Langsung ke konten utama

Prinsip Dasar Dialektika Alam

A. Prinsip materialisme dialektik

Prinsip materialisme dialektik adalah salah satu prinsip dasar dalam dialektika alam, sebuah konsep yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Menurut prinsip ini, dunia material yang terdiri dari benda-benda fisik adalah dasar dari semua fenomena sosial dan kehidupan manusia. Prinsip materialisme dialektik juga menyatakan bahwa dunia material adalah objek dari pengamatan ilmiah dan bahwa hanya melalui metode ilmiah dapat kita memahami dan memecahkan masalah yang ada dalam dunia.

Prinsip materialisme dialektik juga berbicara tentang hubungan antara subjek dan objek dalam dunia material. Menurut prinsip ini, objek dunia material adalah objek yang independen, yang ada di luar kehendak subjek. Subjek, pada gilirannya, memahami dunia material melalui pengamatan, eksperimen, dan metode ilmiah lainnya.

Dalam konteks dialektika alam, prinsip materialisme dialektik berbicara tentang hubungan antara manusia dan alam. Dialektika alam menganggap bahwa manusia adalah bagian dari alam dan bahwa kesejahteraan manusia bergantung pada keseimbangan dan harmoni dengan alam. Oleh karena itu, pemahaman materialisme dialektik tentang dunia material menjadi sangat penting dalam memahami alam dan bagaimana manusia dapat hidup dengan seimbang dan harmonis dengan alam.

B. Prinsip kesatuan dan perjuangan antara lawan-lawan yang saling bertentangan

Prinsip kesatuan dan perjuangan antara lawan-lawan yang saling bertentangan merupakan salah satu prinsip dalam dialektika alam. Prinsip ini menyatakan bahwa dalam alam terdapat berbagai macam fenomena yang terjadi dalam keadaan saling bertentangan dan berlawanan, namun pada saat yang sama juga memiliki kesatuan dan keterkaitan yang erat satu sama lain.

Karl Marx dan Friedrich Engels, yang banyak mempengaruhi pemikiran tentang dialektika alam, mengembangkan gagasan ini dalam karya mereka "Manifesto of the Communist Party" dan "Das Kapital". Menurut mereka, dalam masyarakat kapitalis terdapat perjuangan antara kelas-kelas yang berbeda, yaitu antara kelas borjuis dan proletariat. Meskipun kelas-kelas tersebut memiliki kepentingan yang berlawanan, namun dalam kenyataannya mereka juga memiliki ketergantungan satu sama lain.

Dalam dialektika alam, prinsip kesatuan dan perjuangan antara lawan-lawan yang saling bertentangan juga dapat diterapkan dalam lingkungan hidup. Misalnya, terdapat perjuangan antara manusia dan alam dalam pengembangan teknologi dan industri. Namun, pada saat yang sama, manusia dan alam juga memiliki kesatuan dan ketergantungan satu sama lain, sehingga kerusakan alam dapat berdampak negatif pada kehidupan manusia.

Penerapan prinsip kesatuan dan perjuangan antara lawan-lawan yang saling bertentangan dalam dialektika alam dapat membantu manusia memahami bahwa segala sesuatu dalam alam saling terkait dan berdampak satu sama lain. Prinsip ini juga menunjukkan bahwa meskipun terdapat perjuangan dan konflik dalam alam, namun terdapat pula kesatuan dan hubungan yang erat antara semua unsur yang ada di dalamnya.

C. Prinsip kuantitas menjadi kualitas

Prinsip kuantitas menjadi kualitas adalah salah satu prinsip dasar dalam
dialektika alam. Prinsip ini pertama kali dikemukakan oleh Karl Marx, seorang
filsuf dan teoriwan sosialis terkenal dari Jerman. Marx berpendapat bahwa suatu
perubahan atau transformasi dalam alam atau dalam masyarakat tidak terjadi
secara tiba-tiba, melainkan melalui proses bertahap dari kuantitas ke kualitas.

Konsep ini dijelaskan oleh Marx dalam bukunya yang berjudul "Das Kapital". Menurut Marx, kuantitas dan kualitas tidak terpisahkan satu sama lain. Kuantitas merujuk pada jumlah atau ukuran suatu objek atau fenomena, sementara kualitas merujuk pada sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh objek atau fenomena tersebut. Marx berpendapat bahwa perubahan dalam kuantitas akan membawa dampak pada kualitas.

Sebagai contoh, Marx menggunakan ilustrasi tentang air yang dipanaskan. Ketika suhu air dinaikkan secara bertahap, kuantitas panas yang dimiliki air akan terus meningkat sampai akhirnya terjadi perubahan kualitas, yaitu air mendidih. Dalam hal ini, perubahan kuantitas (naiknya suhu air) membawa dampak pada perubahan kualitas (perubahan dari air menjadi uap).

Prinsip kuantitas menjadi kualitas juga diterapkan dalam konteks sosial dan politik. Marx berpendapat bahwa perubahan sosial tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses bertahap dari kuantitas ke kualitas. Perubahan kuantitas dapat terjadi dalam bentuk peningkatan jumlah anggota gerakan sosial atau peningkatan kesadaran politik di kalangan massa. Jika kuantitas ini terus meningkat, maka akan terjadi perubahan kualitas, yaitu terjadinya revolusi sosial.

Referensi:

  • Foster, J. B. (2002). Marx's Ecology: Materialism and Nature. New York: Monthly Review Press.
  • Hart, G. (2017). Karl Marx and the Philosophy of Environmental Crisis. Routledge.
  • Harvey, D. (2010). The Enigma of Capital: And the Crises of Capitalism. London: Profile Books.
  • Marx, K. (1867). Das Kapital: Kritik der politischen Ökonomie. Hamburg: Verlag von Otto Meissner.
  • Marx, K., & Engels, F. (1845). The German Ideology.
  • Marx, K., & Engels, F. (1848). Manifesto of the Communist Party. Moscow: Progress Publishers.
  • Meszaros, I. (1995). Beyond Capital: Toward a Theory of Transition. Monthly Review Press.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...