Langsung ke konten utama

Penegakan Hukum dan Kapitalisme

A. Keterkaitan Penegakan Hukum dengan Kapitalisme

Keterkaitan antara penegakan hukum dan kapitalisme adalah sangat erat, karena kapitalisme mempengaruhi bagaimana hukum diterapkan dan dijalankan dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh keterkaitan antara penegakan hukum dan kapitalisme:

  1. Kepentingan Ekonomi: Kapitalisme menempatkan kepentingan ekonomi sebagai prioritas utama, dan hal ini juga tercermin dalam penegakan hukum. Penegakan hukum sering kali berfokus pada perlindungan kepentingan ekonomi, terutama kepentingan para pengusaha dan korporasi. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dalam penegakan hukum, terutama bagi masyarakat yang lebih rendah dan kurang berdaya.
  2. Kekuasaan Korporasi: Korporasi memiliki kekuasaan yang besar dalam kapitalisme, dan hal ini juga mempengaruhi penegakan hukum. Korporasi dapat memanipulasi atau mempengaruhi sistem hukum untuk kepentingan mereka sendiri, seperti melalui lobbi atau memperoleh perlakuan istimewa dari kepolisian dan sistem peradilan.
  3. Kriminalisasi Kemiskinan: Dalam kapitalisme, kemiskinan seringkali dianggap sebagai kesalahan individu dan dianggap sebagai tindakan yang kriminal. Ini dapat menyebabkan kriminalisasi kemiskinan, di mana orang yang hidup dalam kemiskinan cenderung dihukum lebih keras oleh sistem hukum.
  4. Pertumbuhan Penjara Swasta: Pertumbuhan industri penjara swasta juga terkait dengan kapitalisme. Penjara swasta dioperasikan oleh perusahaan yang memiliki kepentingan ekonomi dan seringkali terlibat dalam praktik-praktik yang merugikan para narapidana, seperti memperpanjang masa tahanan atau mempekerjakan narapidana dengan upah yang sangat rendah.
  5. Kriminalisasi Aksi Protes: Dalam kapitalisme, aksi protes dan demonstrasi sering dianggap sebagai ancaman terhadap kepentingan ekonomi dan kekuasaan korporasi. Hal ini dapat menyebabkan kriminalisasi aksi protes, di mana para aktivis dan demonstran seringkali dihukum dengan hukuman yang lebih berat dan lebih keras.

Keterkaitan antara penegakan hukum dan kapitalisme menunjukkan bahwa kapitalisme dapat mempengaruhi bagaimana hukum diterapkan dan dijalankan dalam masyarakat. Diperlukan perubahan sistem hukum dan kebijakan ekonomi yang lebih adil dan berpihak pada kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

B. Dampak Kapitalisme pada Penegakan Hukum

Kapitalisme memiliki dampak yang signifikan pada penegakan hukum. Beberapa dampak tersebut antara lain:

  1. Penegakan hukum yang berpihak pada kepentingan kapitalis: Sistem kapitalisme didasarkan pada kepentingan dan keuntungan ekonomi. Oleh karena itu, penegakan hukum cenderung berpihak pada kepentingan pemilik modal dan korporasi besar, dan kurang memperhatikan kepentingan rakyat kecil atau kelas menengah.
  2. Pengaruh keuangan terhadap penegakan hukum: Kapitalisme cenderung memberikan pengaruh keuangan yang kuat dalam penegakan hukum. Hal ini bisa terjadi karena korporasi besar dapat memanipulasi kebijakan pemerintah dan menghindari pertanggungjawaban hukum dengan membayar denda yang kecil.
  3. Tidak adanya perlindungan hukum untuk kelas bawah: Kapitalisme bisa meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi. Dalam masyarakat yang tidak adil, kejahatan ekonomi dan sosial terjadi pada kelas bawah dan mempengaruhi kemiskinan. Namun, penegakan hukum sering kali mengabaikan pelanggaran yang dilakukan oleh korporasi besar dan orang-orang berduit. Akibatnya, kelas bawah tidak mendapatkan perlindungan hukum yang seharusnya mereka dapatkan.
  4. Peningkatan kriminalitas ekonomi: Kapitalisme juga bisa meningkatkan kriminalitas ekonomi seperti pencurian, penipuan, penggelapan, dan tindakan korupsi. Peningkatan kriminalitas ini biasanya terjadi karena para pelaku kriminal ingin mendapatkan keuntungan yang besar dalam sistem ekonomi yang kompetitif dan tidak adil.
  5. Penurunan nilai moral dalam sistem hukum: Kapitalisme bisa memengaruhi nilai moral dalam sistem hukum. Banyak orang yang menganggap bahwa nilai moral tidak lagi dianggap penting dalam kehidupan, karena mereka lebih mengutamakan kepentingan finansial. Oleh karena itu, penegakan hukum bisa menjadi kurang efektif karena banyak orang yang tidak lagi menghargai nilai moral dan etika dalam kehidupan.

Dampak-dampak tersebut menunjukkan bahwa kapitalisme bisa memberikan pengaruh yang kuat terhadap penegakan hukum. Oleh karena itu, dibutuhkan peran pemerintah dan masyarakat untuk memperbaiki sistem hukum agar lebih adil dan transparan bagi seluruh lapisan masyarakat.

C. Kritik terhadap Sistem Hukum dalam Kapitalisme

Ada beberapa kritik terhadap sistem hukum dalam kapitalisme, di antaranya:

  1. Hukum dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi: Sistem hukum dalam kapitalisme sering kali dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi, seperti kepentingan bisnis dan korporasi. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam sistem hukum, di mana kepentingan ekonomi yang lebih besar diutamakan daripada keadilan sosial dan individu yang lebih lemah.
  2. Keadilan hanya untuk yang mampu membayar: Di dalam sistem hukum kapitalis, layanan hukum dan keadilan seringkali menjadi hak yang hanya dapat diakses oleh orang-orang yang mampu membayar. Hal ini mengakibatkan ketidakadilan sosial, di mana orang-orang yang miskin atau kurang mampu tidak memiliki akses yang sama ke dalam sistem hukum.
  3. Hukuman tidak efektif: Sistem hukum kapitalis seringkali lebih berfokus pada hukuman daripada pada rehabilitasi. Hal ini dapat menyebabkan tindak kriminal yang sama terjadi kembali di masa depan, karena individu tidak menerima bantuan atau dukungan yang mereka butuhkan untuk mengubah perilaku mereka.
  4. Polisi dan kebijakan penegakan hukum diskriminatif: Sistem hukum kapitalis juga dapat mendorong diskriminasi dalam penegakan hukum, terutama terhadap orang-orang yang berasal dari kelompok minoritas atau kelompok yang lebih miskin. Hal ini dapat mengakibatkan sistem hukum yang tidak adil dan tidak merata bagi semua orang.
  5. Hukum yang tidak berpihak pada lingkungan: Sistem hukum kapitalis sering kali tidak berpihak pada lingkungan, di mana kepentingan bisnis dan ekonomi seringkali ditempatkan di atas kepentingan lingkungan dan keberlanjutan. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius dan berkelanjutan.

Kritik-kritik tersebut menunjukkan bahwa sistem hukum dalam kapitalisme tidak selalu berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan merata bagi semua orang. Untuk meningkatkan sistem hukum dalam kapitalisme, diperlukan perbaikan dan perubahan yang mendasar dalam arah keadilan sosial dan hak asasi manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...