Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Kesadaran Palsu dalam Pendidikan

Mengenyam pendidikan selama 12 tahun menjadi sesuatu yang wajib dilakukan oleh setiap warga negara, namun sayang masih banyak rupanya yang tidak bisa sekolah tinggi-tinggi karena keterbatasan biaya atau alasan lainnya. Menjadi pertanyaan dalam pendidikan sampai saat ini, mengenai apakah pendidikan kita sudah bisa melawan kebodohan di negeri ini dan mensejahterakannya. Saya rasa ini masih menjadi PR panjang bagi negara kita, meski begitu tetap saja tidak ada perbaikan yang lebih maju.  Yang diperbaiki hanyalah tata administratifnya saja sedangkan kualitas berpikir masih begitu-gitu saja. Apalagi dihadapkan dengan teknologi dan informasi yang semakin beragam, membuat pendidikan meski nya berubah dengan cepat.  (Pixabay.com)  Menjadi sebuah pertanyaan, apakah pendidikan tinggi itu menjadi sebuah kesejahteraan. Mereka pikir bahwa semakin rajin belajar maka semakin tinggi nilainya dan semakin tinggi nilainya maka semakin mudah dapat pekerjaan dan ketika mudah dapat pekerjaan m...

Ketika Uang Hadir

Uang. Siapa yang tidak mengenal uang. Dari kecil sampai dewasa semuanya sudah mengenal uang. Sejak kecil orang kita diajarkan bagaimana menggunakan uang, orang tua kita mengajarkan bahwa dengan uang maka bisa membeli apa yang diinginkan. Sejak kecil memang kita diajarkan bahwa uang menjadi kebutuhan dalam hidup.  Memang dengan uang semuanya menjadi mudah dalam melakukan berbagai aktivitas pembelian. Dengan uang segala barang dapat diukur, bahkan diri manusia pun juga dapat diukur, maksudnya nilai tenaga kerjanya. Ketika uang itu hadir, maka setiap apa yang dilihat itu bernilai uang. Air, tanah bahkan udara semuanya dapat diuangkan bahkan yang tiada pun dapat diuangkan. Uang ternyata tidak hanya mengubah sistem pembayaran tetapi juga mengubah pola pikir dan perilaku manusia. Secara perilaku, manusia akan bekerja dengan giat ketika Ia diberi upah. Manusia manusi bekerja untuk uang, dan uang juga bekerja untuk manusia. Zaman sekarang mana ada manusia yang bekerja tanpa membutuhkan uan...

Mencari Sebuah Kebenaran

Sesuatu hal yang sering dicari oleh manusia yaitu kebenaran. Manusia dalam gerak hidupnya selalu termotivasi oleh kebenaran. Entah kebenaran apa yang setiap individu anut, biasanya manusia memiliki kebenarannya masing-masing. Perbedaan isi kepala menentukan kebenaran apa yang Ia percayai.  Kebenaran itu terlepas dari baik dan buruk, namun kebenaran adalah sebuah nilai mutlak yang dipercayai oleh seseorang meski tanpa ada pembuktian atau logika. Sebuah pikiran konyol mungkin kita anggap sebuah kesalahan, namun dianggap benar bagi mereka yang menganutnya.  (Pixabay.com)  Manusia sering berkonflik bukan antara siapa yang benar dan siapa yang salah tetapi antara benar dengan benar. Tidak mungkin ada suatu pertentangan jika kebenaran yang dianut adalah sama. Lalu apa yang disebut benar jika kebenaran itu tidak melihat baik dan buruk atau logika. Terlepas dari itu semua, kebenaran adalah kepercayaan sepenuh hati meski hal tersebut belum terbukti adanya. Seorang yang logikanya b...

Hidup dalam Konsumsi Racun

Menjadi sebuah pertanyaan di masa sekarang ini apakah hidup di zaman sekarang lebih nikmat daripada hidup pada masa kakek nenek kita atau orang tua kita saat kecil. Meski hidup susah setengah seperti kesediaan makanan yang seadanya. Memang makanan zaman dulu tidak senikmat zaman sekarang, namun percayalah kebersamaan dan makanan di masa lalu lebih menggembirakan.  Perlu kita ketahui bahwa makanan yang kita konsumsi di zaman sekarang ini rupanya tidak senikmat rasanya. Memang nikmat namun baik atau tidak kah Ia di dalam tubuh kita. Karena zaman sekarang makanan serba olahan pabrik yang entah seperti apa prosesnya yang pasti ada zat-zat tertentu yang ditambahkan di dalamnya.  (Pixabay.com) Makanan sering dikonsumsi saat ini yang semuanya serba instan dan praktis. Memang pikiran masyarakat sekarang inginnya yang cepat dan praktis rasanya sudah malas jika memasak dengan cara tradisional. Namun di balik ke praktisnya itu pasti ada efek buruknya. Zat pengawet, gula buatan, pewarna ...

Dunia adalah Penjara

Meski dunia ini begitu luas, namun rasanya seperti ada yang mempersempit diri. Entah itu berasal dari diri sendiri maupun dari orang lain. Sadar atau tidak sebenarnya hidup kita seperti dipenjara dan dikontrol oleh sesuatu. Apa yang kita inginkan, apa yang kita mau dan apa yang kita lakukan sebenarnya ada sesuatu yang mengontrol diri. Seperti misalnya keinginan untuk membeli makanan enak, lantas benarkah pikiran itu tiba-tiba ada seperti sebuah imajinasi. Pasti semuanya sudah muncul sebelumnya lalu kita menginginkan hal tersebut. Ada yang makan mie, bakso, sate dan semacamnya, kita menginginkannya. Hal ini tentu sudah ada dan kita ingin mencobanya dan merasakannya.  (Pixabay.com) Ternyata impian yang dianggap berdasarkan keinginan diri rupanya memang berasal dari kontrol orang lain. Tidak mungkin misalnya ada orang yang bercita-cita menjadi alien, putri duyung atau tokoh fiksi lainnya. Karema itu tidak mungkin, sosial kita mengatakan itu bukanlah cita-cita dan keinginan tetapi itu ...

Diri Internal dengan Diri Eksternal

Dalam sebuah siklus sosial perilaku individu manusia sebenarnya tidak dapat lepas dari pengaruhnya orang lain. Terlepas siapapun itu baik orang pintar maupun bodoh sama-sama dipengaruhi. Memang alam juga memiliki peran penting dalam mempengaruhi perilaku manusia. Namun untuk sekarang diputus dulu relasi manusia dengan alam, kita fokuskan terlebih dahulu mengenai hubungan manusia dengan manusia lainnya.  Seperti yang telah disebutkan bahwa apa yang ada dalam diri kita itu dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat tinggal. Namun tidak semua perilaku manusia itu dipengaruhi oleh lingkup sosialnya. Pembentukan diri manusia itu sebenarnya ada dua, yakni diri internal dan diri eksternal. Diri internal yakni sesuatu yang timbul dalam diri manusia tanpa ada yang mengintervensi dirinya seperti ketulusan, naluriah, insting, intuisi dan sebagainya. Bisanya kemampuan ini memang sulit dipelajari secara masal karena ini tergantung dari kemampuan dalam dirinya. Sedangkan diri eksternal ini memang...

Mengejar Kebenaran dalam Hidup

Dalam hidup ini apa yang sebenarnya dicari. Harta, tahta, cinta, popularitas atau semacamnya, banyak yang rela mengejar-ngejar itu semua. Mereka beralasan bahwa itulah sumber kebenaran, yang membuat manusia bahagian. Setiap manusia memiliki kebenarannya sendiri masing-masing, mereka yang berbuat jahat pun akan menganggap bahwa hal itu adalah sesuatu yang benar.  Lalu, apa sebenarnya sebuah kebenaran itu, mengapa setiap manusia memiliki kebenarannya masing-masing. Jika kebenaran itu adalah satu lantas siapa orang yang benar di muka bumi ini. Apakah tokoh agama kah, para filsuf kah, hakim atau para pejabat tinggi yang apapun mereka lakukan selalu dianggap benar.  (Pixabay.com) Setiap saat manusia bertengkar dengan persoalan yang sama namun dengan cara pandang yang berbeda. Pertengkaran itu antara benar dengan benar bukan benar dengan yang salah. Manusia sering berdebat siapa yang salah dan siapa yang benar. Mereka yang menganggap dirinya benar sementara yang lainnya salah dan la...

Hegemoni dalam Sebuah Hiburan

Di masa sekarang ini, hiburan menjadi hal yang penting dalam kehidupan. Dari muda sampai yang tua, semuanya membutuhkan sebuah hiburan. Hiburan membuat kita rileks dalam menjalani hidup, yang serba menegangkan dan menekan. Hiburan juga sebagai selingan hidup kita di masa-masa kesibukan. Hiburan memberikan sebuah warna dalam kehidupan, membuat hidup ini menjadi penuh makna.  Jika bicara tentang hiburan saat ini mungkin begitu beragam variasi. Dari mulai makanan, wisata, tontonan, game, barang mewah, hobi dan semacamnya. Dengan segala kenikmatan tersebut tentunya akan membuat semua orang menjadi senang.  (Pixabay.com) Namun apa jadinya jika kesenangan tersebut justru sebenarnya membelenggu diri kita. Secara tidak sadar hiburan saat ini nyatanya membelenggu kehidupan kita. Tidak sedikit mereka yang berlibur atau membeli barang,yang tujuannya hanya untuk memamerkan saja di media sosial, membuat banyak yang iri dan tertarik untuk mengikuti hal tersebut.  Substansi sebuah libur...

Makanan dan Keberlangsungan Hidup Manusia

Makanan sudah menjadi kebutuhan hidup manusia, setiap hari manusia mengkonsumsinya demi kebutuhan hidup, tanpa makanan manusia akan mati. Ada sebuah ikatan dimana antara manusia dengan makanan itu saling terikat dan itu tidak mungkin dapat dilepaskan. Secara biologis manusia membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan pertumbuhan. Saat ini makanan semakin hari semakin beragam dan unik, tujuannya memang untuk menarik para penikmat makanan. Saat ini kebutuhan makanan tidak hanya untuk mengenyangkan perut saja namun juga menjadi gaya hidup dan sumber kesenangan tersendiri. Tidak sedikit orang ada orang yang hobi kuliner dan memasak. Banyak konten kreator yang membuat konten-konten makanan seperti food vloger, mukbang, chalenge makanan dan semacamnya.  (Pixabay.com) Kelezatan sebuah makanan menjadi sebuah penggugah selera agar hidup semakin bersemangat, banyak inspirasi-inspirasi hadi dari sebuah makanan. Namun dibalik kelezatan itu semua, ternyata banyak mengundang ...

Perasaan yang Terhegemoni

Sedih, ragu, susah dan gelisah merupakan perasaan yang sering dialami oleh manusia-manusia yang berpikiran sempit. Overthinking merupakan penyakit yang sulit untuk diobati selalu menghinggapi mereka yang berotak sempit. Banyak sekali orang-orang yang selalu memposting kata-kata indah namun memilukan, hidupnya seakan terasa berat padahal itu sebenarnya berlebihan.  Manusia yang berpikiran sempit memang selalu menganggap tidak ad keberuntungan bagi dirinya selalu merasa sial dalam hidupnya. Selalu memandang keatas kepada mereka yang memiliki apa yang diinginkannya. Menganggap dirinya serba kekurangan dan orang yang paling menderita. Orang yang berpikiran sempit memang seperti itu, hanya melihat ke depan, tidak melihat di sekitarnya.  (Pixabay.com) Ia tidak berpikir bahwa ada yang lebih terpuruk darinya namun tetap bersemangat dalam menjalani hidupnya. Mereka selalu menganggap dirinya paling menderita padahal hal itu sebenarnya biasa saja. Entah Ia memang benar-benar menderita at...

Filsafat Diri (Membentuk Jati Diri)

Dalam dinamika kehidupan ini kita dituntut untuk terus berjalan terus. Meski banyaknya sebuah rintangan yang menghalangi, harus tetap terus berjalan. Meski sudah berjalan sudah lama, namun tetao saja tidak menemukan sebuah tujuan yang pasti. Berjalan terus berjalan terkadang hidup ini datar-datar saja, berbelok ke arah kiri dan ke kanan namun tak menemukan sesuatu yang pasti.  Bagi kaum muda khususnya selalu bingung, kemana arah yang dituju. mencari jati diri yang entah kemana dan dimana harus menemukannya. Mereka bingung mencari padahal aslinya di dalam diri. Jati diri itu sebenarnya dibentuk bukan dicari. Banyak yang keliru dimana mereka mencari jati dirinya diberbagai tempat, namun tidak menemukannya. Wajar saja mereka tidak menemukannya, karena jati diri itu tersembunyi di. dalam diri. Maka dari itu perlu sebuah cara dalam menumbuhkan jati diri yang ada di dalam diri.  Setiap manusia di dalam tubuhnya sudah ditanamkan dalam dirinya sebuah jati diri. Namun memang tidak semu...

Kesenangan dalam Kendali Pasar

Muncul sebuah kesenangan, sebenarnya dari mana asalnya. Apakah itu sesuatu yang tiba-tiba ada atau sebenarnya hal itu sudah diatur. Manusia di dunia ini siapa yang tidak ingin senang, semuanya rela mengejar itu semua meski banyak uang, waktu dan kedekatan itu semua rela dikorbankan. Hanya demi sebuah kesenangan manusia rela mengorbankan segal hal.  Lalu, apakah betul jika kesenangan muncul dalam diri atau justru memang ada yang mengontrol diri kita atau mempengaruhi diri kita sehingga menganggap itu adalah kesenangan yang dicari. Misalnya ketika senang dengan sang idola apakah kira-kira muncul dengan tiba-tiba tanpa perantara orang lain.  (Pixabay.com) Sebenarnya di dalam kesenangan itu ada yang namanya kontrol sosial. Meski tidak terlihat seperti memaksa seperti sebuah aturan hukum, namun sebenarnya ini juga memaksa namun secara halus. Orang tidak sadar ketika senang bahwa dirinya dipaksa untuk dikendalikan.  Seperti misalnya saja ketika senang dengan sesosok idola, sebe...

Membeli Barang Sama Saja Merusak Alam

Kalau kita misalnya membeli sebuah barang mungkin kita hanya melihat barang tersebut dari mereknya dan dari spesifikasinya. Kita jarang mengulas bagaimana handphone itu dibuat, memang tidak terlalu penting jika kita tahu bagaimana prosesnya pembuatan smartphone, yang penting bisa pakainya. Namun sebenarnya yang perlu kita pahami adalah asal muasal handphone tersebut. Bukan dari pabrik mana ia diciptakan, namun dari mana asal bahan bahan tersebut.  Memang komponen smartphone itu begitu rumit ada banyak puluhan bahkan ratusan bahan yang digunakan, dari mulai kaca, plastik, besi, tembaga, litium, karbon, nikel, emas dan sebagainya yang dimana mungkin tidak dapat disebutkan secara satu persatu. Kita tahu bahwa yang namanya handphone ini prosesnya tidak seperti tanaman yang tumbuh tiba-tiba. Apa yang ada dalam komponen smartphone, semuanya berasal dari bahan tambang. (Pixabay.com) Kita tahu bahwa tambang itu adalah sesuatu yang merusak, areal yang ditambang tidak tanggung-tanggung bisa ...

Kesia-siaan Dalam Hidup

Dalam alur sebuah kehidupan ada titik dimana kita pernah menyesal, karena melakukan suatu kesalahan. Namun anehnya yang membuat kesal adalah sering terulangnya kesalahan tersebut bahkan berkali-kali. Misalnya menyesal karena merokok dan jajan sembarangan sehingga membuat badan tidak sehat dan sakit lalu menyesal, entah mengapa ketika sembuh malah mengulanginya lagi dan seperti itu secara terus-menerus.  Penyesalan memang bisa datang dari perbuatan-perbuatan yang dianggap menyenangkan bagi kita meskipun perbuatan tersebut memang kita sudah tahu bahwa hal itu memang tidak berguna atau tidak baik. Karena kita menyenanginya sehingga resiko yang diketahui diabaikan saja. (Pixabay.com)  Sebenarnya dalam hidup ini kita tidaklah memilih namun ditawarkan. Perbedaan tersebut yakni jika memilih maka pilihan tersebut kita yang mencarinya, sedangkan tawaran adalah pilihan yang menghampiri terus dalam setiap tawaran pasti diberi tahu apa yang didapat dan apa resikonya. Memang dalam alur hi...

Filsafat Diri (Politik Kehidupan)

Jika bicara politik pasti kita mengaitkannya dengan sebuah partai dan menghubungkannya sistem pemerintahan. Memang secara lingkup negara politik memang dipahami sepertu itu. Banyak dikalangan kita yang tidak menyukai politik termasuk mungkin diri kita sendiri, karena menggambarkan bahwa politik itu sesuatu yang tidak baik dan merusak. Sebenarnya politik tidaklah salah, hanya saja yang salah adalah tujuan dari tindakan politik itu semua. Karena memang kita sering melihat bahwa politik itu jelek maka kita selalu mempersepsikan politik itu sesuatu yang harus dihindari, jangan ikut campur nanti bisa menjadi koruptor.  Padahal tidak demikian sebenarnya hidup kita ini juga butuh politik, bahkan dalam urusan cinta pun kita butuh namanya politik. Untuk sekarang kita buang jauh-jauh terlebih dahulu makna politik yang tidak karuan tersebut. Dalam lingkup individual maupun sosial kita sebenarnya butuh namanya politik. Politik adalah cara bagaimana mendapatkan sesuatu dan mempertahankan hal te...

Dunia Tak Senormal yang Dikira

Ketika melihat sebuah fenomena dalam hidup, mungkin kita mengira bahwa dalam hidup ini terasa biasa-biasa saja. Dari pagi sampai sore aktifitas sekolah atau bekerja terasa seperti itu saja aktifitasnya. Hal ini memang terjadi karena proses normalisasi, dimana apa yang terlihat masalah menjadi hal yang biasa saja.  Coba jika berpikir secar kritis, kita akan sadar bahwa apa yang terjadi selama ini tidaklah sebaik yang dikira. Orang yang baik bagi kita seperti orang tua teman atau orang yang dikenal lainnya mungkin terasa biasa saja tetapi mungkin di balik itu semua mereka selalu menyimpan sebuah rahasia. Kita juga tidak tahu apa niat dan tujuannya mereka dekat dengan kita dan disisi lain mungkin Ia adalah musuh dalam selimut. Bukan berarti menganggap semua orang itu jahat, namun apa salahnya jika mengetahui seseorang lebih dalam lagi agar kita tidak terjebak. Karena banyaknya salah pergaulan karena kita tidak memeriksa orang tersebut dan menganggapnya adalah orang yang baik.  Ji...

Ketersesatan dalam Menjalani Hidup

Ada sesuatu yang kita anggap benar justru malah menyesatkan, hal ini karena bisa saja manusia lalai dalam berpikir dan memang melakukan suatu hal sehingga hal tersebut menjadi salah. Memang tidak ada cara lain dalam mencapai kebenaran itu dengan cara selalu memperbaiki diri. Karena manusia bukanlah manusia sempurna sehingga Ia harus tetap bergerak untuk terus menjadi lebih baik. Di sisi lain, memang adanya kesempurnaan manusia itu ketika Ia selalu memperbaiki dirinya. Jika manusia tak mau memperbaiki dirinya dan merasa selalu benar hakikatnya Ia adalah manusia yang tersesat.  Lalu selain itu, apa saja kesesatan dalam hidup. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:  1. Niat dan Cara yang salah Ini adalah sesuatu yang mendasar dalam melakukan suatu hal, dimana niat merupakan inti utama dalam melakukan suatu perbuatan. Manusia tidak akan melakukan sesuatu tanpa dan niat di dalam hatinya meskipun apa yang Ia lakukan hanya sekedar ikut-ikutan. Ketika niat seseorang sudah salah,...

Hidup dalam Jerat Kapitalisme

Dalam kehidupan ini entah sadar atau tidak ketika kita bersinggungan dengan uang sebenarnya kita hidup dalam sirkuit kapital. Bagaimana tidak kita dari seluruh yang ada di badan kita dari mulai makanan sampai pakaian kita semuanya adalah hasil kapitalisme.  Di sisi lain kapitalisme memang dapat memajukan perekonomian serta teknologi semakin berkembang. Namun kita kembali lagi, mengapa mereka menciptakan berbagai barang, makanan, bahkan sampai tempat hiburan. Apakah itu untuk kita? Jawabannya tergantung seberapa uang yang ada dimiliki.  (Pixabay.com) Namanya kapitalisme apapun harus berhubungan dengan uang, hampir semua barang yang ada di dunia ini semuanya sudah dijadikan uang. Air yang dulu kita gunakan gratis sekarang harus membelinya. Mungkin dimasa depan bernapas pun harus bayar, dengan adanya kapitalis apapun bisa jadi uang. Memang saat ini makanan tersedia banyak dan enak-enak namun ternyata dibalik itu semua nyatanya tidak baik bagi kesehatan, kalau mau yang sehat tentu...