Langsung ke konten utama

Dari kekosongan menuju kekosongan

Sebenarnya apa yang kita kejar dari dunia ini, apakah dunia itu begitu menarik dan indah sehingga banyak yang memperebutkannya. Apakah dunia merupakan tempat untuk bersuka cita, dengan apa yang disediakan dalam itu diciptakan menjadi sesuatu yang mewah. 

Bicara tentang sebuah kemewahan, sebenarnya apa itu kemewahan. Apakah itu merupakan sebuah barang yang benar-benar mewah atau sebenarnya hanya dibuat-buat saja. Jika dilihat dari kacamata objektif, sebenarnya dunia ini biasa-biasa saja. Tidak ada spesial darinya, Ia hanya sekumpulan atom yang beragam sifatnya.

Sebuah bongkahan emas misalnya, mengapa benda tersebut dianggap sebagai barang yang mewah. Ada unsur magic apa yang membuat orang banyak menyukainya. Sebuah subjektifitas sosial dimana menganggap sebuah barang menjadi sesuatu yang mewah, sehingga ketika ada yang memakainya atau memilikinya Ia terkesan hebat di mata orang lain. 



Manusia itu senang berimajinasi, benda-benda mati jika dimasukkan kedalam akal menjadi sesuatu yang hidup dan berbeda. Akal manusia merepresntasikan bahwa itu sesuatu yang berharga. Sebuah benda itu bisa berharga bukan dilihat dari fungsinya tetapi dilihat dari keunikan, kelangkaan, sejarah, bahkan seberapa besar modal yang di keluarkan untuk benda tersebut. 

Sebuah kemewahan itu diukur oleh sebuah harga semakin barang itu mahal maka semakin barang itu berharga. Ia tidak peduli apakah barang tersebut berguna atau tidak, yang penting harganya mahal itulah yang mewah. Namun apakah semua barang itu dapat dinilai oleh harga, para kaum kapitalis menganggapnya ya bisa. Ketika manusia dinilai dengan uang maka Ia tidak berbeda jauh dengan barang-barang yang ada di pasaran.

Sebuah barang itu awalnya tidak bernilai, namun akan bernilai karena ada yang menilainya. Sebuah benda akan dianggap ada jika benda itu diadakan. Ini Tentunya berbeda dengan ada pada umumnya, adapun ada yang di maksud disini adalah benda tersebut dapat menghasilkan nilai. Jika benda tersebut tidak memiliki nila maka benda tersebut tidaklah berharga. 

Dalam sebuah memproses nilai harga, maka manusia akan melihat dari keberadaannya, kemudian dilihat dari kegunaannya, setelah itu dilihat dari kebutuhannya, setelah itu dilihat dari ketersediaannya, dan yang terakhir bisa dilihat dari keunikannya. Agak sulit memang mentaksir sebuah harga, Ia hanya bisa diperkirakan saja. 

Semakin kesini maka dalam memahami sebuah harga itu teramat kompleks, banyak unsur yang terdapat di dalamnya. Satu benda saja mungkin akan berbeda harganya jika berlokasi di tempat yang berbeda, dan bahkan di satu lokasi yang sama juga bisa. Sebuah harga barang memang sulit untuk disamaratakan. 

Kita mungkin berputar-putar ke sana kemari mempelajari tentang sebuah harga barang, namun sejatinya Itu adalah kosong. Sebenarnya tidak ada harganya, semuanya hanya kita-kita manusia saja. Barang adalah sesuatu yang kosong, pada awalnya adalah kosong dan kosong itu menjadi isi dan isi itu menjadi kosong pula. 

Misalnya emas yang awalnya tidak berharga, maka jika aturan sosial mengatakan bahwa itu berharga maka itu menjadi sesuatu yang wajid dicari. Manusia bekerja karena ad yang dicari, sementara yang dicari itu adalah sesuatu yang tiada. Sebuah emas tidak akan berlaku jika tidak ada yang menyukainya. Sebuah barang menjadi berharga karena adanya sistem sosial tanpa sistem ini, apapun itu tidak akan ada harganya. 

Selembar kertas menjadi sebuah alat tukar atas kesepakatan sosial, Ia berharga karena sistemlah yang menciptakan bahwa itu adalah sesuatu yang berharga. Jika tanpa ada kesepakatan, maka benda tersebut hanya lebaran kertas biasa. juga benda itu berharga karena ada juga kerja-kerja di dalamnya, namun seorang pengusaha tidak peduli seberapa besar usaha yang diberikan oleh para kerjanya, yang terpenting itu bisa dijual. 

Yang kosong dianggap isi dan yang isi dianggap kosong, semuanya bisa dibolak-balik sesuka hati manusia. Entah sebenarnya apa yang berharga di dunia ini, semuanya tergantung dari subjektifitas manusia. Namun yang pasti semua benda itu berharga, yang membedakan adalah bagaimana manusia menilai harga benda tersebut. Dan satu lagi yang pasti yakni semua benda yang ada di dunia ini adalah sesuatu yang fana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...