Langsung ke konten utama

Kapitalisme dalam Menghadapi Generasi Z

Dewasa ini generasi Z menjadi generasi yang sudah mulai tumbuh dan sudah mulai tampak bagaimana Ia bergerak dalam siklus hidup sosial. Generasi Z ini memang terbilang sudah mahir dalam menggunakan teknologi. Seringnya menggunakan media sosial juga merupakan hal yang biasa dilakukan oleh generasi Z. 

Dalam hal kinerja pekerjaan, generasi Z memang cenderung santai dalam melakukan pekerjaannya. Ia tidak bisa terlalu lama dan fokus terhadap pekerjaan, Ia terlalu mudah bosan dalam melakukan suatu pekerjaan bahkan ada yang lebih memilih keluar meski pekerjaannya itu memiliki gaji yang cukup besar. 

Anak-anak generasi Z ini memang sulit ditebak, maunya apa dan tujuan hidupnya apa. Sampai sekarang masih banyak generasi Z yang masih sibuk untuk mencari jati dirinya. Hilangnya jati diri membuat mereka bosan dalam melakukan sebuah pekerjaan. Mereka adalah manusia yang kreatif dan inovatif. Mereka senang dalam melakukan hal-hal baru dan aktivitas-aktivitas baru yang lebih menantang dan menyenangkan untuk dilakukan. Generasi z menjadi tunas baru dalam menggantikan generasi X. 

Pengendali ekonomi dunia saat ini tentu masih tetap dikuasai oleh generasi X. Mereka masih menggunakan cara yang terbilang kuno untuk dilakukan, yakni melakukan eksploitasi dengan cara menyita waktu mereka agar selalu bekerja dan terus bekerja. Generasi x memang dikatakan generasi yang rajin dalam melakukan pekerjaan, Ia terlihat tekun dalam melakukan pekerjaannya. Namun sayangnya dalam hal kreatifitas itu kurang, mereka terlalu nyaman dengan pekerjaannya. 

Untuk generasi Z ini, bagaimanakah cara kapitalis mengendalikan mereka dan mengontrol mereka. Apakah Ia masih bisa diberlakukan sebuah eksploitasi dengan cara lama seperti bekerja terus menerus. Kalau dilihat-lihat, generasi Z ini adalah generasi yang moodnya turun naik turun naik. Terutama bagu generasi Z yang sudah terpapar gadget dan pergaulan yang luas maka tentu ini akan sulit dikendalikan oleh kapitalis. 

Generasi Z ini mungkin bisa saja menghilangkan eksploitasi pekerja. Saat ini memang penguasaan generasi X masih kuat kekuasaannya, namun seiring berjalannya waktu kekuatannya pun juga akan ikut pudar. Generasi X yang lahir pada tahun 70-an memang sudah merasakan pahitnya seperti apa rezim diktator, kemudian menggunakan pola seperti itu dimasa keberlanjutan. Generasi X ini akan berakhir sekitar tahun 2040-2050, mungkin ini merupakan waktu yang terbilang cukup lama sekali. Tinggal menunggu dua dekade lagi generasi Z lah yang akan menguasai dunia.

Generasi Z ini mungkin akan menggunakan pola yang berbeda dari generasi sebelumnya. Ia terbilang kreatif dan tidak menyukai cara-cara yang sama seperti sebelumnya. Sepeti kita ketahui generasi Z ini menang terbilang cukup latah dan latahnya itu sellau berganti-ganti. Mereka mengikuti trend dan tidak lama trend itu pasti akan ditinggalkan juga. 

(Pixabay.com)

Seorang calon kapitalis dari generasi Z mungkin harus hapal dengan pola pikir mereka. Bagaimana Ia berpikir, apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka lakukan. Sebuah pola dimana bagaimana setiap masing-masing orang ini begitu sangat beragam. Setiap orang dari generasi Z ini teramat kontras terhadap apa yang mereka inginkan dan lakukan. Coba saja kita lihat generasi Z itu seperti apa. Ia hidup seperti di dua alam saja, pertama alam dunia dan kedua alam kesukaannya seperti suka sama sesuatu yang berbau korea, jepang, amerika dan semacamnya. 

Lalu bagaimana kapitalisme yang cerdik ini bisa mengeksploitasi banyak masyarakat. Jika dulu manusia dieksploitasi waktu kerjanya, dan sekarang mungkin mereka akan di eksploitasi secara konsumtif. Jika dulu manusia dieksploitasi dalam hal produktivitasnya dalam bekerja dan sekarang akan dieksploitasi dalam hal konsumsi. Jika kapitalisme berfokus pada industri ekstraktif sekarang akan berfokus pada industri hiburan. Semuanya akan berubah, namun eksploitasi akan selalu tetao berjalan. 

Konsumsi saat ini sangatlah beragam, tidak hanya makanan saja tetapi hiburan dan semacamnya juga menjadi kebutuhan bagi hidup bahkan bisa menjadi sesuatu yang pokok. Mungkin waktu kerja akan dikurangi, karena para generasi Z ini adalah orang-orang yang mudah bosan dalam bekerja, sehingga mereka membutuhkan aktivitas lain yang membuatnya segar kembali. Aktivitas yang segar ini seperti seperti dunia hiburan. Jika dulu mereka yang lelah bekerja akan berkumpul dengan keluarganya untuk sekarang mereka akan menyalurkan hobi dan kesenangan lainnya. 

Eksploitasi konsumsi ini akan membuat para generasi Z untuk terus bekerja dengan apa yang Ia senangi. Kesenangan mereka dieksploitasi agar mereka selalu terus terusan untuk menyalurkan kesenangannya. Saat ini kita sudah mulai melihat dimana banyak orang yang rela menghabiskan waktu dan uangnya untuk bermain game, menonton konser sang idola serta membeli pernak perniknya, berwisata keberbagai tempat dan semacamnya. 

Memang ini terlihat seperti surga dunia dimana kapitalisme akan menciptakan sebuah dunia yang diinginkan oleh generasi Z. Eksploitasi ini mungkin akan sulit untuk dihindarkan, karena ini adalah eksploitasi yang membuat mereka senang. Mereka seperti dicekoki oleh narkoba dan akhirnya teru-terusan kecanduan dan pada akhirnya ini adalah sesuatu yang sangatlah sulit untuk dilepas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...