Langsung ke konten utama

Ketika Kecantikan Lebih Utama

Kulit kusam, tubuh kurus atau gemuk, rambut kusut dan semacamnya menjadi sesuatu yang tidak diinginkan oleh banyak orang. Banyak yang berpikir bahwa memiliki fisik yang mulus merupakan sebuah kesempurnaan yang diidam-idamkan oleh banyak orang terutama kaum hawa. Kulit yang putih, tinggi, ramping, bibir merah merona, pipi merah merona, bulu mata lentik, dan keindahan lainnya menjadi sebuah standar kecantikan banyak orang.

Rasa insecure akan muncul ketika Ia masuk pada cycle orang-orang yang cantik sementara Ia tidak memiliki fisik yang sesuai cyclenya. Bagi yang cantik pun akan merasa dirinya tidak cantik karena Ia merasa ada yang lebih cantik darinya. Manusia memang tidak akan pernah puas dengan fisiknya, sekalinya sudah diberi kecantikan maka Ia ingin lebih cantik lagi. 

Pikiran yang merasa tidak puas akan fisiknya menjadi kesempatan pasar untuk masuk kedalam pikiran mereka. Perusahaan seakan memberikan solusi bagaimana Ia bisa tampil sempurna. Kemudian perusahaan menciptakan berbagai prodak mempercantik diri seperti make up, skincare, obat pelangsing, dan lainnya.

(Pixabay.com)

Dengan prodak yang mereka gunakan membuat mereka semakin percaya diri di mata publik. Yang jelek bisa jadi cantik dan yang cantik bisa makin cantik, di sinilah terjadi persaingan antar sesama perempuan. Perempuan saling berlomba dalam menampilkan dirinya, siapa yang paling cantik dialah yang menang. 

Baik siapa pun yang paling cantik, tetap saja pasar dan perusahaanlah yang menang karena mereka bisa meraup keuntungan dari itu semua. Manusia yang awalnya sudah seperti itu senang menonjolkan diri, lalu sekarang di doktrin untuk membeli prodaknya agar terlihat lebih cantik. Sasarannya memang tidak tanggung-tanggung bukan hanya irang dewasa saja tetapi juga anak remaja. Mereka yang mestinya fokus belajar, namun sekarang malah sibuk bersolek diri.

Banyak perempuan seperti ini, dimana merias diri sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, membuat mereka candu sekaan-akan ketika Ia tidak tampil cantik maka tidak menarik dan ketika tidak menarik maka banyak orang yang menjauhinya, padahal tidaklah demikian semua itu hanya ketakutan yang belum pasti. 

Wanita zaman sekarang lebih senang menenteng make up dan skincare ketimbang menenteng buku. Terlebih lagi bagi mereka mahasiswa, dimana di dalam tas kecilnya yang dibawa adalah make up dan skincare. Sebenarnya apa yang mereka pikirkan, mereka mau kuliah atau ke acara pesta. Mereka seakan tidak malu dengan perilakunya seperti itu, mereka lebih malu karena tampil jelek daripada malu karena wawasannya tidak bertambah. 

Memang berpenampilan cantik itu bukanlah hal yang terlarang, namun jika sudah berlebihan apalagi banyak yang tergoda inilah yang yang menjadi bahaya. Pemerkosaan dan pelecehan seksual semakin meningkat akibat hal ini, memang pelecehan bisa saja karena pelaku sering menonton film porno tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa berpenampilan cantik pun juga akan mengundang pelecehan seksual. Terlebih lagi mereka yang sengaja melakukannya hanya demi pacar yang sebenarnya memanfaatkannya. 

Apalagi ditambah dengan filter sambil berjoget, bukankah itu hanya menurunkan derajat kehormatannya di hadapan banyak orang dan Tuhan. Fisik yang cantik namun tidak tidak dibarengi dengan pola pikir yang matang hanya akan menghancurkan dirinya. Entah kebodohan apalagi hang akan dilakukan manusia zaman sekarang. 

Rusak sudah generasi sekarang terutama bagi para perempuan, mereka yang mestinya menjadi ibu yang dapat mendidik anaknya menjadi anaknya berbakti serta menjadi generasi penerus bangsa kini malah rusak karena ibunya tidak mempersiapkan menjadi ibu yang baik. Memang tanggung jawab anak itu ada pada dikedua belah pihak, namun tetap saja sosok ibu dalam keluarga akan menjadi contoh bagi anaknya di masa depan kelak serta sosok ayah yang hebat. 

Lagi lagi pasar dan perusahaan dibalik itu semua. Memanfaatkan mereka para influsencer untuk mengiklankan prodaknya, bagi pada influencer yang tak berakhlak maka akan menerima iklan tersebut meski sudah jelas bahwa prodak yang ditampilkan tidak baik. Bagi yang cerdas tidak akan termakan iklan begitu saja, namun bagi mereka yang tidak bisa berpikir panjang rela melakukan apapun untuk mendapatkannya. 

Sebenarnya untuk apa harus cantik, apakah dengan menjadi cantik akan mempercepat jodoh, apakah dengan menjadi cantik akan menjadi terkenal, jika memang Ia seberapa lama hal tersebut dapat bertahan. Jika mereka yang kagum terhadap fisik suatu saat akan meninggalakan orang tersebut karena tidak cantik lagi. Mereka yang memiliki orang setia hanya mereka yang memiliki hati yang mulia, bukan hati yang memiliki keindahan fisik semata.  

Bagi yang terobsesi kecantikan maka tidak peduli seberapa besar uang yang akan dikeluarkan, yang terpenting Ia puas dengan kecantikannya. Padahal jika diitung-itung uang tersebut bisa saja memberi orang miskin yang kelaparan. Bukankah uang akan lebih bermanfaat jika dibelanjakan untuk fakir miskin dari pada menghabiskan uang untuk merias diri. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...