Sesuatu yang selalu kita inginkan dalam hidup ini yakni sebuah kesenangan dengan melihat sebuah humor. Dengan adanya humor yang tadinya sedih sekarang bersuka ria. Manusia memang senang menghindari rasa sakit dengan mengalihkan nya dengan kelucuan, hiburan humor dan semacamnya. Melihat kekonyolan seseorang membuat kita tertawa. Apalagi hiburan seperti ini tidaklah berbayar, tinggal modal kuota maka tinggal scroll saja lalu lihat apa yang lucu. Tidak hanya untuk pelipurlara namun juga untuk mengisi rasa kejenuhan aktifitas.
Candu sebuah kesenangan seakan hidup menjadi hampa jika tanpa rasa kesenangan. Mereka yang mengisi otaknya dengan kesenangan sebenarnya tidaklah baik, mengisi akal dengan sebuah canda dan kesenangan rupanya membuat hidup malah tidak bermakna. Di sisi lain memang kesenangan itu harus ada namun di sisi lain keseriusan juga harus juga ada.
Sebuah kesenangan juga sebenarnya malah menjadikan pikiran kita bodoh, tidak dapat membedakan situasi mana yang serius dan situasi mana yang bercanda. Terutama bagi mereka mereka orang-orang yang serius serta orang yang lebih tua dari kita tentu tidak pantas melontarkan lelucon pada mereka.
Kesenangan bisa menjadi sesuatu yang menyakitkan bila memiliki unsur merendahkan orang lain yang mana itu tidak pantas untuk dibercandakan. Sebuah kesengan dan lelucon sebenarnya juga memiliki sebuah aturan, mereka yang tak tahu aturan dalam bercanda bukanlah orang yang pantas diterima masyarakat.
Selain itu juga akan merendahkan diri sendiri, karena mereka yang sering bercanda maka cara pandang orang terhadap dirinya adalah badut lelucon yang pantas dilempari oleh sampah. Apakah Ia akan senang jika dihinakan seperti itu, jika Ia marah pun tak ada yang peduli karena marah dan sedihnya akan dianggap sebuah candaan oleh orang lain. Pada akhirnya Ia yang dulu menertawakan namun sekarang malah ditertawakan.
Kesenangan yang berujung pada kebodohan memang lah sering terjadi. Pada hakikatnya, hidup bukanlah mencari sebuah kesenangan. Di sini banyak yang terjebak dan akhirnya terlena dengan kesenangannya. Kesenangan membuat hidup mereka berhenti serta menggantungkan hidupnya pada kesenangan tersebut. Kesenangan bukanlah tujuan hidup, Ia hanya menjadi selingan dikala jenuh. Di saat senang, mestinya kita sadar bahwa perjalanan hidup ini masih panjang.
Candu dalam kesenangan membuat orang ketergantungan, mereka yang candu akan menganggap bahwa sehari tanpa senang itu akan membuat hidupnya stress. Bahkan yang lebih berbahaya dari sebuah kesenangan sendiri yakni rela mengorbankan kesehatan, waktu dan bahkan orang yang disayangi.
Maukah kita sekiranya menjual masa depan cerah kita hanya demi kesenangan sesaat? Bukanlah itu malah menyesatkan dan menghancurkan diri. Senang tak dapat masa depan pun juga tak dapat. Kalau mau senang juga tidak dilarang sebenarnya, hanya saja yang dilarang ketika kesenangan itu membuat kita menjadi orang yang bodoh.
Kebodohan yang seperti tadi, rela menjual dan melakukan apapun hanya untuk mendapatkan kesenangan sesaat. Lagi pula kesenangan juga merupakan sesuatu yang kosong, Ia hadir di saat kita jenuh dengan aktifitas yang ada. Maka dari itu kita butuh kesenangan untuk meregangkan pikiran kita, terlalu serius juga akan membuat pikiran kita tertekan sehingga butuh kerenggangan dengan kesenangan. Namun sekali lagi, kesenangan bukanlah tujuan tetapi hanya sekedar selingan hidup.
Mereka yang sedang candu dalam kesenangan, tidak akan bisa merenungi kehidupan baik itu dimasa lalunya maupun di masa yang akan datang. Merenungi masa lalu itu penting dimana pasti ada dosa-dosa yang pernah dilakukan di masa lalu dan itu tidak akan pernah terpikir bagi mereka yang sedang senang. Karena tak mungkin mengingat sebuah dosa yang menyedihkan itu jika pikirannya harus tetap berad pada posisi kesenangan. Lalu merenungi masa depan juga tak akan bisa dilakukan jika Ia merasa nyaman di hari ini, jika Ia berpikir masa depan maka jawabannya "nanti saja, hari esok pasti cerah" padahal tidak ada yang menjamin masa yang akan datang akan baik pula. Semestinya harus direncanakan jauh hari, apa yang kita lakukan hari ini akan berpengaruh di masa yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar