Langsung ke konten utama

Negara Maju dan Beradab

Stress adalah reaksi seseorang baik itu secara fisik maupun mental karena ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang untuk menyesuaikan diri. Stress adalah sesuatu hal yang alami dan wajar, namun apabila hal tersebut berlangsung cukup lama akan menimbulkan depresi yang pada akhirnya berujung bunuh diri. Di negara-negara maju seperti jepang, korea, amerika, dan rusia. Memiliki angka tinggi bunuh diri setiap tahunnya. 

Kemajuan suatu negara ternyata tidak dapat membuat manusianya bahagia. hal ini tentunya berbanding terbalik dengan negara-negara berkembang seperti Indonesia misalnya. Padahal Indonesia adalah negara yang tertinggal dengan negara-negara lainnya, namun angka bunuh diri di Indonesia terbilang kecil. 

Hal ini menyiratkan sebuah pertanyaan bagi kita. Apakah suatu kemajuan negara itu bisa mempengaruhi angka bunuh diri. Tetapi sebelum kesitu kita lihat terlebih dahulu seperti apakah wajah-wajah negara maju itu. 

(Pixabay.com)

Seperti yang kita ketahui negara-negara maju identik dengan perkembangan teknologi dan perekonomian negera yang cukup baik. Semestinya dengan kemudahan teknologi dan sejahteranya masyarakat akan ekonominya bisa membuat angka bunuh diri menurut. 

Nyatanya mungkin tidak seperti itu. Perlu kita ketahui bahwa semakin maju suatu negara maka masyarakatnya di paksa untuk maju juga. Sehingga saingan antar sesama akan semakin ketat dan kuat. Coba saja lihat negara-negara maju terutama dalam hal durasi belajar dan durasi bekerja. Tentu kita masih kalah baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 

Namun hal ini bukannya semakin baik ternya semakin memperburuk keadaan. Orang-orang tersebut akan selalu bersaing siapa yang paling hebat dan maju, apabila mereka gagal maka mereka akan hancur sehancurnya. Kegagalan seakan menjadi aib baginya dan keluarganya sehingga ketika mereka gagal, tidak ada pilihan lain selain bunuh diri. 

Selain itu masyarakat maju cenderung individualis dan kompetitif. Antara satu dengan yang lainnya tidak memiliki jiwa sosial dan cenderung apatis mereka hanya memikirkan pribadinya masing-masing dan kepentingannya sendiri-sendiri. Ketika mereka stress mereka tidak tahu harus pergi kemana, semuanya sibuk sendiri-sendiri karena mereka lebih memikirkan dirinya sendiri.

Selain itu perubahan yang semakin cepat dan pesat, membuat masyarakat harus cepat dalam beradaptasi. Jika ada orang yang tidak beradaptasi dengan lingkungannya, maka Ia akan selalu kalah dalam bersaing dan sulit menghadapi berbagai permasalahan-permasalahan yang akan terjadi kedepannya.

Kemajuan suatu negara memang bukan hal yang buruk. Namun tanpa dibarengi oleh kemampuan masyarakat dalam beradaptasi maka yang akan terjadi adalah banyak terjadi adalah ketimpangan sosial. Yang maju dibiarkan maju yang mundur dibiarkan mundur. Tidak ada itikad baik untuk maju secara bersama-sama walaupun perlahan-lahan. Namun hal itu ternyata sulit karena memang masyarakat dituntut untuk cepat beradaptasi. 

Disisi lain hilangnya moralitas dan rasa kemanusiaan, membuat manusia semakin liar dan bebas melakukan apa pun. Ketika mereka stress, yang mereka lakukan bukan di suport atau didukung akan tetapi mereka dibiarkan liar begitu saja, seperti mabuk-mabukan, sex bebas, dan pergi ke klub malam, menjadi pilihan bagi mereka yang stress. Padahal yang terjadi bukannya sembuh akan tetapi malah semakin menjadi-jadi. Ini bukan masalah apa yang mau dilakukan dan bebeas melakukan apapun. Namun seharusnya bisa melihat juga baik dan buruknya dengan cara bimbingan dari masyarakat sekitar, jangan sampai dibiarkan bebas begitu saja.

Maka dari itu moralitas itu adalah sesuatu hal yang sangatlah penting untuk ditanamkan dalam diri kita dan dalam kehidupan kita. Moralitas adalah bagian penting dari dalam tubuh kita selain akal. Ketika manusia berani untuk mencoba melepaskan moralitas, yang terjadi justru malah menghancurkannya. Moralitas menjadi alat kontrol diri kita ketika stress atau terjadi permasalahan. 

Moralitas juga harus ditanamkan kepada individu-individu lainnya, maka hal ini akan membentuk moralitas sosial. Negara-negara maju mungkin sudah mulai sadar, bahwa cerdas saja tidak cukup jika tanpa dibarengi dengan moralitas. Moralitas merupakan kontrol dalam diri ketika terjadi suatu permasalahan. Ia bisa memahami seperti apakah diri kita dan apa yang harus dilakukan.

Boleh kita katakan, bahwa negara yang sejahtera itu tidaklah cukup jika hanya mengandalkan kemajuan teknologi dan ekonominya, namun juga harus dengan moralitas dan nilai-nilai sosial. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...