Setiap masa pasti tentunya selalu mengalami perubahan nilai. Suatu perubahan nilai pada masa transisinya pasti akan mengalami sebuah pertentangan dari nilai lama lalu kemudian munculah nilai baru antara gabungan nilai yang saling bertentangan.
Termasuk pada perubahan nilai diri pribadi tentunya sering terjadi pada diri kita. Entah itu laren faktor lingkungan, pengetahuan maupun kondisi jiwa kita, semuanya pasti mempengaruhi dan berkontribusi pada diri kita. Seseorang hebat itu pasti di lihat dari nilai mengenai bagaimana ia memandang sesuatu.
Terkadang memang ada yang hidupnya monoton karena memang ia tidak ada perubahan nilai pada dirinya. Baik buruk benar salah semua itu tergantung nilai pada dirinya. orang yang berbuat buruk itu sebenarnya adalah nilai yang menurutnya benar dan salah menurut kita. Jadi memang sesuatu itu tidak bisa dipahami secara baku akan tetapi dapat dipahami secara umum apakah ia memang itu adalah sesuatu yang baim atau buruk dan bagi yang melakukanya mungkin saja ia saja ia sadar bahwa apa yang dilakukan adalah sesuatu hal yang buruk.
Bagi yang melakukan keburukan sebenarnya terjadi sebuah pergeseran dari nilai umum menjadi nilai diri pribadi. Orang yang mencuri pada awalnya ia tidak mau mencuri. Namun mungkin saja ada sekelompok orang yang menilai bahwa mencuri itu baik lalu ia pun secara langsung nilai itu terinduksi pada dirinya. Kemudian ia mencoba dan terus mencoba dan pada akhirnya itu menjadi sebuah kebiasaan dan membentuk nilai pada dirinya bahwa itu adalah benar dan menjadi kebenaran baru.
Namun pada titik tertentu ia pun juga bisa berubah nilai kembali bahwa perbuatan apa yang dilakukan itu merupakan sesuatu yang tidak benar. Ini adalah titik mulai ia mulai sadar dan ingin kembali ke jalan yang benar. Namun karen satu kondisi yakni lingkungannya yang tidak memungkinkan dirinya untuk berubah.
Suatu perubahan yang akan terjadi pada dirinya mungkin pertama ia memberanikan diri untuk melawan nilai tersebut atau ia ada dukungan dari orang lain untuk melakukan hal tersebut. Tentu ini tergantung dari sekuat apa mentalnya dan apakah ia bisa merubah karakter kelompok tersebut dari yang awalnya senang mencuri lalu tidak mencuri.
Perubahan ini tentu harus dilakukan tidak hanya kepada diri orang lain akan tetapi pada dirinya terlebih dahulu. Suatu perubahan nilai yang efektif memang nilai diri terlebih dahulu yang harus diubah. Akan tepi memang ada juga orang yang menyadarkan orang lain namun dirinya sendiri itu tidak mau berubah. Hal ini tentu ada kepentingan politik di dalamnya, ia memiliki niat jahat dengan strategi berkelakuan baik.
Memang ini yang sulit untuk dideteksi dimana sebuah nilai yang terselubung. Ia mungkin adalah seseorang yang munafik jika berperilaku ia berpandangan A namun dalam perasaannya ia berkata lain. Ia mungkin memiliki sebuah nilai yang mana nilai pada dirinya adalah mencari keuntungan untuk diri pribadi. Jadi nilai egoisme lah yang ada pada dirinya. Ia adalah seseorang yang tidak masuk pada satu kelompok ia hanya orang yang senang bersembunyi di balik suatu kelompok demi keuntungan pribadinya.
Seakan-akan adalah pribadi berubah namun sejatinya ia pribadi yang berubah-ubah namun tak berubah secara dalam. Orang seperti tentu sulit untuk disadarkan dan lebih baiknya memang orang seperti itu diasingkan. Tentu mestinya kita menjadi seseorang yang memiliki cara pandang nilai yang tinggi tidak hanya sekedar mencari keuntungan semata. Memang suatu nilai itu harus realistis dengan dunia nyata namun jika ingin merubah sesuatu tentu harus memiliki nilai yang visioner.
Komentar
Posting Komentar