Langsung ke konten utama

Obrolan yang Kosong

Perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya yaitu manusia adalah makhluk yang berkomunikasi. Komunikasi manusia berbeda dengan hewan, dimana komunikasi manusia semakin beragam dari mulai bahasan dan tulisan. Mayoritas manusia di muka bumi ini memang senang berkomunikasi, karena Ia merupakan makhluk sosial. 

Perbincangan manusia dengan yang lainnya memiliki alasan terutama dalam hal kesenangan. Semakin lama manusia berkomunikasi maka semakin banyak hal-hal yang diobrolkan, bahkan obrolan manusia bisa tidak terkontrol. Membicarakan aib orang lain demi kesenangan, menghina, merendahkan orang apalagi menfitnah merupakan sesuatu yang tidak baik. Hal ini karena kebiasaan sosial dan eksistensi diri, seseorang yang sering bergosip karena ruang lingkupnya seperti itu sehingga memaksa dirinya agar memiliki bahan pembicaraan tanpa ada bahan pembicaraan maka dirinya pun tidak akan eksis di ruang sosialnya. 

(Pixabay.com)

Kebanyakan obrolan manusia di muka bumi ini memang banyak yang tidak bermanfaat. Apalagi perempuan yang daya nalarnya kurang namun kapasitas memorinya besar sehingga dapat melontarkan kata lebih banyak meski isinya hanya sebuah kekosongan. Bagi mereka yang tidak memiliki nalar yang baik, akan menelan perkataan itu mentah-mentah tanpa ada sanggahan atau penolakan. 

Perbedaan yang mencolok antara orang cerdas dengan orang yang tidak cerdas, bisa dilihat dari kualitas pembicaraannya. Pembicaraan yang banyak tidak menjamin apakah argumennya itu benar, bisa saja hanya melihat sesuatu dari segi luarnya saja dan banyak yang dikarang saja. Dari sekian apa yang di katakan, mungkin hanya sedikit mengandung sebuah kebenaran. Berbeda dengan orang cerdas Ia akan berhati-hati dalam berbicara, apa yang dibicarakan haruslah benar-benar valid. Tidak harus banyak bicara yang terpenting apa yang dibicarakan adalah hal yang bermanfaat bagi orang banyak. 

Obrolan yang kosong itu berasal dari informasi yang tak berbobot pula. Semakin banyak mendengarkan obrolan kosong, maka ketika Ia bicara juga merupakan hal yang kosong dan daya pikirannya pun juga kosong pada hakikatnya. Adapun yang dimaksud kosong ini adalah pembicaraan yang tidak memiliki fakta yang benar serta mengada-ngada. Bukankah sesuatu mengada-ngada itu adalah sesuatu yang sebenarnya  tidak ada.

Jadi selama ini mereka yang bergosip sebenarnya membicarakan sesuatu yang tidak ada. Namun sayangnya mereka selalu menganggap hal tersebut itu ada sehingga menciptakan sebuah ilusi yang nyata bagi dirinya. Akibatnya di saat Ia melihat orang yang pernah dibicarakan, pikiran mereka menjadi imajinatif. Masih bagus jika ekspetasi yang positif, namun ini sebaliknya ekspetasi negatiflah yang di bangun dan dimunculkan. Sehingga tidak jarang banyak terjadi permusuhan tanpa alasan yang jelas. 

Lalu mengapa banyak orang yang menyukainya? Tidak menutup kemungkinan obrolan seperti itulah yang mampu Ia jangkau. Ia tidak bisa berpikir lebih dari itu, mereka bernalar namun sangatlah rendah. Nalar mereka hanya sebatas mencari hiburan dengan mencari kesalahan orang lain. Kemudian dikemas dengan bumbu-bumbu imajinatif yang menarik, seakan-akan hal tersebut masuk akal dan nyata. 

Namun, apakah benar ada manusia yang nalarnya seperti itu dan jika ada bagaimana memperbaikinya. Semuanya tergantung dari kemampuan dirinya, bagaimana Ia melatih dirinya agar tidak mudah percaya dan selalu mencari fakta yang sesungguhnya, namun jika tidak bisa memang perlu menghindari obrolan tersebut serta merubah kebiasaan tersebut. Memang ini tidaklah mudah, apalagi jika sudah merasa nyaman dengan kebiasaan tersebut. 

Namun jika dibiarkan terus-terusan, maka hidup kita semakin alam justru akan semakin kosong. Ketika kita sering mendengarkan obrolan kosong, maka daya nalar pun akan menjadi kosong dan ketika daya nalar kosong maka dalam menentukan pilihan hidup kita akan mengalami kesulitan dan selalu menggantungkan hidup kita pada orang lain. Masih bagus jika orang itu benar, lalu bagaimana jika niatnya menipu. 

Maka dari itu mulai dari sekarang berhentilah mendengarkan obrolan yang tidak berguna itu. Hidup mu jauh lebih berharga daripada hanya sekedar duduk-duduk bersama orang-orang yang tak bernalar. Banyak aktifitas-aktifitas yang mesti dilakukan yang dimana itu membuat hidup jauh lebih baik dan berkembang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...