lain pada akhirnya akan jatuh ketika yang di bawah bangkit dan sadar akan kelas. Namun bukan berarti ini adalah hal yang baik, karena pada dasarnya mengambil kesempatan dari sebuah keruntuhan rezim yang buruk maka tidak akan menyelesaikan solusi karena ini hanya akan menjadi politik balas dendam yang tak pernah henti-henti. Ketika yang dibawah sudah di atas, tentu Ia tak beda jauh dengan penguasa sebelumnya. Memang roda kehidupan itu terus berputar dari runtuhnya satu kekuasaan kemudian diambil alih oleh penguasa lainnya runtuh lagi dan begitu saja seterusnya. Sejarah memang seperti itu polanya terus berulang-ulang. Dari mulai penindasan kejayaan keruntuhan dan penindasan kembali.
Dunia tanpa kelas memang tidak mungkin bisa terwujud hanya saja dunia yang saling bergiliran itu bisa terjadi. Karena memang hidup seperti itu ada yang di atas dan ada yang dibawah. Namun yang salah ketika roda itu macet, maka yang di atas tetap di atas dan yang bawah tetap di bawah. Sehingga dunia sering mengalami trigger dimana-mana.
Komentar
Posting Komentar