Banyak sekali orang yang menganggap bahwa, orang yang radikal adalah orang yang taat beragama, berpakaian seba Islami, bercadar, berjenggot, mengenakan celana Isbal dan lain-lain. Mungkin penampilannya seperti pakaian orang timur tengah. Stigma ini muncul karena banyak teroris mengenakan pakaian seperti itu dan kebanyakan dari mereka memang tertutup terhadap dunia luar.
Tetapi jika kita menilai bahwa radikalisme itu dari penampilan serba arab, rasanya itu adalah hal yang salah karena radikalisme itu tidak dilihat dari penampilan tetapi dari pemikiran dan tindakannya. Ada yang namanya radikal dan ada yang namanya radikalisme. Kedua hal tersebut memiliki kemiripan yang sama dari segi kata, hanya saja berbeda dalam hal pemikiran. Radikal adalah orang yeng berpikir secara mendalam sampai ke akar akarnya, misalnya Ia mempelajari agama maka ia mempelajarinya secara mendalam dari mulai tafsir, fiqih, hadis, akhlak dan semacamnya.
Sedangkan radikalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya perubahan, pergantian, dan penjebolan terhadap suatu sistem masyarakat sampai ke akarnya. pemahaman ini bisa saja muncul dari cara berpikir radikal, namun ternyata disisi lain Ia malah menyalahkan orang lain, karena memiliki perbedaan paham. Bahkan mereka menganggap bahwa apabila ada orang yang berbeda dengannya, maka Ia harus di basmi.
Bisa saja kita mengidap radikalisme ini, karena radikalisme bisa hadir dimana saja tidak harus muncul dari suatu kelompok atau ajaran tertentu, Ia bisa saja hadir dalam pikiran yang tertutup. Ciri yang menonjol dari radikalisme, yakni Ia menganggap bahwa perbedaan itu salah baik itu berbeda secara pemikiran, budaya, maupun latar belakang. Sehingga yang terjadi adalah Ia memusuhi orang yang berbeda dengannya, sehingga menimbulkan perpecahan.
Setiap orang tentu memiliki tingkat kadar radikalisme yang berbeda-beda. Ada yang secara pemikiran, ada yang secara sikapnya, ada yang dari tindakannya, bahkan sampai melakukan suatu pergerakan. Yang berbahaya memang jika sudah level pergerakan apalagi sampai menggunakan tindak kekerasan.
Adapun ciri lain dari pemikiran radikalisme, yakni pertama, merasa paling benar. Kedua, suka menyalahkan orang lain. Ketiga, cara pandang yang sempit. Keempat, tidak mau menerima pendapat yang berbeda. Dari ciri-ciri tersebut maka radikalisme ini akan muncul. Jadi jika ada orang yang memiliki ciri tersebut, berarti Ia sudah terjangkit radikalisme.
Ada beberapa sebab munculnya radikalisme baik dalam pikiran kita maupun orang lain. Pertama, menutup diri. Pikiran-pikiran yang tertutup, baik itu menutup diri secara pemikiran maupun tindakan, Ia menganggap bahwa pemikiran manusia saat itu banyak yang salah dan keliru sehingga perlu diragukan kebenarannya. Ia menganggap bahwa hanya pemikirannya sendiri dianggap benar dan mutlak.
Kedua, ajaran dan doktrin. Radikalisme bisa muncul karena orang yang mengajarkan justru sudah terpapar oleh radikalisme. Radikalisme ini seperti sebuah virus, Ia mudah menyebar kemana-mana, apalagi bagi orang yang tidak punya nalar kritis tentunya Ia akan mudah terdoktrin. Sehingga kita harus mewaspadai orang yang terpapar pemikiran radikalisme. Jangan sampai Ia hadir ditengah-tengah masyarakat, namun bukan berarti Ia harus dijauhi, tetapi Justru Ia harus dirangkul agar tidak salah jalan.
Ketiga, tidak pernah pergi keluar. Maksudnya adalah orang yang tidak pernah mempelajari hal baru baik itu bertemu dengan orang-orang baru atau pergi ke tempat baru. Ibaratnya seperti katak dalam tempurung Ia hanya hidup dilingkup itu-itu saja, pikirannya tidak maju dan berkembang. Sehingga ketika ada orang yang berbeda dengannya maka akan dianggap aneh menurutnya. Setiap orang tentunya memiliki respon yang berbeda-beda ketika melihat hal yang baru, ada yang menganggap biasa saja, ada yang menyukainya dan bahkan ada yang menganggap salah. Yang berbahaya adalah menganggap salah tanpa menilai dari berbagai perspektif.
Keempat, pemahaman yang dangkal. Jangan sangka pikiran radikalisme ini berasal dari pikiran yang dangkal. Bersikap kritis terhadap sesuatu hal yang baru adalah hal yang perlu dilakukan, karena tanpa berpikir kritis akan terjadi Pemahaman yang dangkal. Pemahaman yang dangkal ini akan mengakibatkan kesalahpahaman dalam memahami sesuatu sehingga muncul pemikiran yang salah. Orang yang salah tetapi menganggap dirinya benar memunculkan pemikiran radikalisme.
Kelima, propaganda. Propaganda merupakan serangkaian pesan dengan tujuan agar dapat memengaruhi pendapat seseorang, tindakan masyarakat atau sekelompok orang. Dari semua sebab, propaganda adalah hal yang paling berbahaya, karena Ia muncul secara masif.
Dari sebab-sebab tersebut tentunya kita perlu mewaspadai radikalisme ini. Ia muncul bukan dari segi fisik tetapi dari segi pemikiran. Adapun cara untuk menghindarinya mungkin saya akan menjelaskan di artikel selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar