Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Konsumsi Hidup dalam Lingkaran Setan

Kebutuhan pokok yang paling penting di dunia ini tentu saja makanan. Makanan menjadi penyambung kehidupan manusia, manusia mungkin bisa hidup tanpa rumah dan segala alat-alat lain, akan tetapi manusia belum tentu bisa hidup tanpa makanan. Manusia jika hidup tanpa makanan mungkin Ia akan mati kelaparan. Makanan ini memang terpisah pada diri manusia, namun bisa menjadi satu tubuh Manusia dengan makanan itu merupakan sebuah mekanisme hidup. Tuhan telah menciptakan berbagai makanan agar manusia tidak bosan untuk makan dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Namun sayang sesuatu yang penting ini rupanya tidak lepas dari jeratan setan. Manusia memang bisa melepas apa yang pada dirinya kecuali makan, minum dan bernapas.  Makanan saat ini rupanya sudah di kontrol oleh seseorang yang entah siapa dialah yang penguasa global. Memang dalam isi makanan tidak ada cuci otaknya, namun itu bisa saja dilakukan dengan sebuah sistem sosial.  Kalau kita pikir-pikir coba bandingan dengan satu tahu...

Liburan Tidak Meningkatkan Kualitas Hidup

Istilah healing mungkin sudah sering didengar di telinga kita, entah di masa yang akan datang apakah healing ini masih populer untuk digunakan. Pada intinya healing dimaknai penyembuhan diri, entah siapa yang pertama mempopulerkan ini. Healing itu mungkin salah satu caranya dengan liburan, merenggangkan pikiran dari segal aktivitas kegiatan. Memang pusing rasanya jika tiap hari harus bekerja, jika tidak diselingi refreshing mungkin otak kita akan menjadi stress bahakan bisa-bisa jadi gila.  Tidak ada salahnya memang healing dengan cara berlibur, seperi jalan-jalan atau makan-makan. Namun itu juga bukan satu-satunya cara untuk penyembuhan diri, dan di sisi lain berlibur sebenarnya tidak membuat hidup jauh lebih baik. Karena urusan duniawi jika penyembuhannya dengan cara duniawi rasionya tentu saja nol. Dalam artian sebenarnya tidak memberikan manfaat sama sekali hanya untuk merehatkan diri sejenak saja.  Namu, bukankah senang itu adalah sesuatu yang bermanfaat? Memang liburan i...

Filsafat Sebagai Alur Kehidupan

Kalau kita mendengar kata filsafat, mungkin yang ada dalam benak pikiran kita adalah sebuah pemikiran yang dimana pemikiran itu absurd dan tidak ada ujungnya. Banyak beranggapan bahwa terlalu banyak berfikir juga tidak baik karena itu hanya membuat diri kita menjadi orang yang overthinking atau menjadi manusia yang selalu meragukan terhadap sesuatu.  Setiap filsuf tentu memiliki alur berpikirnya masing-masing, tidak ada para filsuf yang memiliki pemikiran yang sama meski itu adalah guru dan murid, setiap pertemuan dua orang pasti akan selalu ad yang kontra bahkan dengan diri kita pun juga selalu kontra.  Alur berfikirnya para filsuf initidak lain karena jalan hidupnya yang beragam. Setiap manusia tidak memiliki alur hidup yang sama, meski Ia adalah reingkarnasi tetap saja antara masa satu dengan masa lainnya berbeda dan tempat satu dengan tempat lainnya berbeda pula.  Sebuah alur berpikir itu muncul dari alur hidup, pikiran kita memang ada karena ada realitasnya. Bagaiman...

Capital For Beginer

(Pixabay.com) Karl marxs das kapital, volume I, telah dipublikasikan pada tahun 1867. itu di bawa bersama dengan cara asli lebih dari 20 tahun dari berpikir marx tentang kapitalisme.  Das kapital adalah sebuah kritik pada kapitalisme. Itu bukan ini atau itu contoh terpisah dari kapitalisme itu adalah targentanya. Malahan marx mencari untuk mengidentifikasi  fitur-fitur penting dari membuat kapitalisme, dalam apapun negara berkembang dan didalam apapun periode sejarah.untuk alasan ini, das kapital adalah cukup umum, analisis yang absrtak, satu dari kesimpulan mengapa bisa menjadi sebuah bacaan yang sulit. alasan lainnya adalah kritik tajam terhadap kapitalisme adalah menyerang sistem yang ada, bagi para pembaca dan saya, penulis dari kata-kata ini, telah tumbuh menjadi tersosialisasi didalamnya. Jadi ini adalah beberapa kali dibaca dengan sangat berlawanan dalam hal tidak menerima banyak asumsi masikakal kita memiliki dan yang institusi disekitar kita yang biasa berproduksi. Ka...

Dari kekosongan menuju kekosongan

Sebenarnya apa yang kita kejar dari dunia ini, apakah dunia itu begitu menarik dan indah sehingga banyak yang memperebutkannya. Apakah dunia merupakan tempat untuk bersuka cita, dengan apa yang disediakan dalam itu diciptakan menjadi sesuatu yang mewah.  Bicara tentang sebuah kemewahan, sebenarnya apa itu kemewahan. Apakah itu merupakan sebuah barang yang benar-benar mewah atau sebenarnya hanya dibuat-buat saja. Jika dilihat dari kacamata objektif, sebenarnya dunia ini biasa-biasa saja. Tidak ada spesial darinya, Ia hanya sekumpulan atom yang beragam sifatnya. Sebuah bongkahan emas misalnya, mengapa benda tersebut dianggap sebagai barang yang mewah. Ada unsur magic apa yang membuat orang banyak menyukainya. Sebuah subjektifitas sosial dimana menganggap sebuah barang menjadi sesuatu yang mewah, sehingga ketika ada yang memakainya atau memilikinya Ia terkesan hebat di mata orang lain.  Manusia itu senang berimajinasi, benda-benda mati jika dimasukkan kedalam akal menjadi sesuatu...

Kegagalan Zaman

Menjadi pertanyaan besar untuk saat ini dan dimasa yang akan datang, apakah benar zaman ini telah maju. Hal apa yang membuat sebuah zaman itu dianggap maju, lalu apakah saat ini bisa dikatakan sebuah zaman yang maju. Bicara tentang kemajuan zaman, memang kita tidak dapat memukul rata secara keseluruhan. Jika di sisi lain negara tersebut itu maju dan di sisi lain negara itu juga mundur. Ada keterhubungan antara negara maju dan negara yang terbelakang.  Negara maju itu muncul, biasanya adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang minim, sedangkan negara yang terbelakang justru adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Lantas mengapa ini seperti dunia terbalik, bukankah jika suatu tempat memiliki harta karun maka ia yang tinggal juga akan kaya juga.  Memang harusnya seperti itu, dimana negara dengan sumber kekayaan yang melimpah mestilah negar yang memiliki kekayaan sumber daya alam. Seseorang yang kaya tidak mungkin hanya mengandalkan otaknya saja, tanpa m...

Kemandirian dan Ketergantungan

Sering kita mendengarkan sebuah nasehat yang menyatakan bahwa, untuk apa mengurusi hidup orang lain kalau mengurusi hidup orang saja tidak becus. Memangnya siapa yang mengurusi, hanya sekedar mengomentari dianggapnya mengatur hidup orang lain.  Yang namanya hidup itu tidak lepas dari keterkaitan sosial. Memangnya adakah manusia di dunia ini yang sanggup hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, jika adapun itu sangatlah sulit dan jarang terjadi. hidup itu memang tidak lepas dari diurus dan mengurusi.  Bukan berarti menjadi manusia yang ketergantungan pada orang lain. Hidup kita memang dipengaruhi oleh orang lain. Ada satu sisi dimana kita butuh orang lain, ada satu sisi kita memang bisa melakukannya sendiri, dan satu sisi kita juga menjadi orang yang mandiri. Semua rangkaian komponen yang saling terhubung keterhubungan sehingga membuat sebuah jaringan.  Manusia itu hanya diberi sedikit kemapuan dan di beri banyak kekurangan. Kita mungkin ahli dalam satu bidang dan bisa meno...

Filsafat Bukanlah Jalan Pikiran

Banyak menganggap bahwa filsafat itu adalah sebuah jalan pikiran, dimana jika kita mendengar seorang tokoh filsuf tentunya kita akan merujuk pada seorang tokoh, apa alirannya, dan apa gagasan pemikirannya. Antara buah pikiran merupakan sesuatu yang melekat pada ilmu filsafat. Pikiran itu seperti buah dan pohonnya adalah dengan cara berfilsafat. Maka buah pikiran itu tidak jauh-jauh dari apa aliran filsafatnya.  Namun, apakah filsafat itu hanyalah sebuah jalan pikiran dan apakah hidup ini hanya untuk menemukan jalan pikiran saja. Mayoritas filsuf barat selalu menggunakan akal pikirnya untuk menemukan sebuah kebenaran. Mereka percaya bahwa pikiran adalah sesuatu yang pasti dalam menemukan sebuah kebenaran. Sedangkan sesuatu yang metafisik hanya dianggap sebagai sesuatu yang bersifat asumtif saja. Gagasannya tidak dapat dijadikan patokan kebenaran.  Akan tetapi, apa gunanya jika tidak memiliki pikiran namun tidak memiliki hati. Bukankah komputer bisa melebihi kecerdasan manusia, ...

Mewujudkan Eksistensi Diri dengan Mengikuti Hati

Sebuah kondisi yang sama, di dalam kehidupan yang sama, dengan pengajaran yang sama namun di sebuah penghujung akan selalu ada saja yang berbeda. Sebab yang sama belum tentu mengakibatkan yang sama pula. Seperti yang pernah dijelaskan sebelumnya bahwa kausalitas itu kompleks, ada sebab yang beragam dan akibat yang beragam sehingga tidak dapat disimpulkan dengan begitu mudah.  Eksistensi adalah sebuah kebebasan, namun perwujudan kebebasan ini masih lah membingungkan. Apa sebenarnya kebebasan itu, apakah hanya tuhan saja yang memiliki kebebasan. Setiap orang menafsirkan kebebasan itu dengan beragam dan menghasilkan tindakan yang beragam.   (Pixabay.com) Sebuah peristiwa tentu akan memunculkan respon yang beragam, dari respon yang beragam ini akan menghasilkan pemikiran yang beragam, dari pemikiran yang beragam ini maka akan menghasilkan tindakan yang beragam pula.  Adalah hal yang berbeda dari makhluk lainnya, dimana manusia memiliki pola dan cara hidup yang beragam. Namun ...

Perasaan Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan

Jika kita berbicara ilmu pengetahuan, terlintas dalam pikiran kita yakni sebuah akal dan logika. Sumber ilmu pengetahuan memang asalnya dari sumber pikiran, dimana manusia menalar dan memahami sesuatu dengan akal pikirannya lalu merumuskan sesuatu sehingga jadilah sebuah ilmu pengetahuan.  Seseorang yang pintar memang sering disemat kan dengan IQ-nya yang tinggi. Di dunia ini memang banyak para ilmuan yang IQ-nya tinggi seperti Albert Enstein, Steven Hawkins, Thomas Alpa Edison dan masih banyak lagi. Setiap orang cerdas tersebut memiliki kontribusi besar terhadap ilmu pengetahuan dan kemajuan dunia.  (Pixabay.com) Namun apakah sumber ilmu pengetahuan itu hanyalah akal. Sebenarnya sejauh mana akal dalam memahami sebuah fenomena yang empiris. Di dunia ini ada banyak hal sebetulnya sulit untuk dipahami dengan akal. Meski banyak yang mempercayai kebenaran akal, namun akal juga pasti banyak kekeliruan.  Selain akal sebenarnya manusia juga memiliki perasaan dimana perasaan ini ...

Perkembangan Bahasa

Bahasa adalah sebuah kumpulan simbol-simbol atau kode-kode yang berupa tulisan atau ucapan. Dari kumpulan simbol-simbol tersebut kemudian dirangkai sehingga memunculkan sebuah arti atau makna. Di dunia ini bahasa memiliki keanekaragaman bahasa dan setiap manusia di berbagai daerah memiliki bahasanya masing-masing. Meski bahasanya berbeda namun secara makna memiliki arti yang sama di mana pun itu.  Keragaman bahasa ini terjadi karena kelompok sosial masyarakat. Dari sebuah bahasa kita dapat mengetahui dari mana asal daerahnya. Meski Ia memiliki ras yang berbeda dari bahasa asal, tetap saja bahasa asal ini menunjukan asalnya bertempat tinggal. Untuk sekarang, manusia bisa saja pandai berbahasa lain dengan kemajuan teknologi, meski Ia bukan asli dari bahasa tersebut namun bisa mempelajari bahasa daerah tersebut itu juga tergantung media informasinya.  Bagi yang asli daerahnya Ia akan tahu jelas bahwa Ia bukan asli sana, karena bahasa tidak hanya sebuah ucapan dan tulisan, tetapi ...

Kemanakah Pendidikan yang Seungguhnya

Hal yang diragukan dalam dunia pendidikan saat ini, benarkah pendidikan itu mencerdaskan dan seberapa pentingkah sebuah pendidikan. Jika pendidikan itu penting lalu mengapa banyak yang gagal pada akhirnya, apakah yang salah itu cara mendidiknya atau manusianya sendiri.  Mereka yang rajin di sekolah, nyatanya tidak menjadi apa-apa. Sedangkan Ia yang dianggap bodoh bisa menjadi sukses di masa depan kelak. Ini bukanlah hal yang terbalik, karena si pintar hanya terpaku dengan apa yang dipelajari di sekolah, sedangkan si bodoh ketika Ia gagal maka harus belajar di luar sekolah. Si pintar Ia sukses karena mengikuti sistem sekolah, namun Ia gagal karena Ia tidak dapat mengikuti sistem dunia. Sedangkan si bodoh Ia menjadi sukses karena Ia tahu seperti apa sistem dunia.  Lalu apa makna sebuah rangking jika di dunia luar Ia hanya menjadi seorang pecundang yang meminta-minta pekerjaan dari si kaya. Lalu untuk apa ilmunya jika tidak bermanfaat baginya dan tidak mensejahterakan dirinya. Ki...

Kapitalisme dalam Menghadapi Generasi Z

Dewasa ini generasi Z menjadi generasi yang sudah mulai tumbuh dan sudah mulai tampak bagaimana Ia bergerak dalam siklus hidup sosial. Generasi Z ini memang terbilang sudah mahir dalam menggunakan teknologi. Seringnya menggunakan media sosial juga merupakan hal yang biasa dilakukan oleh generasi Z.  Dalam hal kinerja pekerjaan, generasi Z memang cenderung santai dalam melakukan pekerjaannya. Ia tidak bisa terlalu lama dan fokus terhadap pekerjaan, Ia terlalu mudah bosan dalam melakukan suatu pekerjaan bahkan ada yang lebih memilih keluar meski pekerjaannya itu memiliki gaji yang cukup besar.  Anak-anak generasi Z ini memang sulit ditebak, maunya apa dan tujuan hidupnya apa. Sampai sekarang masih banyak generasi Z yang masih sibuk untuk mencari jati dirinya. Hilangnya jati diri membuat mereka bosan dalam melakukan sebuah pekerjaan. Mereka adalah manusia yang kreatif dan inovatif. Mereka senang dalam melakukan hal-hal baru dan aktivitas-aktivitas baru yang lebih menantang dan me...

Jika Aku Dapat Membaca Perasaan

Melihat manusia dari segi permukaan dan materialis memang lah mudah untuk di nilai. Cantik, jelek, hitam, putih, tinggi, pendek dan lainnya semuanya dapat dilihat secara materil. Namun apakah manusia itu dilihat hanya secara fisik apakah Ia seperti benda. Lalu bagaimana manusia menilai dirinya dan menilai diri orang lain.  Hal yang sulit untuk menilai manusia adalah sisi imateril yang tak tampak meski sebenarnya perwujudannya ada, namun apakah yang terwujud Itu memang benar-benar pancaran dari dalam atau itu hanyalah sebua tujuan politis. Pikiran dan perasaan manusia mana bisa ditebak. Seseorang konyol yang ingin dimengerti, Ia marah karena tidak ada yang mau mengerti padahal Ia tidak pernah mengungkapkan apa yang dirasa. Ia memaksa orang lain untuk memahaminya, namun bagaimana orang lain bisa paham jika tidak ada komunikasi secara mulut. Berharap Ia bisa menggunakan kontak batin padahal dirinyalah yang tidak memiliki otak.  (Pixabay.com) Dalam menilai manusia, bisakah kita me...

Kompleksitas Kausalitas

Mengenai sebuah akibat karena sebab apakah itu adalah sesuatu yang linier. Rasanya hubungan sebab dan akibat ini tidak hanya A=B dan bisa dibalik menjadi B=A tetapi bisa saja A≠B dan juga sebaliknya. Mungkin saja selain sebab A ada sebab lainnya yang mengakibatkan variabel B itu terjadi. Atau bahkan variabel itu tidak hanya sekedar variabel B saja. Bisa saja ada sesuatu yang di luar itu semua.  Dunia ini terlalu kompleks jika memahami sesuatu secara kesimpulan, ada hal-hal yang tidak kita sangka-sangka dan tak terduga bisa saja terjadi. Seorang anak kembar yang dididik oleh kedua orang tua yang sama dengan pengajaran yang sama mungkin akan menghasilkan sikap, sifat dan perilaku yang berbeda.  (Pixabay.com) Bagaimana mungkin satu sebab dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda. Perumpamaan seperti sebuah kembang api, Ia yang awalnya bergerak lurus lalu kemudian meledak dan percikan api tersebut bergerak ke segala arah. Meski dengan bahan yang sama dan arah yang sama pada awalnya ...

Hitam Putih Sesuatu

Selama hidup bahkan sampai mati pun, diri kita tidak akan lepas dari penilaian manusia lainnya. Baik Ia melihat kita secara langsung atau melalui orang lain, maka disitulah manusia akan menilai. Pikiran kita memang tidak akan lepas dari penilaian, jika kit menilai orang lain orang lainpun juga akan menilai diri kita.  Saling menjadi subjek diri dan saling mengobjekkan orang lain. Baik buruk nya sebuah penilaian, tergantung dari seberapa dalam manusia mengenal orang tersebut. Namun ada juga yang selalu berpandangan negatif, apapun yang dilihatnya selalu dikatakan negatif jika berbuat bain sekalipun akan dianggap sebuah manipulatif. Prasangka buruk kita terhadap orang lain haruslah kita hindari.  (Pixabay.com) Dalam menilai seseorang kita harus bebeas dari nilai. Bebas nilai disini yakni tidak ada keberpihakan apapun, tidak melihat apakah Ia kawan atau lawan semuanya harus dinetralkan terlebih dahulu. Pandangan subjek mestilah harus kita kesampingkan, dahulukan pandangan objekti...

Puncak dari Kenikmatan

Sebuah kenikmatan ada suatu tujuan yang sellau ingin dicapai oleh manusia. Manusia bekerja keras meski banyak rintangan dan rasa sakit yang diderita hanya demi mendapatkan sebuah kenikmatan. Ketika sebuah kenikmatan itu sudah dicapai, maka derita yang telah lalu tidak terasa dan sudah terbayarkan oleh kenikmatan tersebut. Ini memang hal yang aneh pada diri manusia, sebuah kenikmatan memang tidak bisa dinalar oleh logika dan itu tidak dapat dipelajari. Ia hanya bisa dirasakan, cara mengetahuinya memang dengan dirasa.  Bagi mereka yang tak mau lelah mungkin apa gunanya mendaki sebuah gunung, menghabiskan uang hanya demi menggapai puncak. Secara logika memang sulit untuk dinalar, namun jika dirasa Ia akan mengetahui seberapa nikmatnya menaiki gunung. Dan kenikmatan lainnya yang tak bisa dinalar mungkin juga seperti itu, manusia harus tenggelam dalam rasa tersebut agar mengetahui kenikmatan tersebut tidak cukup jika hanya diketahui saja.  (Pixabay.com) Untuk mendapatkan kenikmatan...

Tidak Ada Kebebasan Bagi Manusia

Bicara tentang kebebasan, apakah itu sebuah kebebasan. Sering kita menganggap bahwa kebebasan itu lepas dari sebuah penderitaan kemudian menuju kebahagiaan. Lantas apakah kebahagiaan itu adalah sebuah kebebasan, bukankah di dalam sebuah kebebasan ada hal yang harus di bayar. Jika seorang lulus dari sekolah, lantas apakah Ia dikatakan bebas. Memang Ia bebas dari tanggung jawab sekolah, tetapi Ia menuju ketidakbebasan yang lainnya. Sebenarnya tidak ad sebuah kebebasan, yang ada pindah dari satu kewajiban menuju kewajiban yang lainnya. Jika melihat sebuah kebebasan orang lain, sebenarnya Ia bukanlah bebas, pasti ada resiko yang dihadapinya. Bukankah keinginan juga adalah sebuah ketidakbebasan, dimana manusia harus tunduk dan patuh terhadap apa yang diinginkannya. Jika manusia bebas dalam berpikir, sebenarnya juga tidak manusia harus tunduk patuh terhadap tata cara berpikir.  (Pixabay.com) Kebebasan manusia tetap lah terbatas, Ia seperti burung dalam sangkar hanya bisa terbang disekita...