Sebelumnya kita sudah menyinggung mengenai berpikir sistematis. Berpikir sistematis ini adalah berpikir bagaimana cara agar diri kita memahami dengan teratur dan tahap demi tahap. Agar kita dapat mencapai pemahaman diri.
Dalam memahami diri, disini saya menggunakan metode bertanya kepada diri sendiri aga kita bisa tahu tentang diri kita. Adapun pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti, siapakah aku, aku ada untuk apa, apa yang aku butuhkan, apa yang bisa kulakukan, dan mengapa aku melakukan itu. Untuk lebih jelasnya mengenai proses atau tahapan dalam memahami diri, yakni sebagai berikut:
siapakah aku?
Jika bertanya "siapakah aku" maka akan terhubung dengan siapakah yang "menciptakan aku". Manusia sejatinya telah digariskan takdirnya Ia asal usulnya dari, dilahirkan dilahirkan kapan, diasuh oleh orang tua seperti apa, dalam kondisi seperti apa, semuanya telah ditentukan. Ini adalah takdir yang harus bisa diterima oleh manusia, melekat pada diri dan menjadi sejarah hidup kita. Dibalik ini semua tentu ada hikmahnya.
aku ada untuk apa?
Tuhan menciptakan kita tentu ada tujuan dibalik itu semua, sehingga kita harus mencari rahasia apa maunya tuhan dan apa maunya kita. Tujuan ini tentu dilihat latar belakang hidup seperti asal usul, keturunan, dan kondisi hidup. Misalnya jika ada orang yang dilahirkan miskin, maka bisa saja tujuan hidupnya untuk bekerja untuk memperbaiki ekonominya. Jangan menyalahkan kondisi hidup, takdir awal memang sudah ditetapkan oleh tuhan, namu bukan berarti takdir akhir harus sama juga. Jadi pada intinya tujuan hidup kita tentu tergantung dati latar belakang hidup kita.
apa yang aku butuhkan?
Ketika kita sudah tahu apa tujuan kita, tentunya kita membutuhkan suatu penunjang atau kebutuhan untuk mendukung tujuan kita agar bisa tercapai. Kebutuhan-kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan fisik seperti olahraga, makan dan minum, sedangkan kebutuhan rohani seperti ilmu, spiritual dan kasih sayang. Kebutuhan juga sebetulnya merupakan bagian dari tujuan hidup mamun tujuan hidup yang sifatnya konsumtif.
apa yang aku pentingkan?
Ketika kita sudah tahu apa kebutuhan kita, maka kita harus memilah mana yang menjadi prioritas utama, dari yang terpenting samaoai yang idak diperlukan. Tindakan kita tergantung dari apa yang kita prioritaskan. Jadi jangan sampai salah memprioritaskan sesuatu.
apa yang bisa kulakukan?
Ketika kita sudah tahu apa prioritas dalam hidup kita, maka yang harus kita dilakukan adalah tindakan apa yang harus dilakukan. Tindakan itu tergantung dari tujuan, cara, kondisi, kekuatan dan kekuasaan yang kita miliki. Yang terpenting adalah cara dan tujuannya harus dengan baik maka ke sananya pun juga akan baik.
mengapa aku melakukan itu?
Ini adalah tahap akhir dalam memahami diri, pertanyaan ini menjadi evaluasi untuk memperbaiki diri. Pertanyaan ini timbul dari apa yang sudah dilakukan. Menanyakan alasan diri ketika melakukan sesuatu dan Kira-kira apa yang sudah dilakukan itu sudah benar atau belum, lalu apa kekurangan dan kelebihan kita. Pertanyaan ini menjadi kunci kita dalam menggali potensi kita. Semakin banyak bertanya pada diri maka semakin banyak potensi yang kita dapatkan pada diri kita
Setelah kita sudah bisa menjawab keenam pertanyaan tersebut, maka kita sudah bisa memahami diri kita itu orangnya seperti apa, baik dari tujuan, kebutuhan, keinginan, tindakan, prioritas dan alasan. Tetapi ini masih langkah awal dalam memahami dan menggali potensi diri kita belum membahas hubungan kita dengan yang lainnya.
Komentar
Posting Komentar