Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Ketika Teknologi Hanya Untuk Tujuan Bisnis

Di abad ke dua puluh satu ini teknologi sudah semakin berkembang pesat. Bagi anak generasi Z mungkin Ia merasakan perubahan teknologi ini, dari mulai handphone yang hanya bisa mengirim SMS dan telepon sekarang bisa berbagai macam.  Berkembangnya sebuah teknologi bukan tanpa alasan, Ia memiliki tujuan untuk memudahkan umat manusia dalam beraktifitas. Misalnya dulu mengirim surat dengan manual sehingga bisa sampai seminggu, untuk sekarang hanya tinggal kirim WA dengan hanya cukup beberapa detik tersampaikan. (Pixabay.com) Memang teknologi ini memiliki dampak yang positif bagi umat manusia. Akan tetapi ternyata semakin kesini ternyata tujuan dari teknologi itu berubah, yang asalnya untuk kemaslahatan umat sekarang orientasinya berubah menjadi hiburan dan bisnis. Coba saja lihat anak-anak muda sekarang, apakah merek menggunakan teknologi untuk mencari materi pelajaran atau mencari hiburan seperti main game dan buka media sosial. Tentunya anak-anak zaman sekarang lebih mementingkan hibu...

Berpikir Ulang Tentang Kesuksesan

Banyak orang yang menganggap jika menjadi orang sukses itu harus menjadi banyak uang, bisa jalan-jalan keliling dunia, beli barang-barang branded dan lainnya. Mengapa hal tersebut serba masuk akal memang jika kita bisa hidup serba enak. Namun apa jadinya jika kita kesuksesan tersebut tidak terwujud untuk diraih. Apakah kita dianggap orang yang gagal? Coba kit berpikir ulang kembali mengenai kesuksesan. Mengapa sih banyak menginginkan kaya terus banyak uang, karena menganggap hal tersebut bisa mendatangkan kebahagiaan. Padahal yang banyak uang belum tentu Ia bahagia. Jika kamu bisa membeli berbagai macam barang, pada awalnya memang menyenangkan, tetapi lama kelamaan kamu akan bosan jika hal tersebut terus terjadi. Secara tidak sadar sebetulnya kamu bukan menjadi sukses tetapi hanya menjadi budak nafsu. Budak nafsu yang selalu menginginkan sesuatu yang sebetulnya tidak penting untuk dilakukan. (Pixabay.com) Bekerja siang malam hanya untuk mendapatkan uang lalu uang itu dihabiskan untuk m...

Jika Kita Tak Pernah Merasa Sakit

(Pixabay.com) Sakit hati adalah hal yang dibenci oleh manusia. Ia hadir dengan membawa luka yang mendalam. Luka yang tidak pernah sembuh dalam semalam. Setiap orang pernah merasakan sakit hati dan ia tak dapat dihindari, hanya bisa untuk ditahan.  Jika sakit hati itu adalah hal yang dibenci, mengapa Ia selalu hadir dalam kehidupan ini. bukankah nikmat rasanya jika kita merasakan bahagian selamanya, tanpa ada rasa sakit. Tetapi ini memang rahasia tuhan. Tuhan memiliki tujuan mulia ketika memberikan sakit kepada hambanya. Sakit hati adalah hal yang wajar, agar kita belajar. Belajar untuk terus kuat dalam menghadapi kehidupan. Jika kita tak pernah merasakan sakit hati, mungkin hidup kita akan terasa hambar. Coba saja jika tiap hari selalu merasakan minuman manis, pasti tentunya akan membosankan bukan. Tetapi, jika ditambahkan dengan rasa pahit, maka akan ada keunikan rasa. Rasa dalam hidup, supaya beragam. Ada manis, ada pahit seperti di dalam secangkir kopi. Jika kita tak pernah mera...

Makna Sebuah Kesendirian

Banyak orang menganggap kesendirian adalah hal yang tidak normal, dianggap anti sosial, pemalu, tidak mau bergaul, dan semacamnya. Padahal kesendirian adalah hal yang diperlukan oleh banyak orang bukan hanya bagi si introvert tetapi juga bagi si ekstrovert. Kesendirian janganlah dipandang negatif, karena banyak orang-orang hebat yang menghasilkan buah pikiran dan gagasan dikala sepi. Jangan takut untuk sendirian karena Ia hanya hadir untuk sesaat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam memaknai sebuah kesendirian.  (Pixabay.com) Melepas lelah di keramaian Tentunya kita akan merasa lelah jika di sebuah keramaian. Bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Aktifitas yang terus menerus, tentunya akan merasa melelahkan. Manusia memang makhluk sosial, tetapi bukan berarti harus terus berinteraksi. Kita pasti memiliki batas kemampuan diri, jika dipaksakan maka akan membuat depresi.  Dalam sebuah kesunyian tidak mendengarkan riuh ramainya omongan manusia, menenangkan diri ...

Tak Apa Jika Tak Ada Yang Suka

Manusia memang adalah mahluk sosial, ia adalah mahluk membutuhkan orang lain untuk hidup. Manusia tentunya takut akan kesepian walaupun Ia introvert sekalipun tentu Ia membutuhkan teman. Manusia sejatinya akan mencari orang yang memiliki karakter yang sama dengannya baik itu hobi, kesukaan, pembicaraan, dan semacamnya. Ketika kita berteman dengan orang lain tentunya kita ingin sama dengan mereka dan menyenangkan mereka. Rasanya ketika menyenangkan mereka kita juga merasa terhibur karena kita diakui keberadaannya. Apa lagi jika orang tersebut adalah orang yang disukai. Tentunya kita akan bersemangat untuk menyenangkan hatinya.  (Pixabay.com) Namun apa jadinya jika kita melakukan sesuatu hal untuk menyenangkan orang lain tetapi pribadi kita tidak menyenanginya. Tentunya hal tersebut akan membuat kita tertekan. Kita memaksa diri kita untuk melakukan hal-hal yang tidak disukai untuk menyenangkan orang lain. Memang memberi kebahagiaan kepada orang lain itu baik, hanya saja tidak seperti...

Ketika Sains Tanpa Rasa Kemanusiaan

Berbicara mengenai sains mungkin kita sudah banyak yang mengetahuinya. Mungkin kita menghubungkan sains dengan kemajuan sebuah teknologi dan pengembangan-pengembangan ilmu lainnya. Sains ini memang memiliki peran yang sangat penting dalam perubahan dunia. Tampa sains mungkin hidup kita akan seperti orang primitif, sulit melakukan sesuatu dengan dengan capat. Berbicara perubahan dunia, sains memang mempengaruhi perkembangan dunia. Terutama bagia negara-negara maju seperti amerika, jepang dan negara belahan eropa. Teknologi mereka dianggap maju serta sistem kenegaraannya pun juga sudah maju.  Dengan efek globalisasi ini, teknologi dan informasi mempengaruhi negara-negara berkembang seperti Indonesia, Arab, Iran, Philipina dan negar lainnya. Negara-negara berkembang ini ikut serta terhadap kemajuan dunia, hanya saja tidak memiliki peran yang signifikan terhadap perubahan dunia, sehingga negara berkembang tidak mampu bersaing dengan negara maju terutama dalam hal ekonomi. (Pixabay.com)...

Tongkrongan Berbasis Literasi

Buat apa Sih Nongkrong? Kalau bahas mengenai nongkrong mungkin ini pembahasan yang kurang berguna bagi sebagian orang. Ini sebetulnya pandangan pribadi saya mengenai kegiatan nongkrong.  Kebanyakan orang memang senang melakukan kegiatan nongkrong, entah itu ada kegiatan penting atau hanya sekedar bertemu dan mengisi waktu luang. Memang menyenangkan kegiatan nongkrong itu kita bisa mengisi waktu-waktu kebosanan kita dari pada berdiam diri saja di rumah, tentunya itu adalah hal yang membuat kita stress.  (Pixabay.com) Jujur, kalo saya tipe orang yang kurang suka nongkrong, kerena menurut saya nongkrong itu kurang manfaatnya hanya buang-buang waktu aja. Coba saja lihat orang-orang yang nongkrong itu. Yang kita lihat paling main game sibuk masing-masing padahal saling berhadap-hadapan sama teman, gosip sana sini, atau cuman sekedar makan. Apalagi nongkrong itu kegiatannya bisa sampai larut malam (begadang) dan hal tersebut tidak baik bagi kesehatan tubuh.  Kalo kita lihat sud...

Penerapan Sistem Kuliah Sejak Sekolah

Terdengar aneh memang pikiran saya, yakni jika kuliah sejak kecil. Tapi apa salahnya jika berpendapat. Ini mungkin pikiran dan konsep dianggap kurang relevan. Tapi sebelum berfikir relevan atau tidak saja jelaskan dulu mengenai konsep saya ini.  Saya memang merasa resah melihat dunia pendidikan kita yang tidak jelas arahnya, banyak materi tetapi tidak ada yang masuk ke otak. Tugas menumpuk, tiap hari mengerjakan PR justru bukannya makin pintar malah bikin otak konslet. Buat kurikulum tiap ganti presiden pasti gunta-ganti kurikulum. Bukannya malah nener justru makin keblinger.  Ini yang menjadikan anak menjadi malas untuk sekolah, pulang-pulang pelampiasannya paling main game. Apa yang dipelajari disekolah lalu dilupakan begitu saja. Tiba-tiba naik kelas tetapi IQ tidak naik-naik.  Saat ini pendidikan Indonesia masih terbelakang, belum bisa menyusul negara-negar lainnya. Jika seperti ini terus maka kedepannya bangsa Indonesia hanya akan menjadi bangsa yang terbelakang dan ...

Jika Tak Ingin Menjadi Apa-apa

.  Jika Tak Ingin Menjadi Apa-apa (Pixabay.com) Jika waktu kecil mungkin kita memiliki cita-cita yang dibanggakan dan ingin dicapai. Ada yang ingin jadi polisi, tentara, guru, pilot, masinis, dokter dan lainnya. Semua yang dicita-citakan semuanya apa yang dipahami dan diketahui mereka yang seperti itu lah orang-orang keren.  Namun semakin kesini, semakin pupus lah cita-cita. Semaki tahu akan realitas, semakin bingung. Mau apa tujuan ke depan, apa yang dicita-citakan, dan apa harapan ke depan. Semuanya menjadi bias ketika diri ini malas. Semakin kesini semakin berat ternyata tantangannya. Persaingan semakin ketat dan peluang semakin sempit.  Manusia memang hanya merencanakan tetapi tuhan yang menentukan. Sebesar apapun usaha kita jika tuhan tidak mengehendaki maka tidak akan terjadi. Bolehkah diri ini untuk tidak bercita-cita. Karena rasanya muak dengan cita-cita, hanyalah sebuah angan-angan dan ekspetasi belaka. harapan yang tinggi namun tidak diimbangi dengan kemampuan y...

Kebenaran Itu Pahit

Berbicara tentang kebenaran, sebetulnya semua orang sudah tahu apa itu kebenaran baik Ia orang jahat pun Ia tahu apa yang Ia perbuat adalah kesalahan. Banyak orang yang merasa paling benar padahal keliru. Setiap orang mendefinisikan kebenaran berbeda-beda. Ada yang menganggap bahwa bena itu bisa membuat bahagia, benar itu adalah orang yang pintar, benar adalah orang yang bijak dan definisi-definisi yang lainnya.  (Pixabay.com) Jika manusia ingin tahu kebenaran maka ia harus paham dengan kode-kode tuhan dalam firmannya. Jangan sampai salah memahami kode tersebut, karena jika salah justru yang ada malah menyalahkan orang lain, bahkan menghancurkan orang lain. Kode-kode tersebut hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang selalu menjaga harinya dari kejelekan, berpikir jernih, dan menahan hawa nafsu dari berbagai godaan.  Jika ingin mengetahui kebenaran, carilah orang yang berilmu, wara dan berakhlak mulia. Memang sulit di zaman sekarang mendapatkan orang tersebut. Tetapi setidakny...

Untuk Apa Kuliah Jika Jadi Pengangguran

(Pixabay.com) Untuk Apa Kuliah Jika Jadi Pengangguran Untuk apa kuliah jika memang ujung-ujungnya jadi pengangguran? Ini memang pertanyaan sekaligus pernyataan. Memang saat ini di negara kita banyak sekali pengangguran, bahkan bisa sampai 1 juta sarjana yang jadi pengangguran. Cape-cape kuliah, menghabiskan uang orang tua, dan akhirnya malah jadi beban orang tua. Jika memang ujung-ujung jadi pengangguran, lalu untuk apa kuliah. Lebih baik bekerja saja setelah lulus SMA atau SMK, biasanya lowongan kerja banyak untuk kelas mereka.  Sebetulnya pola pikir mengenai kuliah untuk kerja, sebetulnya stigma tersebut harus kita rubah. Menjadi sarjana tentunya bukan untuk mendapatkan peluang bekerja sabaik-baiknya, justru bisa menerapkan, mengembangkan dan membuka peluang baru dengan keilmuan kita. Bukan kah mahasiswa adalah agent of change bukan agent of work. Karena ketika lulus yang dipikirkan adalah pekerjaan bukan apa yang ingin dirubah.  Ketika dapat pekerjaan pun mengeluh, buat sto...

Bela Islam Atau Bela Kelompok

Ketika saya melihat postingan di media, baik itu you tube, facabook, twiter maupun instagram saya sering melihat berbagai postingan mengenai perdebatan mengenai tawasul, tahlil, maulid dan lain sebagainya. Ketika melihat postingan tersebut, risih rasanya berdebat siapa yang paling benar dan menyalahkan pikiran yang berbeda. Seakan-akan sudah banyak ilmunya sehingga berdalil walaupun mengutip dari google.  (Pixabay.com) Bukan hanya pengikutnya saja yang seperti itu para ustadz pun ikut andil dam berperan dengan itu. Serangkaian dalil dilontarkan, kemudian dibalas dengan kelompok lain dengan dalil lagi untuk membantah argumen tersebut. Padahal yang diperdebatkan masalah sepele masalah furuiyah yang sebetulnya sudah dibahas oleh para ulama terdahulu.  Lalu dapat apa mereka jika menang debat. Apakah mereka bisa langsung masuk surga jika menang debat dan kalah bisa langsung masuk neraka? Sepertinya tidak tetap saja baik menang maupun yang kalah kembali ke amalannya masing-masing. Y...

Siapa Atheis yang Sesungguhnya

Ketika kita berbicara mengenai Tuhan, tentu semuanya sudah tahu siapa Tuhan. Baik Ia theis, agnostik, animisme, dan Atheis. Mungkin secara sederhana theis adalah orang yang percaya keberadaan tuhan dan beragama, atheis adalah orang yang tidak percaya pada tuhan dan agnostik adalah orang yang tidak beragama namun Ia percaya keberadaan tuhan, dan animisme orang yang menyembah roh leluhur. (Pixabay.com) Mempelajari theologi sebetulnya bukan mempelajari tuhan. Tetapi bagaimana cara kita mengetahui tuhan dengan berbagai konsep. Sebetulnya manusia memiliki Tuhan yang sama, hanya saja setiap agama memiliki konsep yang berbeda. Bahkan, setiap individu punya pemahaman dan kepercayaan tuhan yang berbeda-beda. Kita tidak bisa menyalahkan kepercayaan orang lain walaupun pemahaman kita dengan mereka berbeda. Yang terpenting, percaya saja dengan konsep ketuhanan masing-masing.  Saya langsung saja kepada intinya mengenai Atheis sesungguhnya. Menurut saya atheis itu bukan yang tidak percaya agama ...

Tingkat Kesadaran Diri Berdasarkan Kinerjanya

Hidup ini tentunya kita sering melakukan suatu pekerjaan baik itu di rumah, tempat kerja, sekolah dan lainnya. Tetapi dibalik semua pekerjaan itu semua. Adapun Tingkat kesadaran berdasarkan kinerjanya: (Pixabay.com) 1. Kesadaran Formalitas Kesadaran formalitas adalah kesadaran yang dilakukan hanya untuk menggugurkan kewajiban semata tanpa ada tujuan yang lebih. Biasanya orang seperti ini melakukan sesuatu dengan asal beres. Misalnya seperti sekolah hanya untuk mendapatkan ijazah saja. Masalah ilmu yang didapat itu bukan urusan yang penting. Jika manusia berada di kondisi kesadaran ini, maka dalam melakukan suatu pekerjaan Ia tidak bersikap profesional dan justru hanya menjadi oknum saja di dalam suatu pekerjaan.  Adapun Ciri-ciri Orang Idealis, yakni:  Melakukan suatu pekerjaan tidak serius Melakukan sesuatu atas dasar suruhan orang lain Tidak punya tujuan yang pasti Banyak melakukan manipulasi 2. Kesadaran Pragmatis Kesadaran pragmatis adalah kesadaran yang muncul karena manu...

Sebab-sebab Terjadinya Kesadaran Palsu

Sebelumnya saya sudah menjelaskan mengenai apa itu kesadaran palsu dan proses terjadinya seperti pa dan juga ciri-cirinya.  Ada beberapa sebab-sebab mengapa terjadinya kesadaran palsu, yakni:  (Pixabay.com) 1. Sugesti Sugesti adalah kesadaran palsu yang dipengaruhi oleh orang lain dari satu pihak kepada pihak lain. Akibatnya pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh atau pandangan tersebut dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang. Orang yang terkena sugesti ini biasanya diberi asumsi atau diimingi oleh sebuah kenikmatan, sehingga Ia ingin melakukannya. Tanpa proses berpikir panjang kemudian Ia melaksanakan sugesti tersebut, dengan diimingi oleh kenikmatan tentunya. Misalnya seperti iklan yang menjual skincare dengan model yang cantik sebagai buktinya, ini diperkuat oleh bukti-bukti lainnya seperti orang yang pernah memakainya lalu membuktikan hasilnya. Karena tersugesti dengan iklan, kemudian Ia membeli lalu mencobanya. 2. Market Fake ...

Kesadaran Palsu

. Definisi Kesadaran Palsu Kesadaran palsu adalah kesadaran yang menyimpang dari kesadaran sebelumnya. Kesadaran palsu ini faktor penyebabnya karena, pertama cara yang digunakan tidak benar atau melanggar aturan. Misalnya seperti ingin bersedekah tetapi dengan cara mencuri. Memang tujuannya mulia ingin berbagi tetapi caranya salah maka hal tersebut tidak dibenarkan. Memang disisi lain menguntungkan orang lain yakni mendapatkan pemberian, namun disisi lainya Ia malah merugikan orang lain.  Kedua, memiliki tujuan yang salah. Ketika seseorang memiliki tujuan yang tidak baik, walau pun caranya benar tetap saja hal itu tidak dapat dibenarkan. Misalnya seperti belajar tetapi tujuannya bukan untuk pintar tetapi hanya untuk mendapatkan ijazah. Apa yang dilakukan sebetulnya sudah benar Ia belajar dan mengerjakan tugas dengan benar, terlebih lagi mendapat nilai yang besar. Hanya saja ini bisa dikatakan tidak benar karena Ia memiliki tujuan yang salah yakni Ia hanya menginginkan ijazah saja. ...

Kesadaran Diri Berdasarkan Kebutuhan

Kesadaran ini muncul karena adanya kebutuhan terhadap sesuatu. Sehingga Ia akan berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan tersebut. Berdasarkan kebutuhannya memiliki kaitan erat dengan bentuknya sehingga kesadaran ini terdiri dari dua bagian, yakni:  (Pixabay.com) A. Kesadaran Diri Berdasarkan Kebutuhan Materi Kesadaran ini menganggap bahwa kebutuhan-kebutuhan manusia hanyalah untuk memenuhi untuk memenuhi kebutuhan jasmaniyah saja karena sifatnya yang nyata bisa dilihat oleh indra. Adapun kesadaran material ini terbagi menjadi beberapa macam, yakni:  1. Kesadaran Hewani Kesadaran Hewani adalah kesadaran yang mendasar dalam pribadi manusia. Kesadaran ini muncul karena setiap makhluk hidup di dunia ini memang membutuhkan makanan, minuman, dan bernapas. Hal ini tentunya baik hewan maupun manusia memiliki kesadaran ini. Kesadaran ini memang sifatnya mengikat, manusia tidak lepas dari ini kodrat ini. jika tidak, maka akan terjadi kerusakan dalam diri. 2. Kesadaran Seksual...