Keberadaan atau eksistensi manusia itu hadir secara langsung bahwa merepresentasikan Ia ad karena adanya Tuhan. Jika manusia ada pasti tuhan oun juga ada, karena mana mungkin adanya manusia tanpa ada yang menciptakan. Dunia tidak sesimpel itu tiba-tiba ada, pasti ada sebab akibatnya. Adanya manusia tidak mesti tahu apakah yang menciptakan manusia itu masih ada atau sudah tiada. Kita tidak mesti tahu dimana Tuhan berada dan apa yang sedang Tuhan lakukan, yang terpenting adanya kita di dunia ini adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk diketahui dan dilakukan.
Tuhan menciptakan kita pasti ada ada alasannya, Tuhan yang maha tahu mana mungkin menciptakan sesuatu dengan asal-asalan. Manusia ada itu karena adanya Tuhan, eksistensi manusia itu tergantung keberadaan tuhan. Sehingga bisa dikatakan eksistensinya manusia itu akan terhubung dengan ekesistensinya Tuhan. Ini merupakan sesuatu yang mendasar dalam memahami eksistensi manusia, dimana aku ada disitu ada Tuhan.
Selain menciptakan manusia, Tuhan juga menciptakan alam beserta seperangkatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia serta dengan adanya alam manusia menjadi eksisten. Dengan adanya alam, manusia menjadi berfungsi dengan semestinya. Seperti sebuah pena dan kertas, maka pena tidak akan berfungsi jika tanpa kertas dan begitu juga dengan sebaliknya. Manusia dan alam juga demikian, manusia bekerja dan menjalankan fungsinya itu karen danya alam serta alam menjadi berguna karena digunakan oleh manusia.
Sebuah eksistensi memang tidak akan berdiri-sendiri, Ia akan selalu menggantungkan keberadaan yang lainnya agar dirinya eksis. Antara satu dengan yang lainnya maka akan saling mengeksiskan diri. Alam butuh manusia dan manusia juga butuh alam, semuanya saling terhubung dan saling terikat dimana mereka tidak kan terpisahkan selama Ia masih hidup.
Tujuan manusia diciptakan, yaitu untuk menjadi wakil Tuhan di muka bumi ini. Manusia menjadi perwujudan eksistensi Tuhan di muka bumi ini. Namun banyaknya problem di muka bumi dimana pikiran manusia yang begitu beragam dan kompleks sehingga ada saja manusia yang membangkang. Lalu Tuhan menciptakan mereka yang baik, guna menyadarkan mereka dari kekufuran.
Eksistensi manusia tergantung seberapa taat Ia pada sang pencipta, manusia memang diberi kebebasan namun juga ada hal-hal yang terikat. Janji kontrak kepada Tuhan dimana Ia harus taat, merupakan bukti bahwa Ia adalah makhluk yang sesuai apa yang diciptakan oleh Tuhan.
Berbeda dengan makhluk lainnya dimana manusia memang diberikan sebuah kebebasan oleh Tuhan untuk memilih seperti apa hidupnya. Banyak yang menyalah artikan bahwa eksistensi manusia itu adalah bebas dari perintah Tuhan. Ia menganggap bahwa menuruti perintah Tuhan tidak akan membuat dirinya eksis, Ia merasa bahwa Ia harus menjadi dirinya sendiri tanpa ad yang mengatur sekalipun itu adalah Tuhan.
Ini sebenarnya pemikiran yang melenceng, sebuah penciptaan itu diciptakan pasti dengan seperangkat fungsi dan tujuannya. Apabila Ia melawan fungsi dan tujuan dari sebelumnya justru Ia bukanlah eksis tetapi justru menghilangkan eksistensinya sebagai manusia. Semisal contohnya ketika kita menciptakan sebuah gelas untuk minum, maka gelas itu eksis dengan semestinya, Ia diciptakan sesuai dengan tujuan dan fungsinya. Namun jika gelas tersebut digunakan untuk dilempar, maka eksistensinya pun juga hilang karena penciptaan gelas tidak sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
Lalu manusia bodoh mana yang mengatakan bahwa dirinya eksis dan bebas dengan cara melawan ketetapan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Apakah Ia masih dikatakan sebagai manusia jika fungsi dan tujuannya pun tidak sesuai dengan semestinya. Melawan ketetapan Tuhan justru hanya menghilangkan eksistensi diri dan menghancurkan diri. Tuhan lebih tahu mengenai tujuan diciptakannya manusia. Manusia jangan sombong, seakan-akan Ia lebih tahu daripada Tuhan. Bahkan semua yang diciptakan oleh Tuhan, tunduk dan patuh atas ketetapannya.
Komentar
Posting Komentar