Langsung ke konten utama

Seni dalam Mendengarkan

Mendengarkan sesuatu memang terlihat mudah untuk dilakukan. Mendengarkan adalah langkah awal dalam melakukan pembicaraan. Tanpa mendengar maka kita akan bingung apa yang harus ditanggapi, sehingga penting sekali seni dalam mendengarkan ini. 

Seni mendengarkan ini tidak semudah dalam berbicara. Karena orang yang tak berilmu pun bisa pandai berbicara, sedangkan mendengarkan butuh pemahaman lebih. Banyak terjadi kesalahpahaman, sebab karena salah dalam memahami apa yang dibicarakan.

Ketika gagal dalam memahami, maka tanggapan pun aja  menjadi alah pula. Maka dari itu seni dalam mendengarkan itu tidaklah mudah, butuh daya nalar berpikir kritis, analisis, dan menelaah apa yang dibicarakan. Sehingga ketika menanggapi, akan muncul tanggapan yang cerdas.

(Pixabay.com)

Adapun cara melatih seni mendengarkan adalah sebagai berikut: 

1. kosongkan pikiran

Mengosongkan pikiran bukan berarti akal kita menjadi bodoh. Namun mengosongkan pikiran yakni menghilangkan segala urusan kita baik itu seperti pekerjaan, keluarga dan semacamnya ditiadakan terlebih dahulu. Seperti gelas kosong, Ia akan terisi penuh dengan air yang dituangkan. Akan berbeda jika gelas itu sudah penuh terlebih dahulu, maka Ia tidak dapat dituang oleh air lain. Seperti itulah pikiran kita, kita akan memahami perkataan orang lain jika pikiran kita dikosongkan terlebih dahulu. 

2. fokus ketika mendengarkan

Cara lain untuk mendengarkan orang lain adalah fokus. Fokus membuat kita tahu dan memahami apa yang dibicarakan. Memperhatikan segala apa yang dia ucapkan, bagusnya mencatat apa yang dibicarakan. Karena seringkali dalam menanggapi sesuatu kita justru salah tanggap karena pikiran kita tidak fokus untuk mendengarkan. Di poin sebelumnya sudah dijelaskan bahwa dalam mendengarkan orang lain itu harus mengosongkan pikiran. Pikiran yang kosong tentu akan membuat kita fokus dalam mendengarkan pembicaraan. 

3. mengetahui posisi

Ketika kita mendengarkan orang lain kita tentu harus tahu posisi kita sebagai pendengar itu sebagai apa. Apakah sebagai konsultan, audiens, wartawan, berdebat atau komentator. Jangan sampai ketika kita mendengarkan kita salah dalam posisi kita sehingga yang terjadi salah tanggapan. Misalnya ada teman yang curhat, dimana seharusnya posisi kita sebagai konsultan tetapi justru malah komentator. Sehingga tanggapan yang muncul adalah kritikan bukan solusi. Jelas bahwa mengetahui posisi kita sebagai pendengar adalah hal yang penting untuk dilakukan. 

4. tidak menyanggah sebelum pembicaraan selesai

Seperti yang sudah dijelaskan tadi dimana kita harus mengosongkan pikiran kita terlebih dahulu. Ini pun juga termasuk ketika pembicaraan dimulai, jangan sampai pikiran kita masuk ketika mendengarkan perkataan orang lain. Ketika hal tersebut timbul, maka hal yang terjadi adalah rasa ingin menyanggah apa yang diucapkan, padahal pembicaraan belum selesai, sehingga yang terjadi justru kesalahpahaman. Maka dari itu, ketika kita mendengarkan orang lain, dengarkan saja dulu. Mau salah atau tidak itu urusan belakangan.

5. selalu penasaran

Menumbuhkan rasa penasaran adalah hal yang sangat penting ketika mendengarkan orang lain. Ketika ras penasaran itu muncul maka ia akan menjadi daya serap dalam mendengarkan akan meningkat dan dengan rasa penasaran maka kita akan senang menemukan fakta-fakta baru yang belum kita dengan. Tanpa rasa penasaran apa yang didengar terasa membosankan dan tidak mau mendengarkan, daya serap otak menjadi melemah dan tidak masuk ke otak. 

6. tidak meremehkan apa yang dibicarakan

Salah satu penyakit orang pintar adalah merasa pembicaraan orang lain adalah hal yang tidak berguna. Sehingga ketika orang lain belum bicara pun Ia akan menyanggah terlebih dahulu. Padahal hal tersebut jelas-jelas tidak tepat. Mau perkataan itu berkualitas atau tidak yang terpenting dengarkan sampai selesai, baru kemudian memilah dan mencerna informasi tersebut yang sekiranya baik untuk kita. Jangan remehkan ucapan orang lain biarpun dari mulut pendusta sekalipun, ambil saja hikmahnya. 

7. memahami konteks pembicaraan

Walaupun pikiran kita harus steril dari pikiran lainnya, tetapi kita harus tahu konteks pembicaraannya seperti apa. Jangan sampai ketika Ia berbicara soal perasaan misalnya, justru kita malah memahami konteksnya secara logika. Jelas-jelas hal tersebut akan membuat pikiran kita menjadi kontradiktif, yang ada bukannya paham malah semakin bingung. 

8. berempati ketika mendengarkan

Selain rasa penasaran, empati juga adalah hal yang perlu dimunculkan. Akan tetapi ini tergantung konteksnya, jika apa yang dibicarakan adalah sesuatu yang berhubungan dengan perasaan seperti akhlak, tassawuf, dan kisah sedih maka itu perlu dimunculkan.

9. jangan pernah bosan untuk mendengarkan

Kunci sukses dalam mendengarkan adalah jangan pernah bosan-bosan untuk mendengarkan pembicaraan orang lain. Walaupun pembicaraan tersebut memang sudah sering kita dengar, terkhusus pembicaraan itu memang bermanfaat bagi kita. Karena bisa saja ketika kita mendengarkan pembicaraan yang sama, itu menjadi pengingat kita, ingatan kita semakin tajam dan bisa saja kita menemukan pemahaman baru. 

Orang cerdas lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Ia lebih senang belajar ketimbang mengajari orang lain. Orang yang cerdas akan selalu mendengar lalu memilah-milah info tersebut, mana yang penting untuknya dan mana tidak penting 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...