Langsung ke konten utama

Bijak dalam Menggunakan Smart Phone

Di masa sekarang ini manusia sudah pandai menggunakan teknologi terutama Smart Phone. Hampir semua orang baik tua maupun menggunakan alat tersebut. Banyak yang menggunakan alat tersebut walau sebetulnya tidak butuh-butuh sekali. Memang sebetulnya kita tidak terlalu butuh Smart Phone namun seakan-akan dibuat butuh. 

Pada awalnya Smart Phone difungsikan sebagai alat komunikasi jarak jauh, namun saat ini gadget memiliki fungsi lebih dari itu. Banyak merek gadget terbaru setiap bulannya dengan seri yang bermacam-macam. Membuat banyak orang ingin mencicipi model Smart Phone terbaru. Padahal mau seri apapun penggunaannya tetap sama.

(Pixabay.com)

Banyak pengguna Smart Phone yang menggunakannya hanya untuk sekedar hiburan. Seperti main game, media sosial, you tube dan semacamnya. Semuanya yang dilakukan tentunya membutuhkan kuota. Banyak sekali yang mengkonsumsi kuota mungkin satu bulan bisa menghabiskan 100 ribu lebih. Padahal kebutuhan mungkin tidak sebesar itu, namun karena ini menjadi sebuah candu sehingga jika Smart Phone  hanya digunakan untuk komunikasi saja, rasanya tidak cukup. 

Kita memang sengaja dibuat menjadi candu akan Smart Phone. Hal ini dilakukan agar penjualan pabrik Smart Phone tetap laris manis dipasaran. Tanpa adanya doktrin candu ini maka perusahaan menjadi rugi. 

Candu dalam Smart Phone ini tentunya berdampak besar bagi pribadi kita. Ia bisa membuat orang bermalas-malasan setiap hari hanya rebahan scrolling media sosial dari pagi sampai sore. Hal ini tentunya aan mempengaruhi kesehatan kita baik itu kesehatan terutama mata, fisik, maupun otak.

Di dalam Smart Phone ini tentunya mengandung radiasi walaupun kecil namun jika hal tersebut dilakukan secara terus menerus maka akan merusak mata dan otak. Jika ini dibiarkan saja maka kesehatan akan semakin lama semakin menurun. 

Selain berdampak pada fisik, juga berdampak pada sosial. Dimana banyak manusia saat ini lebih asik untuk memainkan Smart Phonenya walaupun didepannya ada orang tetap saja tidak dipedulikan. Banyak saya melihat ada orang yang berpacaran, berkumpul sama teman namun masih asik dengan Smart Phonenya. Ketika pulang lalu berfoto-foto agar terlihat akrab padahal hanya untuk formalitas.

Terutama bagi anak-anak musa sekarang, mereka bermental cupu dan malas karena dipengaruhi oleh Smart Phone. Mereka menghabiskan waktu hanya untuk maun game, medsos, dan tontonan yang tidak bermanfaat. Tidak memperdulikan pendidikan dan pelajaran sehingga yang terjadi adalah kebodohan secara masal bahkan bisa jadi satu generasi. 

Hidup kita seakan dikendalikan oleh teknologi yang bernama Smart Phone. Kita lebih khawatir kehilangan Smart Phone daripada kehilangan keluarga, pasangan, teman bahkan tuhan. Semuanya terlupakan karena Smart Phone.

Perusahaan Smart Phone tentunya tidak bertanggung jawab terhadap hal tersebut yang merek tahu jualannya laku. Memang kesalahan berada pada diri kita sendiri, namun jika lingkungan tidak mendukung rasanya hal tersebut rasanya akan sulit mengubah watak manusia ahar tidak kecanduan akan Smart Phone. 

Kemajuan teknologi yang tidak dibarengi dengan sikap bijak maka akan menghancurkan diri sendiri. Bukannya mempermudah pekerjaan manusia tetapi justru mempersulit pekerjaan manusia. Coba saja perhatikan anak-anak saat ini, seharusnya mereka menggunakan Smart Phone untuk mencari mata pelajaran, tetapi justru digunakan untuk hal yang tidak-tidak sehingga yang terjadi justru pekerjaan tidak selesai-selesai. 

Maka dari itu, kita harus bijak dalam menggunakannya. Jangan sampai kita menjadi budaknya Smart Phone. Seharusnya manusia punya kehendak berpikir berpikir agar tidak dipengaruhi oleh hal yang negatif. Pendidikan mengenai penggunaan Smart Phone dengan bijak. Peran sekolah dirasa penting untuk melakukannya, karena memang di masa sekarang ini Smart Phone sudah menjadi suatu kebutuhan. Bijak dalam penggunaan smart phone ini tentunya akan berdampak positif terhadap hidup kita. Namanya pun sudah smart phone tentunya penggunanya harus smart people. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...