Langsung ke konten utama

Konsep Cinta yang Ideal


Bicara cinta mungkin semua sudah banyak yang tahu apa itu cinta baik itu yang belum pernah berpacaran atau menikah. Setidaknya paham apa itu cinta. Berbicara cinta tentu pemahamannya subjektif setiap orang punya definisinya masing-masing mengenai cinta, karena setia orang memiliki rasa cintanya masing-masing. Biarpun ada yang saling mencintai antara pria dan wanita, namun tetap saja cara pandang dan kadar cinta setiap orang berbeda-beda. Cinta memang tidak bisa terukur namun cinta diyakini ada. 

Berbicara tentang cinta saya akan menjelaskan, apa konsep cinta menurut versi saya sendiri yang dimana menurut saya adalah cinta yang ideal. 

Cinta itu bukan saling memiliki

Mungkin banyak yang memahami, bahwa cinta itu saling memiliki. Menurut saya cinta itu tidak saling memiliki, karena kepemilikan itu tidak ada kesetaraan. Jika cinta itu ada sifat kepemilikan maka akan ada pihak yang tertindas, karena ada penguasa dan yang dikuasai. Untuk penguasa maka Ia akan semena-mena terhadap yang dikuasai. 

Ataupun jika cinta itu harus saling memiliki maka siapa yang menjadi pemilik dan barang, jika sama-sama memiliki maka yang akan terjadi adalah saling mengklaim satu sama lain, sehingga yang terjadi adalah persaingan bukan persamaan. Jika satu sama lain saling menyaingi yang terjadi bukanlah cinta namun obsesi. Hal ini tentunya akan menimbulkan ambiguitas. 

Jadi, menurut saya cinta itu tidak saling memiliki, karena cinta itu kesetaraan. Jika diumpamakan hubungan muamalah, maka cinta seperti mitra atau kerja sama, dimana para pihak melakukan kesepakatan dengan tujuan yang sama, namun tidak boleh ada yang tertindas dan dirugikan. Dalam hubungan cinta, harus ada namanya kesetaraan.

komitmen dan tanggung jawab adalah bukti cinta yang sesungguhnya. 

Cinta yang sesungguhnya bukan Selain cinta, yang terpenting adalah komitmen dan tanggung jawab. Jika komitmen dan tanggung jawab sudah dibangun, maka cinta yang hadir bukan cinta yang barengi oleh hawa nafsu tetapi cinta yang sejati. 

Tanpa komitmen dan tanggung jawab, cinta hanyalah omong kosong, cinta akan menghilang seiring waktu berjalan. Kita memang tidak bisa mengukur rasa cinta seseorang, tetapi kita bisa melihat seseorang yang benar-benar mencintai kita dari tanggung jawab dan komitmennya. Ketika komitmen dan tanggung jawab sudah dibangun maka cinta yang sejati yakni kesetiaan oun akan terwujud. 

Cinta itu tidak harus datang di awal

Banyak orang yang mencari pasangan itu harus diawali dengan cinta. Padahal dalam mencari pasangan itu tidak harus diawali dengan cinta. Cinta itu tidak harus datang di awal, kadang cinta bisa hadir seiring berjalan waktu.Yang awalnya biasa saja bisa saling mencintai, yang awalnya saling mencintai bisa saja saling membenci.

Cinta itu tidak memaksa

Jika ada cinta yang memaksa, sebetulnya itu hanyalah obsesi. Cinta itu harus suka sama suka tidak mesti ada yang mengawali apalagi memaksa. Keterpaksaan dalam cinta hanya mendatangkan kesengsaraan. Cinta itu harus saling suka, saling ridho, dan saling menerima.  Memang terkadang ada orang yang dipaksa untuk dijodohkan oleh orang tuanya, dan berhasil saling mencintai. Namun tidak bisa diberlakukan oleh semua orang. 

Cinta tak harus memiliki kesamaan

Dalam memilih kriteria pasangan, memang banyak yang memilih pasangan yang memiliki kesamaan, baik itu dari latar belakang, hobi, kesukaan, pendidikan dan lainnya. Memang hal tersebut bisa dikatakan pasangan yang ideal. Namun cinta yang memiliki perbedaan justru lebih indah Ia memadukan hal yang berbeda kemudian menjadi hal yang unik. Cinta bukan mencari kecocokan namun seharusnya saling mencocokan dengan cara saling menghargai, memahami dan menghormati. 

Cinta itu saling melengkapi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cinta yang indah itu ketika dua insan yang berbeda namun bisa bersama. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, setiap orang tentu memiliki kekurangan. Tujuan kita saling berpasang-pasangan adalah saling melengkapi kekurangan kita. Cinta tak harus mencari kekurangan dari pasangan. Yang terpenting bagaimana bisa saling melengkapi dalam kekurangan. Cinta mampu menerima kekurangan dan cinta ada untuk saling melengkapi kekurangan. Bahkan ketika pasangan tidak mampu saling melengkapi, jangan salahkan dia, bisa jadi kita yang kurang bersyukur. 

Cinta itu tidak apa adanya

Memang banyak yang mengatakan cinta itu harus ada adanya, karena manusia diciptakan dengan segala kekurangannya. Namun apakah benar jika cinta itu harua menerima apa adanya, karena proses dalam penerimaan cinta itu tidaklah mudah dan perlu pertimbangan. Banyak yang salah memahami tentang konsep cinta apa adanya, sehingga sering terjadi bukan cinta sejati malah cinta buta. 

Menurut saya cinta tidak bisa apa adanya. kita tidak boleh menafikan akal kita dalam berpasangan. Akal menilai sisi baik buruknya orang, hal ini tentunya untuk kebaikan bersama. Jadi kita harus memilah-milah mana yang bisa diterima dan mana yang tidak bisa diterima. Misalnya jika sikapnya kasar, maka hal tersebut tidak bisa diterima karena akan berimplikasi terhadap diri kita, sedangkan misalnya Ia tidak bisa memasak maka boleh saja menerima seseorang karena Ia sifatnya tidak merusak.

Cinta itu tidak menghianati tuhan

Perlu kita ketahui, cinta itu hadir karena pemberian tuhan. Tuhan yang menciptakan kita sekaligus yang menciptakan cinta.  Maka jika ada cinta yang menghianati tuhan, sesungguhnya itu akan menimbulkan kehancuran. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...