Langsung ke konten utama

Politik, Cinta dan Kesetaraan Gender

Cinta adalah suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.

(Pixabay.com)

Namun apakah benar dalam mencintai hanya cukup dengan cinta. Menurut saya cinta saja tidaklah cukup, karena Ia bisa saja rasa itu hilang tengah jalan, apa lagi ketika tidak ada kejelasan yang pasti. 

Dalam cinta tentu harus ada politik. Bukan hanya sistem kenegaraan saja, namun cinta pun harus ada politik. Politik merupakan upaya untuk mendapatkan sesuatu, termasuk juga cinta.

Tanpa politik cinta hanyalah angan-angan saja Ia hanya terpendam dalam perasaan, tak tahu kapan untuk diungkapkan lalu, dan akhirnya malah bersama yang lain. Memang sedih rasanya jika hal tersebut terjadi apalagi sering. Sehingga ilmu politik dalam cinta saya rasa penting untuk dipelajari dan dilakukan. 

Secara tidak sadar memang sebetulnya dalam bercinta kita sering menggunakan politik, baik itu untuk mendapatkan orang yang dicintai maupun ketika sudah bercinta. Ketika kita sedang menyukai seseorang dan ingin mendapatkannya, tentu harus ada cara untuk mendapatkannya dan disinilah politik cinta ada.

Dalam bercinta, politik akan melihat lawan kita, maksudnya orang yang kita sukai. apakah Ia memiliki latar belakang yang baik atau tidak.  Karena jika salah membaca lawan maka akan fatal akibatnya.

Ketika ada yang menyukai kita, tentu kita tidak boleh menerimanya terlebih dahulu dianalisis dan diselidiki lebih lanjut. Apakah Ia benar-benar tulus atau modus. Memang dalam memahami perasaan, kita sulit untuk menerkanya, namun sebetulnya kita dapat menerka tujuan orang lain dari sikap, perilaku, dan omongan orang lain. Sehingga kit tahu gambaran orang tersebut. 

Selain untuk mendapatkan kekasih hati ketika sedang berpasanganpun juga penting untuk dilakukan untuk melakukan kegiatan dan tujuan pasti. Karena banyak yang ketika sudah lama berpacaran, namun tiba-tiba putus ditengah jalan. Hal ini karena memang bisa saja tidak sehati lagi atau mungkin tidak pandai dalam berpolitik cinta.

Politik cinta mengajarkan bahwa dalam bercinta itu kita harus memiliki tujuan tertentu. Tentunya dengan cara-cara yang baik dan benar. Tujuan tersenut harus ada usaha dan kesepakatan bersama. Jangan sampai terjadi saling mendominasi atau mengandalkan yang lainnya. 

Kesepakatan yang dilakukan agar kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. Kita tahu bahwa zaman sekarang ini antar laki-laki dan perempuan itu setara, tidak ada yang namanya sistem patriarki dalam bercinta. Politik cinta ini berguna untuk menghindari hal-hal yang bisa saja terjadi, seperti tindak kekerasan, perselingkuhan, seks bebas dan lainnya. 

Dalam bercinta kita harus membuat kesepakatan kesepakatan antar kedua belah pihak, serta membuat sangksi apabila ada yang melanggar. Sehingga ketika kedua belah pihak telah sepakat, maka tidak ada yang namanya ketimpangan gender.

Ketimpangan gender terjadi karena memang kita tidak menelaah terlebih dahulu dan tidak membuat kesepakatan sebelumnya. Sehingga ketika ada kerugian, kita tidak bisa menuntut orang tersebut.

Maka dari itu agar terwujudnya kesetaraan gender dalam bercinta dengan cara politik, yakni pertama, selalu mencari info tentang orang yang disukai atau yang menyukai kita. Kedua, ketika pendekatan maka harus tetap berhati-hati dan mencari tujuannya dalam bercinta. Ketiga, membuat kesepakatan ketika sudah bercinta, terutama kesepakatan itu sifat nya setara dan jangan sampai timpang. Keempat, jika ada yang melanggar maka harus ada konsekuensinya. Kelima, selalu berusaha mempertahankan hubungan, selama hubungan itu tidak merusak dan idak merugikan. Keenam, kesepakatan tersebut lebih baik menggunakan sistem syariat islam dan mengatasnamakan tuhan. 

Dengan begitu akan terjamin hak antar pasangan serta kewajiban yang harus dilakukan, dan juga tujuan kedepannya menjadi lebih jelas dan pasti. Sehingga terwujudnya kesetaraan gender dalam hubungan. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...