Mengenai sebuah akibat karena sebab apakah itu adalah sesuatu yang linier. Rasanya hubungan sebab dan akibat ini tidak hanya A=B dan bisa dibalik menjadi B=A tetapi bisa saja A≠B dan juga sebaliknya. Mungkin saja selain sebab A ada sebab lainnya yang mengakibatkan variabel B itu terjadi. Atau bahkan variabel itu tidak hanya sekedar variabel B saja. Bisa saja ada sesuatu yang di luar itu semua.
Dunia ini terlalu kompleks jika memahami sesuatu secara kesimpulan, ada hal-hal yang tidak kita sangka-sangka dan tak terduga bisa saja terjadi. Seorang anak kembar yang dididik oleh kedua orang tua yang sama dengan pengajaran yang sama mungkin akan menghasilkan sikap, sifat dan perilaku yang berbeda.
![]() |
(Pixabay.com) |
Bagaimana mungkin satu sebab dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda. Perumpamaan seperti sebuah kembang api, Ia yang awalnya bergerak lurus lalu kemudian meledak dan percikan api tersebut bergerak ke segala arah. Meski dengan bahan yang sama dan arah yang sama pada awalnya namun pada akhirnya berjalan menuju jalurnya masing-masing.
Di dunia ini pasti ada sebuah pengecualian, ada kejadian-kejadian alternatif yang membuat itu semua berubah dari tujuan awal. Seseorang yang berniat untuk belajar mungkin pada akhirnya Ia tidak belajar karena Ia terlalu asik bermain game. Seorang yang belajar bisa saja Ia gagal dan seorang yang malas bisa saja sukses. Tuhan mungkin menciptakan hukum yang tetap akan tetapi ketetapan itu tidak mudah untuk kita pahami.
Sesuatu yang ada di masa kini itu akibat di masa lalu dan masa kini akan mempengaruhi masa depan. Namun suatu sebab akibat tidaklah mudah untuk menuduh bahwa inilah sebabnya. Memang bisa saja itulah sebabnya, namun bisa saja itu hanya salah satu faktor, bisa saja faktor tersebut lah yang laing berpengaruh atau bisa saja tidak. Bahkan sebenarnya terlihat saling berkaitan, namun sebenarnya tidak.
Para pembaca mungkin akan sulit dalam memahami tulisan ini karena ini sebuah tulisan yang absurd yang tidak jelas sebenarnya apa yang pasti. Sulit sebenarnya menentukan sesuatu yang pasti, keterbatasan nalar kita dalam memahami sesuatu itulah yang menjadi suatu sebab.
Maka dari itu suatu sebab akibat haruslah diskeptisasi, harus memunculkan sebuah kecurigaan terhadap sesuatu yang telah terjadi. Algoritma Tuhan, memanglah sulit untuk dinalar. Codingan yang dirancang oleh Tuhan begitu variatif dan kompleks.
Benturan kausalitas, sebuah benda yang bergerak lurus bisa saja berubah arah atau tiba-tiba terdiam. Benturan kausalitas adalah sesuatu yang tak terduga, Ia tiba-tiba ada tanpa sepengetahuan kita. Sebuah kausalitas tidak hanya melihat dari ujung ke ujung, tetapi dilihat juga arah suatu proses. Ia merupakan sebuah rangkaian proses yang tidak bisa kita abaikan.
Perumpamaan sebuah bola ditembak secara lurus, Ia bisa saja lurus, berbelok bahkan berhenti. Sebuah faktor bisa mnejadi penentu, entah itu karena kecepatannya yang kurang, arah dan sudut yang tidak pas, serta bahan dasar pembuatan, ukuran, bentuk, volume dan juga berat. Semuanya pasti akan mempengaruhi itu semua, bahkan jika sesuatu itu di samakan sedemikian rupa, bisa saja akan menghasilkan sesuatu yang berbeda, hal ini karena adanya faktor yang tak terduga dan faktor tersebut bisa aja berbeda.
Sebuah benda yang mati pun dapat menghasilkan sebab dan akibat yang kompleks, apalagi manusia. Manusia lebih kompleks lagi, Ia punya kehendak bebas, merespon sesuatu dengan berbeda dengan tindakan yang berbeda pula meski dengan sebab yang sama. Antara satu manusia dengan manusia lainnya tentu akan saling merubah, meski Ia diam dia akan tetap mempengaruhi orang lain, entah dampaknya kecil atau besar.
Sebuah sebab itu kompleks dan akibat itu kompleks. Sebuah sebab bisa menghasilkan akibat yang beragam, dan keberagaman akibat bisa dari sebab yang beragam. Atau bisa saja dipengaruhi oleh sesuatu di luar itu semua, ada sebab lain yang mungkin bisa saja terjadi. Sebab lain itu bisa saja belum bisa terbaca oleh manusia atau bahkan tidak akan bisa terbaca oleh manusia.
Sesuatu yang ghaib adalah sesuatu yang dianggap takhayul tidak dapat dibuktikan secara empirik, bahkan dianggap mengada-ngada. Namun bagaimana hal itu benar ada, bisa saja pengetahuan kitalah yang rendah dan mengganggap orang tua adalah manusia yang konyol padahal Ia lebih jenius dari kita.
Komentar
Posting Komentar