Langsung ke konten utama

Filsafat Diri (Memilih Peran)

(Pixabay.com)

Sebelum-sebelumnya kita mungkin sudah membahas tentang peran manusia itu sendiri, yang dimana terdiri dari tujuan, karakter, cara dan posisi/kedudukan. Peran ini khususnya bukan peran seperti dalam keluarga, karena peran tersebut memang peran yang terikat dan kita tidak bisa memilih. Akan tetapi yang dimaksud dengan peran disini adalah peran dalam sosial dalam hal profesi. Namun ini bukan hanya sekedar profesi, tentu harus ada tujuan yang jelas dan kuat jika profesi itu dipilih. Bukan hany sekedar cita-cita tetapi ada langkah selanjutnya ketika cita-cita itu tercapai. 

Lalu ketika sudah mempelajari peran itu sendiri, apakah kita sudah tahu apa peran kita, terutama peran dimasyarakat. Agar kita tahu apa peran apa yang bisa kita perankan. Dalam menentukan peran kita, ada lima pertanyaan yang perlu kita jawab. Pertanyaan itu untuk memantapkan hati dan pikiran kita lalu sebagai bahan evaluasi untuk kita juga. Kita tentunya harus selalu merenungi tentang apa yang terjadi di dunia ini termasuk pilihan yang telah kita pilih. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu persatu: 

Apa yang Dilihat? 

Sebelum kita memilih peran itu sendiri, memang kita dibiasakan untuk melihat peran tersebut. Melihat disini bukan hanya melihat saja, tetapi juga mencari tahu dari berbagai peran yang ada.  Memilih kira-kira apa yang cocok untuk diri kita. Cita-cita sebetulnya bukanlah ciptaan kita, cita-cita memang terikat dengan suatu profesi yang di buat oleh manusia. 

Kita memang tidak bisa keluar dari pilihan itu, tetapi itu tergantung juga. Apakah kita punya ide kreatifitas dan kekuatan sehingga bisa menciptakan peran baru. Jika tidak, mungkin hanya bisa memilih peran yang sudah ada.

Didalam dunia pendidikan kita memang sudah disajikan berbagai peran, kira-kira ingin seperti apa kedepannya. Selang waktu berjalan tentu pilihan akan selalu berubah-ubah, namun tetap saja harus memilih kira-kira peran apa yang cocok untuk kita.

Selain melihat saja, lebih baik kita memang bisa mencobanya juga agar kita bisa merasakannya.  Tidak hanya sekedar mengandai-andai. Peran-peran yang kita anggap menarik pilih salah satu yang diinginkan mana yang cocok, maka disitulah peranmu. 

Mengapa Menginginkannya? 

Setelah kita mengetahui dan mencoba berbagai peran. Selanjutnya kita renungkan terlebih dahulu, kira-kira apa yang diinginkan dan peran apa yang cocok terutama dalam hal pemilihan  profesi, karena peran dalam keluarga sifatnya tidak ada pilihan sedangkan peran dalam sosial atau profesi memang kita lah yang memilih. Pilihan yang kita pilih jangan sampai salah pilih, karena jika sudah salah pilih kedepannya pun akan salah. Makanya harus memantapkan hati dalam memilih peran itu.

Keinginan ini jangan hanya keinginan yang dipengaruhi oleh pendapat orang lain atau keinginan orang lain. Tetap saja keinginan itu harus atas dasar keinginan diri, karena yang menjalani itu bukan lah orang lain melainkan diri kita sendiri lah yang menjalaninya. 

Apa yang Mau Dilakukan? 

Sedikit berbeda dengan keinginan. Jika keinginan hanya dalam pikiran, sedangkan kemauan sudah mulai menuju tindakan. Tujuan tanpa rencana tentu itu adalah hal yang omong kosong, itu hanyalah sebuah angan-angan atau mimpi. Keinginan akan menjadi hal yang tidak realistis jika kita tidak tahu caranya. Maka dari itu dalam memilih peran pun harus lah realistis, sesuai dengan kapasitas diri kita. 

Tetapi jangan juga terlalu realistis yang menimbulkan pesimis diri. Kita tetap saja berada diantara realistis dan optimis, mencoba semampu kita dan sebisa kita. Kemungkinan gagal dan berhasil itu akan tetap ada. 

Apa yang Dilakukan untuk Meraihnya? 

Setelah tahap perencanaan, kemudian selanjutnya apa yang akan dilakukan. Ketika kita sudah menyusun cara tentunya kita sudah tahu langkah-langkahnya seperti apa. Terkadang memang apa yang direncanakan dengan realitanya memanglah jarang sama, sehingga ketika itu terjadi kita harus tahu jalan alternatif  apa yang bisa dilakukan. Hal yang terbaik yang bisa dilakukan adalah terus mencoba-dan mencobanya selama memang kita yakin bisa terwujud. 

Mengapa Ingin Memerankan hal tersebut? 

Setelah apa yang kita coba tentu akan menghasilkan dua kemungkinan, bisa saja gagal dan bisa saja berhasil. Jika itu gagal dan kita sudah mencobanya sebaik mungkin. Mungkin saja takdir kita perannya bukan disitu bisa saja ditempat lain. Seperti dibilang realita dan rencana itu bisa saja sama dan bisa saja berbeda. Jika berbeda jangan langsung kecewa, coba saja pilihan yang lainnya yang sekiranya baik untuk kita. Siapa tahu pilihan baru itu leboh baik dari pada pilihan yang telah lalu. 

Jika memang berhasil, tetap saja harus dipertanyakan ulang kembali. Apakah kita mampu untuk menjalaninya atau justru kita masih setengah hati. Menganggap keberhasilan yang diraih itu adalah hal yang biasa saja. Lalu tujuan kita selanjutnya apa dan apa yang ingin dilakukan. 

Baik kegagalan maupun keberhasilan tentunya akan kembali lagi pertanyaan awal. Mengapa kita kembali ke awal, hal ini dilakukan sebagai bahan evaluasi kita dalam memerankan peran kita. Jangan sampai kita salah dan memilih peran atau malah menyalahgunakan peran kita kepada gal yang tidak baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...