Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Pikiran Untuk Masa Depan

Perbedaan antara manusia dengan hewan lainnya tentu dari segi akalnya. Dimana akal manusia bisa berkembang lebih maju dan berkembang, berbeda dengan hewan yang hidupnya dari dulu sampai sekarang tetap seperti itu saja. Kehidupan manusia mungkin akan terasa berbeda dari masa ke masa. Hal ini karena pikiran manusia itu tadi yang selalu maju dan berkembang. Dari mulai teknologi sampai kepada gaya hidup yang beragam. Manusia memang makhluk yang unik, dengan akalnya yang bebas Ia bisa melakukan apa pun yang Ia inginkan. Setiap manusia memiliki pikirannya yang berbeda-berbeda, inilah yang membuat dunia semakin beragam.  (Pixabay.com) Namun sangat disayangkan potensi akal manusia ini ternyata masih banyak manusia-manusia yang tidak memanfaatkan akalnya dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari saja kira-kira apa yang selalu kita pikirkan. Mungkin kebanyakan mereka memikirkan kehidupan orang lain, hiburan, keluarga permasalahan perasaan, pekerjaan, dan keuangan. Fokus kita terhadap pikiran ...

Dampak Buruk Normalisasi Sosial

Normalisasi sosial adalah proses sosial dimana ide dan tindakan menjadi terlihat normal dan menjadi diterima begitu saja dalam kehidupan seharu-hari. Bagi orang kemudian berkunjung lalu tinggal di suatu tempat mungkin akan merasa aneh dengan perilaku dan pemikiran pendudukan setempat. Namun lama kelamaan karena sudah berbaur dan terbiasa sehingga apa yang awalnya dianggap aneh menjadi hal yang normal. Sejak lahir mungkin kita diajarkan berbagai budaya sosial dilingkungan kita. Diajarkan oleh orang tua lalu diajarkan di sekolah kita. Pola pikir, sikap, dan perilaku kita itu terbentuk oleh normalisasi sosial. Mereka yang tidak skeptis mungkin menganggap hal ini biasa-biasa saja.  (Pixabay.com) Normalisasi sosial ini memang terlihat seperti alamiah namun sebetulnya ini tidaklah seperti demikian. Karena saat ini normalisasi sosial memang sengaja diciptakan untuk membungkam pikiran banyak orang. Normalisasi sosial bukan berarti tidak memiliki dampak buruk. Adapun dampak buruk dari norma...

Perempuan Dalam Tekanan Sosial dan Pikiran

Mungkin banyak perempuan yang tidak sadar mengenai kondisinya saat kita ini. Kondisi yang seakan normal dan dianggap biasa saja, namun sebetulnya salah. Salah dalam artian memang ada ketidakadilan yang tentu akan mengganggu kejiwaan perempuan. Mungkin bukannya perempuan tidak sadar namun mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya, karena ada banyak tekanan yang akan dialaminya. (Pixabay.com) Ragu, takut, insecure, gengsi, over thinking adalah hal yang sering dialami oleh perempuan. Secara sederhananya misalnya dalam pemilihan pakaian. Perempuan tentu akan dipusingkan dengan mode pakaian dan make up. Di acara manapun pasti yang repot soal penampilan adalah perempuan. Menurut saya ini bukanlah sifat alamiah seorang perempuan, tetapi ini memang bentukan sosial. Coba saja kita buktikan, mereka (perempuan) berpenampilan menarik tentu bukan atas keinginannya sendiri namun Ia takut terlihat tidak menarik di hadapan banyak orang. Pandangan sosial kita memang selalu memandang bahwa wanit...

Kesenangan yang Berkualitas

Namanya tujuan hidup tentu tidak lain tujuannya untuk mendapatkan sebuah kesenangan. Semua orang tentu ingin selalu merasakan kesenangan dan tidak ingin kehilangan itu semua. Kesenangan memang bisa muncul dari mana saja, bisa dari sebuah benda, kegiatan atau seseorang. Orang yang berpikiran hedonis menganggap bahwa tujuan hidup kita adalah bersenang-senang jangan sampai merasakan rasa sulit apa lagi harus sakit. Padahal pada akhirnya apa yang mereka lakukan justru menghancurkan dirinya sendiri.  (Pixabay.com) Logika hedonisme dengan logika pada umumnya memang selalu bertolak belakang, karena logika hedonisme ini sifatnya subjektif. Sehingga akan menjadi aneh jadinya jika kita menggunakan logika umum. Misalnya apabila ada orang yang senang K-Pop atau Anime kita yang tidak mengetahui itu semua, maka kita akan menganggap aneh orang yang menyenangi tersebut. Kita tentu akan bertanya-tanya, mengapa orang tersebut menyukai hal tersebut, padahal jika dipikir tidak menarik sama sekali. Mak...

Perempuan dalam Genggaman Patriarki

Apa benar jika perempuan itu hanya sekedar memasak, berdandan, berpakaian, dan semacamnya. Nasibnya perempuan memang tidak terlalu bagus meskipun perempuannya sendiri tidak sadar. Perempuan itu dari semua properti di dunia yang atas namanya perempuan itu hany satu persen, berarti 99 persen atas nama laki-laki. Memang sudah banyak perempuan yang masuk kabinet, tetapi jika ditotal jumlahnya hanya 5 persen. Hanya saja meskipun jumlahnya kecil tetapi jumlah jam kerjanya, jika jam kerjanya di total itu bisa sampai 60%. Pekerjaannya lebih melelahkan tetapi hasilnya tidak terlihat. (Pixabay.com) Jika didalam rumah tangga misalnya antara pekerjaan suami dan istri itu lebih beras seorang istri. Seorang pria bangun pagi makanan sudah siap tinggal makan langsung berangkat dan di kantor pun hanya santai-santai lalu pulang sore. Berbeda seorang istri dimana Ia bangun pagi langsung bekerja di dapur sampai malam aktifitasnya, selalu ada saja yang dikerjakan. Tetapi jika melihat sektor pekerjaan seora...

Pendidikan yang Membaskan

Dalam sebuah sistem pendidikan, seharusnya sistem pendidikan itu bersifat kultural dan pembebasan. Basis kultural itu materi pendidikannya adalah materi yang kontekstual yang sesuai dengan kehidupan kita, bukan materi yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan kita. Tidak adalagi status hirarki siapa yang lebih tinggi dan siapa yang rendah semuanya setara.  Transformasi pendidikan tidak akan terjadi jika tidak ada transformasi sosial tetapi transformasi sosial ini membutuhkan pendidikan. Mengapa ada kelas ats dan bawah, hal ini karena struktur sosial. Berarti tidak boleh dibiarkan dan harus dirubah, untuk memulai perubahan itu maka butuh pendidikan dan membutuhkan orang-orang yang terdidik. Hal ini tentu saling berkaitan, kalau masyarakat ingin maju pendidikan harus maju, kalau pendidikan ingin maju maka masyarakatpun harus maju. Artinya pendidikan dan masyarakat harus bergerak maju bersama, tidak bisa menunggu salah satunya bergerak. (Pixabay.com) Adapun syarat agar pendidikan bi...

Sistem Pendidikan yang Menindas

Sekolah itu ternyata fokusnya melatih anak didik agar bisa bekerja. Memang penting tetapi kurang mendasar. pendidikan kita memang dididik untuk menjadi pekerjan, ketika kecil selalu ditanya "apa cita-cita mu?". Tentu akan menjawab ingin menjadi polisi, dokter, guru, tentara, pilot dan sebagainya. Fokus pendidikan kita mungkin hampir sama seperti pelatihan-pelatihan TKI yang ingin bekerja keluar negeri. Diajarkan untuk terampil agar bisa bekerja.  (wormmedicine.tumblr.com) Di sekolah kita selalu ditegaskan tentang struktur yang mapan, mengenai apa posisimu dan apa yang harus dilakukan. Jadi disekolah kita disadarkan atas status dan diatur dalam melakukan sesuatu.  Jadi, sebetulnya ada sesuatu yang salah dalam pendidikan kita. Orientasi nya untuk bekerja, sejauh mana pasar membutuhkan kita seperti itulah kita akan dicetak. Apa yang diinginkan oleh masyarakat kita lakukan, seperti itulah kita diarahkan.  Jika pendidikan itu tergantung sosial, lalu dimana fungsi peningkatan k...

Benarkah Belajar Filsafat Itu Menyesatkan

Banyak yang beranggapan bahwa orang yang berfilsafat atau mempelajari filsafat itu sesat. Terlebih lagi anggapan ucapan ini banyak dilontarkan oleh kaum beragama. Mereka berasumsi bahwa orang yang berfilsafat itu haram hukumnya karena akan itu perbuatan kafir yang tidak mempercayai Tuhan.  (Pixabay.com) Pernyataan ini mungkin sedikit ada benarnya, karena memang ada kaum filsuf yang tidak percaya Tuhan. Tetapi bukan berarti semua orang yang berfilsafat itu sesat atau menyesatkan. Karena banyak dari kaum agamawan yang menggunakan filsafat untuk memperkuat agama dan ini memang banyak dilakukan oleh para ulama modern terutamanya.  Tidak habis pikir jika ada yang menganggap filsafat itu membuat orang menjadi kafir atau atheis. Mungkin mereka pikirannya belum jauh sehingga apa-apa disebut haram, perbuatan yang tidak ada dalilnya pun juga disebut haram.  Seorang yang menganggap filsafat itu sesat tentu Ia punya argumen mengapa menganggap bahwa filsafat itu menyesatkan. Karena me...

Filsafat Diri (Cara Memahami Diri)

Salah satu dari manfaat berfilsafat, yakni bisa memahami diri dan menggali potensi yang ada dalam diri kita sendiri. Filsafat mengajarkan untuk berfikir mendalam agar kita bisa menemukan diri kita yang sesungguhnya serta tidak mudah percaya dengan omongan orang tentang diri kita.  Memahami diri sendiri adalah hal yang penting untuk dilakukan, karena banyak ternyata yang tidak memahami dirinya dan bahkan salah dalam mempersepsikan dirinya, dimana Ia malah lebih percaya pada omongan orang lain daripada dirinya sendiri atau sebaliknya Ia justru malah sombong dan merasa dirinya lebih dari orang lain pada akhirnya enggan menggali diri lebih dalam.  Lalu bagaimanakah cara untuk mempelajari diri kita dengan filsafat. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan di bawah ini:  1. Memahami dari berbagai sudut pandang Kebanyakan orang memandang dirinya dari sudut pandang fisik, sehingga mereka yang tidak memiliki fisik yang elegan tentu akan dianggap jelek. Mereka yang percaya akan standa...

Antara Mencintai Atau Dicintai

Antaran mencintai atau dicintai mungkin banyak yang lebih memilih untuk dicintai. Karena mencintai itu memang beras rasanya Ia harus mengerahkan segala upaya perasaannya kepada orang yang dicintai. Sedangkan dicintai, kita tidak perlu usaha banyak, tidak perlu lelah atau kecewa saat ditinggalkan. Namun dicintai juga ternyata sulit apalagi jika kita bukan orang yang spesial dimata orang banyak.  Sebetulnya orang yang ingin dicintai adalah orang yang egois dan penakut. Egois dalam artian mereka selalu ingin diperhatikan oleh orang lain sedangkan penakut dalam artian mereka memang pada dasarnya takut ketika ia mencintai mereka justru dikecewakan. Bukankah rasanya sakit jika mencintai namun pada akhirnya dikecewakan. Namun pada akhirnya mereka yang selalu ingin dicintai adalah orang yang selalu mendapat kecewa dan luka.  Namun memang seperti itulah, orang yang mencintai tentu harus siap juga dikecewakan. Karena di dunia ini tidak ada pekerjaan yang tidak memiliki resiko. Semuanya ...

Pentingnya Skill Literasi Sosial

Saat ini sudah banyak forum-forum literasi baik di kampus maupun di desa, meskipun belum secara masif. Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari definisi tersebut, kita pahami bahwa literasi itu bukan hanya kemampuan membaca tetapi juga kemampuan untuk memahami sesuatu.  Sayang memang literasi saat ini hanya berkutat dalam sebuah buku saja, Ia jarang menghubungkannya dengan keadaan sosial. Hanya berbicara tentang teori dan menceritakan sebuah kisah negeri yang jauh, tanpa menghubungkan dengan alam sekitar.  Buku adalah jendela ilmu, Ia hanya bisa dilihat dibalik jendela dan dari satu jendela saja. Semestinya kita bisa keluar dari jendela itu lalu melihat seisi dunia dari sudut pandang mata kita sendiri. Bukan hanya bisa membaca namun juga bisa merasakan keadaannya saat ini....

Pintar Tak Perlu Gelar

Kita mungkin menganggap bahwa semakin tinggi gelas pendidikan seseorang, maka semakin tinggi juga ilmunya. Begitu juga sebaliknya semakin rendah pendidikan seseorang maka semakin rendah ilmunya. Memang hal ini bisa saja dikatakan benar, namun tidak semuanya seperti itu.  Mungkin kita harus memahami terlebih dahulu apa itu pintar dan apa itu cerdas. Pintar itu lebih ke wawasan yang Ia miliki dan paham dengan hal yang teoritis. Sedangkan orang yang cerdas adalah orang yang pandai dalam menyelesaikan masalah, hal ini tentu tidak akan ditemukan disekolah karena pada dasarnya cerdas itu harus dilakukan dengan praktek.  Di luaran sana banyak orang-orang yang cerdas, di luaran (luar sekolah) sana banyak yang cerdas. Mereka cerdas karena otak mereka sering dihadapkan dengan permasalahan yang nyata sehingga otak mereka menjadi terbiasa. Tak jarang juga orang yang tidak mau sekolah karena mereka menganggap bahwa sekolah adalah tempat yang membosankan, tidak bebas dan terbatas sehingga m...

Nasib Perempuan Setelah Lulus di Dunia Pendidikan

Pada masa sekarang ini pendidikan untuk laki-laki dam perempuan mungkin bisa dikatakan sudah setara. Bahkan, perempuan saat ini sudah banyak yang menyaingi dan melebihi kemampuan laki-laki. Di dalam kelas misalnya tentu yang selalu mendapatkan nilai tinggi dan rangking pertama adalah perempuan, jarang sekali kita melihat seorang laki-laki unggul dalam dunia akademik. Di kampus saja perempuan selalu unggul dalam masalah nilai apalagi masalah rajin dalam mengerjakan tugas, berbeda dengan laki-laki yang santai dan malas dalam mengerjakan tugas. Ini memang membuktikan bahwa di kampus pun perempuan bisa mengungguli pria.  Meskipun perempuan unggul di dalam dunia akademisi, lantas mengapa di dalam dunia pekerjaan perempuan sedikit yang bekerja di ranah publik. Kebanyakan di dunia pekerjaan memang lebih banyak di kuasai oleh laki-laki, terkecuali dalam ranah pendidikan perempuan mungkin sudah seimbang dengan laki-laki dalam hal kuantitas.  Tentu kita menjadi bertanya-tanya, mengapa p...

Filsafat Diri (Pembentuk Pikiran)

Menjadi hal yang menari memang jika kita membedah isi pikiran manusia. Memang belum ada teknologi yang bisa membedah pikiran manusia secara medis. Namun pikiran-pikiran manusia ini sebetulnya tercermin dari sikap dan perilakunya sehari-hari.  Sering kita bertanya-tanya mengapa kota sering berbeda cara pandang dengan lainnya sampai-sampai suli menemukan titik temunya. Memang hal ini karena setiap orang memiliki isi kepada yang berbeda. Lalu apa yang membedakan isi setiap kepala orang, padahal kita diberi otak oleh tuhan itu sama.  Keinginan, imajinasi, cara pandang dan pengetahuan semuanya berasal dari pikiran. Pikiran ini didapat dari fenomena yang muncul di sekitaran kita. Dalam memahami sebuah fenomena, manusia akan memahaminya secara beragam. Misalnya jika kita melihat sebuah batu, jika si pebisnis mungkin akan melihatnya dari segi keuntungan, jika seorang saintis mungkin ia akan melihat dari sisi unsurnya, jika seorang seniman mungkin akan  mengukirnya menjadi benda y...

Menjadi Pegawai Itu Melelahkan

Ada kalanya kita bosan dengan pekerjaan kita terutama bagi mereka yang menjadi seorang pegawai. Pekerjaan yang menumpuk ditambah dengan deadline yang singkat apalagi sering dimarahi oleh si bos. Waktu hidup kita banyak dihabiskan didalam sebuah ruangan, pulang hanya menyisakan rasa lelah. Hal ini tentu akan membuat kita tidak nyaman berlama-lama untuk menjadi seorang pegawai.  (Pixabay.com) Gaji yang hanya cukup untuk sebulan, tanpa ada pemasukan. Semakin hari kebutuhan semakin meningkat namun gaji tak kunjung meningkat, tentu hal tersebut membuat kita ingin mencari pekerjaan yang memiliki gaji yang lebih besar.  Pindah dari satu perusahaan ke perusahaan hanya menambah rasa lelah saja, semuanya ternyata sama saja. Tetapi memang harus tetap bersyukur, karena di zaman sekarang ini pekerjaan semakin sulit sekalinya dapat itupun untung-untungan. Makanya dengan sulitnya dalam mencari pekerjaan. Oleh karena itu maka, banyak yang rela untuk tidak keluar dari pekerjaannya, meskipun me...

Modernitas dan Rasa Kemanusiaan

Akhir-akhir ini banyak yang merasa tidak bahagia dengan hidupnya, padahal hidup dengan bergelimang harta, populer dan memiliki wajah yang rupawan. Tetapi ternyata tidak membuat manusia puas rasanya. Dengan kemudahan teknologi ini semestinya membuat kita menjadi bersyukur, tidak seperti masa-masa zaman dulu dimana hidup terasa sulit.  Lalu, apa yang memuat manusia tidak merasa bahagia dengan itu semua, padahal hiburan dimana-mana bisa terjangkau dengan mudah seperti game, bioskop, mall, traveling, semuanya tersedia lengkap. Di era modern ini ternyata banyak yang sudah berada di titik kejenuhannya, jenuh dengan segara teknologi yang ada. Bagi masyarakat desa yang tak tahu apa-apa tentang teknologi, justru hidupnya tentram aman dan damai.  Jika bertanya pada diri kita, lalu apa yang membuat diri kita bahagia. Apakah dengan adanya suatu kemajuan akan mensejahterakan dan membahagiakan. Rupanya tidak juga, karena apa yang dilihat saat ini, itu hanyalah sebuah nikmat material sedangk...

Pentingnya Cermat Memilih Info dan Kemampuan Belajar di Masa Kini

(Pixabay.com) Saat ini informasi atau berita sudah banyak tersedia di berbagai media, tidak hanya media TV, Radio, Majalah dan Koran, media sosial pun turut andil didalamnya. Dengan kaya nya informasi ini semestinya masyarakat menjadi cerdas, karena banyak hal yang dapat diketahui. Berbeda dengan di masa lalu, dimana informasi itu sulit di dapat. Hanya kaum elit lah yang mampu mengetahui banyak informasi.  Karena zaman semakin canggih dan banyak barang yang dulunya tidak dapat dibeli oleh masyarakat kini bisa dibeli masyarakat seperti misalnya TV handphone dan lainnya. Dalam pencarian info berita, masyarakat kini banyak yang mencarinya di media sosial karena infonya beragam tidak hanya dikuasai oleh satu media dan masyarakat lebih mempercayai media sosial.  Dengan kayanya informasi ini, lantas tidak membuat masyarakat menjadi pintar justru baik dulu maupun sekarang ternyata masih banyak masyarakat yang belum cerdas dalam berfikir. Kita lihat anak sekolah saat ini coba bandingk...

Media Pembodohan

(Pixabay.com) Saat ini dikenal oleh banyak orang tentu menjadi suatu hal yang mudah di masa sekarang ini. Dengan kecanggihan media sosial, semua orang bisa terkenal. Tidak harus punya suara yang merdu, wajah yang rupawan, atau pandai berakting, cukup cari sensasi saja di media atau membuat video bodoh di media sosial. Tentu semua orang akan banyak mengenal siapakah diri kamu. Menjadi terkenal memang mudah namu redupnya pun juga cepat, tidak sedikit yang dulunya terkenal sekarang menjadi orang biasa kembali. Begitulah dunia hiburan hanya sesaat kesenangannya, seperti angin yang telah berlalu.  Meskipun seperti itu tetapi masih banyak yang ingin melakukannya. Kebodohan demi kebodohan banyak dilakukan oleh banyak orang, hanya demi untuk terkenal. Apa sebegitunya menjadi orang yang populer, bukannya mencitrakan diri yang baik justru malah mencitrakan yang buruk-buruk.  Seorang public figure juga semestinya bisa menjadi contoh yang baik dimata masyarakat. Ia semestinya menjadi soso...