Langsung ke konten utama

Urgensi Pengelolaan Sumber daya Alam Menurut Islam

Dalam kehidupan di bumi ini manusia tidak dapat hidup tanpa adanya sumber daya alam. Allah telah memberikan dan menciptakan segala kebutuhan yang di dunia ini semuanya sudah disiapkan oleh Allah SWT. Apa yang telah diberikan Allah SWT. kepada manusia tentunya tidak boleh digunakan semaunya. Pearl ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih dalam mengelolanya. 

Di era modern ini tentunya teknologi semakin canggih dan semakin berkembang pesat. Semakin maju masyarakat, maka semakin besar pula ketergantungan masyarakat terhadap energi. Suatu negara dikatakan maju apabila negara tersebut mampu mengelola sumber energi dengan baik dan benar tanpa merusak alam sekitar.

Energi bukan hanya menjadi hajiyah, tetapi juga menjadi kebutuhan yang sudah masuk kedalam tingkatan dharuriyyah. Sebelum era modern manusia menggunakan sumber energi dengan terbatas. Dengan cara tradisional manusia memanfaatkan alam tanpa harus melakukan rekayasa dan eksploitasi. Mereka membutuhkan energi hanya sebatas tingkatan hajiyah.

(Pixabay.com)

Seiring berjalannya waktu, manusia menciptakan berbagai teknologi untuk mengelola sumber energi. Bukan hanya memanfaatkan apa yang ada di permukaan bumi, tetapi juga memanfaatkan apa yang terdapat di dalam tanah seperti batu bara, minyak, emas, perak, besi dan lainnya. 

Perlu kita sadari bahwa, semaki maju peradaban maka ketergantungan terhadap sumber energi semakin besar. Ketika hal tersebut terjadi, maka manusia akan melakukan segala  bentuk cara seperti merekayasa dan mengeksploitasi. Tentunya apa bila dilakukan secara terus menerus, maka energi ini akan menjadi dharuriyyah. Ketika hal terbut terjadi, kemudian manusia tidak bisa hidup dan memenuhi kebutuhannya.

Itulah sebabanya sejak 1400 tahun yang lalu Rasulullah SAW. telah mengingatkan kepada kita sebagai umatnya untuk berserikat dalam tiga hal yaitu; air, rumput (pohon) dan api (bahan bakar). Seperti yang diriwayatkan dari Ibnu Annas R.A berkata sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. bersabda:

المسلمون شركاء في ثللاث في الماء والكلإ والنار وثمنه حرم

Orang muslim berserikat dalam tiga hal yaitu; air, rumput (pohon), api (bahan bakar), dan harganya haram. (HR. Ibnu Majah)   

Dalam hadis di atas Rasulullah SAW. memberi pesan kepada umatnya agar manusia berhati-hati dalam memanfaatkan tiga hal yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan. Tiga hal tersebut harus dalam penguasaan negara. Negara semestinya dapat memanfaatkan tiga elemen yang telah dianugerahkan Allah SWT. untuk kepentingan hambanya.

Energi fosil merupakan salah satu unsur yang dieksploitasi manusia. Sejak mesin uap di Ciptakan, manusia banyak menggunakan energi fosil untuk kendaraan dan mesin pabrik. Jika energi fosil ini sering digunakan, maka cadangan cadangan energi yang ada dalam perut bumi cepat atau lambat akan habis.

Bahkan jika ekspolitasi yang terus dilakukan, bukan hanya habis tetapi akan merusak ekosistem yang ada. Hal ini tentunya sudah terjadi dan kita alami terutama di daerah-daerah yang memiliki kaya akan sumber daya alam. Masyarakat yang daerahnya memiliki sumber daya alam seharusnya mendapatkan manfaat dari hal tersebut, tetapi justru malah sebaliknya malah masyarakat setempat yang terkena dampak buruknya.

Untuk mengurangi resiko yang lebih besar, umat Islam harus bersama-sama memikirkan serta melakukan gerakan untuk megurangi ketergantungan pada energi yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga kesadaran dalam menjaga alam merupakan kewajiban setiap individu manusia. 

Yusuf Qardhawi dalam kitab Ri’ayah al-bi’ah fiy Syariah al-islam, menyatakan bahwa dalam mengelola sumber daya alam sama halnya menjaga sumber daya alam sama seperti menjaga lima tujuan dasar Islam (maqashid asy-syaria’ah). Dalam kaidah ushul fiqh disebutkan, ma la yatimmu al-wajib illa bihhi fahuwa wajibun (sesuatu yang membawa kepada kewajiban, maka sesuatu itu hukumnya wajib).

Kesadarn ini bukan hanya dilkukan oleh masyarakat biasa saja, tetapi pemerintah juga harus aktif dalam membuat sutu kebijakan dalam mengelola sumber daya yang tidak merusak lingkungan. Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa, menjadi khalifah di muka bumi ini tidak untuk melakukan kerusakan, namun untuk membangun kehidupan yang damai, sejahtera dan berkedilan.

Alam ini sejatinya memang diciptakan oleh Allah SWT. untuk keperluan manusia, tetapi bukan berarti manusia semena-meda dalam menglolanya. Sehingga pengrusakan terhadap alam merupakan bentuk dari pengingkaran ayat-ayat Allah yang berbunyi:

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

“dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-A’raf 7:56)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Struktural Keorganisasian Kampus

(Dokumen Pribadi) Jika kamu adalah anak kuliah tentu pasti sudah tahu apa itu organisasi kampus. Mungkin ada sedikit perbedaan antara organisasi kampus dengan organisasi lainnya. Jelasnya organisasi kampus tentunya diisi oleh mahasiswa dan tentunya pola pikir keorganisasian dan tujaunnya berbeda dengan organisasi diluar kampus. Organisasi kampus sendiri terdiri dari dua macam, ada organisasi intra kampus kampus dan organisasi ekstra kampus. Organisasi kampus ini seberulnya hampir mirip dengan sistem kenegaraan kita seperti eksekutif, legislatif dan partai politik. Organisasi kampus ini, bisa disebut juga sebagai miniatur negara, untuk lebih jelasnya saya akan jelaskan dibawah ini:  Organisasi Intra Kampus Definisi organisasi intra kampus sendiri ada di dalam aturan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi (PUOK). Secara singkatnya organisasi intra kampus ini berada di bawah naungan kampus. Orga...

Antara Alam Pikiran dan Alam Realitas

Pernahkan kamu berfikir? Ya tentunya semua orang di dunia ini melakukan segala aktifitas dengan berfikir kecuali pada saat tidur dan pingsan. Hal yang unik dari manusia adalah manusia berbeda dengan fikirannya hewan. Hewan hanya berfikir berdasarkan insting naluri berfikirnya jika ada hewa-hewan cerdas seperti lumba-lumba dan  simpanse, mereka tentunya harus dilati terlebih dahulu. Tanpa dilatih mereka hanya hewan biasa walaupun di katakan hewan cerdas pun pemikiran mereka tetap saja tidak bisa berkembang. (Pixlab.com) Manusia tentunya memiliki kelebihan dibandingkan dengan hewan lain yakni pikiran, dengan pikiran manusia bisa melakukan hal yang sulit menjadi mudah, membuat hal yang kreatif dan inovatif, berimajinasi, berlogika, mempelajari hal baru dan masih banyak yang lainnya. Sejauh ini peradaban diciptakan oleh manusia dari masa-masa, manusia mempelajari hal baru dan ilmi-ilmu baru. Berbicara tentang pemikiram ini tentunya adalah hal yang unik, karena setiap orang memiliki tin...

Buat Apa Kita Belajar

Pertanyaan ini sebetulnya adalah pertanyaan yang kurang kerjaan, tetapi memang perlu kita pikirkan bersama. Memang sudah jelas tujuan belajar adalah menjadi orang yang pintar. Tetapi menurut saya itu bukan jawaban yang tepat. mengapa itu bukan jawaban yang tepat, karena kita harus lihat dulu tujuan dari belajar itu sendiri. Jujur saya orang yang senang belajar tetapi saya kurang suka pelajaran di sekolah, karena orientasinya hanya sekedar nilai. Mungkin ini tidak sesuai dengan stigma masyarakat. (Pixabay.com) Kita tentunya harus mengubah tujuan dari belajar. Jika kita belajar rajin mengerjakan PR, rangking satu, ujian selalu baik tentunya itu adalah anak yang pintar. Padahal itu bukan orang yang pintar, tetapi dia hanya ingin dipandang baik masyarakat (sekolah) makanya harus rajin agar dipuji oleh banyak orang. Jika kamu merasa puas ketika dipuji karena rangking satu tentunya sangat puas. Tetapi puasnya hanya cukup disitu saja. Setelah ia puas maka ya sudah pelajaran yang telah lalu di...