Langsung ke konten utama

Logika yang Berhasrat

 Logika dengan hasrat mungkin bisa dikatakan merupakan sesuatu yang bertolak belakang yang mana jika logika tentu sumbernya berasal dari akal sedangkan hasrat berasal dari perasaan. Dalam hal cara pandangnya pun logika dengan hasrat memiliki perbedaan jika logika mengedepankan fakta dan sesuatu yang masuk akal sedangkan hasrat sesuatu yang di luar nalar logika itu sendiri, secara sederhananya hasrat merupakan sesuatu yang sulit dijelaskan oleh akal.

Mungkin boleh saja kedua hal tersebut merupakan sesuatu hal yang berbeda namun coba kita pikir lagi mengapa ada beberapa orang ketika memandang sesuatu itu memiliki cara pandangnya yang berbeda padahal mestinya logika adalah sesuatu yang objektif yang mana berarti logika adalah sesuatu yang disepakati dan valid. Namun perlu diperhatikan meski objektif bukan berarti logika hanya lurus-lurus saja atau hanya satu arah saja. logika itu bisa menjadi sesuatu yang bercabang yang mana ia bisa menciptakan banyak jalan.

Seperti catur saja misalnya ia merupakan olahraga yang tak mengolahraga namun mengolah otak. Cara gerak, strategi, jalan dan sebagainya tentu setiap lawan memiliki caranya masing-masing dalam melakukan gerakan sehingga dari satu aturan permainan pun memiliki strategi dan cara bergerak yang berbeda-beda. Bicara logika pasti ada aturan bicara aturan yang dibuat dan aturan itu ada karena ada sesuatu yang ada, logika ada karena ada yang mengadakan. Semisal jika kita melompat paka logikanya pasti kita akan jatuh lalu kita mengumpulkan jika melompat pasti jatuh ke bawah ini kemudian menjadi sebuah aturan maka sebuah benda akan jatuh ke bawah. Jadi bisa dikatakan logika itu terikat pada apa yang dan apa yang terjadi.

Saat ini mungkin kendaraan dengan kecepatan cahaya itu sesuatu yang tidak masuk akal akan tetapi suatu saat jika ada kendaraan dengan kecepatan cahaya ada pasti logika manusia pun akan berubah. Ini mungkin adalah logika empiris namun berbeda dengan logika rasio yang mana ia berhubungan dengan simbol-simbol yang mana ini sebuah logika yang terlepas dari ruang waktu. Memang ini sulit untuk dijelaskan mungkin secara sederhananya ini adalah sebuah logika matematis.

Yang akan dijelaskan saat ini mungkin logika dengan hasrat yang mana ini adalah sesuatu yang bertolak belakang namun sebenarnya ia adalah sesuatu yang terhubung. Logika ini tentu ada karena ada tujuan tanpa tujuan maka untuk apa berlogika, bukankah logika sebuah alur yang akan dituju. Jadi bisa dikatakan hasrat adalah awal dan akhir sementara logika adalah caranya. Maka bisa dikatakan bahwa logika itu tidak akan tercipta jika tidak ada hasrat di dalamnya.

Coba saja kita pikir dalam hidup kita yang mana pasti dalam melakukan sesuatu selalu bermula dari hasrat. Dunia ini pasti merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dimiliki namun tidak semuanya bisa kita miliki dan kita inginkan mungkin hanya beberapa saja yang diinginkan kemudian yang bisa dilakukan. Apa yang dilakukan maka itu tentu harus ada cara untuk melakukannya dan apa yang dilakukan pasti ada sesuatu yang menghalangi maksudnya ada sesuatu yang membuat jalan itu berliku-liku sehingga membentuk sebuah pola logika. Meski sebuah logika itu alurnya begitu rumit dan berliku-liku pasti ada sesuatu hal yang dituju.

Semisal seorang yang ingin menjadi pemimpin negara maka muncul sebuah logika mengenai bagaimana caranya aku bisa menjadi pemimpin negara. Maka tentu ia akan membuat rangkaian logika untuk mencapainya dari pikiran kemudian dijalankan dan dari apa yang dijalankan pasti ia akan muncul logika baru karena mungkin logika lama itu tidak cocok untuk dijalankan dan begitu saja terus menerus sampai menemukan logika yang relevan dalam mencapai tujuannya.

Jadi bisa dikatakan logika tidak selurus apa yang kita pahami. Dari sebuah hasrat pikiran mencoba lalu menemukan logika baru yang mana ini jarang sekali kita ketahui. Kebanyakan dalam memahami logika hanya secara instan saja tanpa dipikirkan apa yang terjadi kedepan, rintangan dan resikonya ini tentu harus dipahami oleh logika. Dan yang pasti logika akan terus berjalan selama hasrat itu masih ada jika hasrat itu sudah tiada itu berarti logika pun akan stuck di sana ia akhirnya tidak berjalan yang mana logika yang tak tuntas adalah logika yang tak terpenuhi hasratnya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...