Langsung ke konten utama

Bekerja Bukan Hanya Soal Keuntungan

Kebanyakan orang tentunya sudah tahu apa tujuan dari sebuah pekerjaan, yakni untuk mencari uang lalu memberikannya kepada keluarga, bagi yang belum menikah maka untuk diri sendiri dan orang tua. 

Namun apakah suatu pekerjaan itu hanya untuk mencari uang lalu dihabiskan begitu saja untuk bersenang-senang. Sering kit berpikir bahwa yang namanya pekerjaan itu parsial atau tidak saling berhubungan satu sama lain. Padahal mereka akan selalu saling berikatan.

(Pixabay.com)

Sayangnya banyak orang hanya memikirkan yang terpenting punya pekerjaan lalu dapat uang untuk bahagiakan orang yang disayang. Tidak peduli apakah itu berdampak baik pada orang lain atau tidak. Mental di negara ini memang mental budak Ia rela melakukan apapun diperintah oleh pemimpin demi mendapatkan uang dan juga pola pikir kita juga pragmatis, menginginkan hasil yang cepat dan praktis.

Pekerjaan yang kita lakukan tentu akan memberikan pengaruh terhadap orang lain, baik secara sadar maupun tidak sadar. Ketika kita hanya memikirkan pekerjaan kita sendiri tanpa memikirkan aspek yang lainnya, maka yang terjadi antara pekerjaan satu dengan yang lainnya maka akan saling bergesekan. 

Misalnya antara seorang petani dengan tengkulak, dimana tengkulak seenaknya mematok harga yang murah untuk dijual, padahal hal ini tentunya membuat rugi para petani karena Ia sudah mengeluarkan modal yang besar. Yang terjadi adalah ketimpangan harga dimana tengkulak bisa menjual dengan harga yang mahal sedangkan petani Ia hanya bisa jual murah. Hal ini bis jadi gambaran bahwa, ketika suatu pekerjaan hanya mementingkan dirinya sendiri maka yang terjadi akan ada ketimpangan. 

Misalnya contoh lainnya seperti antara buruh dengan bos. Semakin buruh tersebut bekerja keras maka Ia tidak akan kaya, tetapi justru hanya mendapatkan lelahnya saja, sedangkan bosnya justru akan semakin kaya karena hasil jerih payah dari si buruh. Buruh akan tetap menjadi buruh Ia akan selalu di bawah derajatnya, apalagi sekarang sistemnya kontrak.

Persaingan semakin ketat, jika hany mengandalkan selembar ijazah saja rasanya tidak cukup. Orang yang malas maka akan digantikan dengan yang rajin, yang tua maka akan digantikan oleh yang muda. Itulah akibatnya jika mental kita adalah mental budak, sewaktu-waktu akan tergantikan.

Lalu apakah kamu mau berpikir bahwa hanya mendapatkan pekerjaan saja sudah cukup? Rasanya tidak, zaman akan terus berubah. Maka kita harus bisa survive dengan kemampuan masing-masing. Berpikir kritis, kreatif, banyak belajar, jujur dan tidak egois adalah hal yang perlu dimiliki dan dikembangkan

Bicara pekerjaan tentunya bukan hanya diri sendiri atau keuntungan tetapi ada kesinambungan dalam setiap sektor. Kita harus memilah mana pekerjaan yang baik untuk diri dan orang lain, mana pekerjaan yang tidak baik untuk diri dan orang lain. Jangan sampai kita bekerja disektor yang merusak, misalnya seperti tambang. Memang gajinya besar namun coba perhatikan apakah gaji yang di dapat dengan apa yang dirusak sebandingkah dengan harganya.

Coba pikirkan berapa banyak pekerjaan yang hilang hanya demi untuk tambang, bahkan alam pun ikut rusak. Jangan beralasan "saya kan hanya mengikuti diperintah bos untuk bekerja jadi jangan salahkan saya". Mau perintah atau oun tidak, tetap saja tetap saja di lingkup pekerjaan yang sama.

ada juga sektor-sektor penting seperti hukum, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan semacamnya. Dimana pekerjaan ini ternyata banyak yang melakukannya tidak serius, karena motivasinya uang, bukan kemanusiaan. Sehingga yang terjadi dalam melakukan pekerjaannya, Ia hanya bekerja untuk dirinya sendiri atau demi mendapatkan keuntungan bahkan dijadikan ajang bisnis. tentunya ini adalah hal yang tidak baik bahkan bisa jadi tindak kejahatan. 

Semestinya dalam suatu pekerjaan, bukan hanya soal uang atau keuntungan saja, itu sebetulnya hanya bonus ketika kita bekerja, yang terpenting dalam suatu pekerjaan itu harus memiliki unsur sosial, moral, keadilan, mutualisme, kelestarian dan keberlangsungan hidup. Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak dan tidak merusak disisi lain, itu adalah makna sesungguhnya suatu pekerjaan. Kita dalam hidup ini tentunya saling berdampingan dengan orang lain. Selain hubungan dengan manusia, juga berhubungan dengan alam baik itu secara langsung maupun tidak langsung. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...